sempurna tetapi untuk memperoleh tata letak dan aliran yang optimal sehubungan dengan operasi produksi lainnya. Pengalokasian elemen-elemen pada stasiun kerja
dibatasi oleh dua kendala utama yaitu precedence constrain dan zoning constrain.
3.1.1. Precedence Constraint
Pembagian elemen pekerjaan dapat diselesaikan dengan beberapa alternatif. Dalam proses assembling ada dua kondisi yang biasanya muncul, yaitu:
1. Tidak ada ketergantungan dari komponen-komponen dalam proses
pengerjaan. Jadi, setiap komponen mempunyai kesempatan untuk dilaksanakan pertama kali dan disini dibutuhkan prosedur penyeleksian untuk
untuk menentukan prioritas. 2.
Apabila suatu komponen telah dipilih untuk disassembling maka urutan untuk merakit komponen lain dimulai. Disinilah dinyatakan batasan precedence
untuk pengerjaan komponen-komponen. Beberapa cara untuk menggambarkan kondisi precedence dan
menggambarkannya secara efektif yaitu dengan menggunakan diagram precedence. Maksud dari diagram ini adalah untuk menggambarkan situasi
lintasan yang nyata dalam bentuk diagram. Precedence diagram dapat disusun menggunakan dua simbol dasar seperti
tertera pada Gambar 3.1. Rosnani Ginting, 2007.
Universitas Sumatera Utara
atau
Gambar 3.1. Elemen Simbol
Hubungan antar simbol biasanya menggunakan anak panah untuk menyatakan hubungan dari elemen simbol yang satu terhadap elemen lainnya.
Precedence dinyatakan dengan perjanjian bahwa elemen pada ekor panah harus mendahului elemen pada kepala panah seperti tertera pada Gambar 3.2. Rosnani
Ginting, 2007.
Gambar 3.2. Hubungan Antar Simbol
3.1.2. Zoning Constraint
Selain precedence constraint, pengalokasian dari elemen-elemen kerja pada stasiun kerja juga dibatasi oleh zoning constraint yang menghalangi atau
mengharuskan pengelompokan elemen kerja tertentu pada stasiun tertentu. Zoning constraint yang negatif menghalangi pengelompokkan elemen kerja pada stasiun
kerja yang sama. Sebaliknya zoning constraint yang positif menghendaki pengelompokan elemen-elemen kerja pada stasiun kerja yang sama dengan alasan
tertentu. 3
2 1
b 2
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Masukan untuk Penyeimbangan Lintasan
Masukan yang diperlukan untuk merencanakan keseimbangan lintas perakitan yaitu:
4
1. Suatu jaringan kerja terdiri atas rangkaian simpul dan anak panah yang menggambarkan urutan perakitan. Urutan perakitan ini dimulai dan berakhir
pada suatu simpul. 2. Data waktu baku pekerjaan tiap operasi, yang diturunkan dari perhitungan
waktu baku pekerjaan operasi perakitan. 3. Kecepatan lintasan yang diinginkan. Kecepatan lintasan yang diinginkan
diturunkan dari jumlah produk yang ingin dihasilkan dalam satu periode.
3.2. Permasalahan Keseimbangan Lintasan