Rekurensi Kanker Serviks Pencegahan Kanker Serviks

Karsinoma serviks diawali dari infeksi virus yang merangsang perubahan perilaku sel epitel serviks menjadi abnormal dan tidak terkendali. Penyebab utama dari karsinoma serviks adalah infeksi dari Human Papilloma Virus HPV. Dan beberapa hal tambahan seperti perilaku seksual, kontrasepsi dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok akan mendukung terjadinya kanker serviks Edianto, 2006. Hal lain sebagai ko-faktor yang dapat mendorong HPV dalam perubahan epitel pada serviks adalah penggunaan produk tembakau, infeksi mikroba, defisiensi vitamin, pengaruh hormonal dan keadaan imunosupresi Putra, 2006. Ada dua hal pokok yang sangat membantu dalam penanggulangan kanker serviks yaitu : 1. Bahwa perjalanan perkembangan penyakit ini telah dapat diketahui, dimana sebelum menjadi kanker, penyakit kanker serviks ini didahului oleh adanya lesi prakanker. 2. Ditemukannya metode mendeteksi perubahan serviks uteri pada keadaan prakanker, dengan berbagai pemeriksaan untuk mendeteksi lesi prakanker. Berdasarkan keterangan di atas disimpulkan pentingnya deteksi dini kanker serviks dan upaya pencegahan kanker serviks dengan cara skrining dan pengetahuan tentang lesi prakanker. Sebelum terjadinya suatu keganasan atau kanker serviks, lapisan sel-sel serviks mengalami perubahan yang bertahap. Perubahan ini dibagi menjadi dysplasia atau Neoplasia Intraepitel Serviks NIS. Perubahan tersebut jarang memberikan tanda- tanda keganasan, tetapi dapat diketahui dengan metode skrining papsmear. Tingkat kematian yang tinggi di negara berkembang ini disebabkan oleh penggunaan metode skrining yang belum efektif dilakukan. Di Negara maju diperkirakan 40-50 perempuan mendapat kesempatan untuk skrining kanker serviks dan terbilang efektif, sementara di negara yang sedang berkembang diperkirakan hanya 5 wanita yang dapat menjalani skrining. Metode skrining ini menurunkan tingkat kejadian kanker serviks secara signifikan. Tujuan utama skrining adalah untuk menemukan lesi prakanker, mencegah terjadinya kanker serviks dengan cara memberi penatalaksanaan yang tepat dan cepat. Kemudahan untuk melakukan akses ke daerah serviks dan kemampuan untuk melakukan penilaian patologi yang ditemukan merupakan penentu dalam melakukan pendeteksian awal dari lesi prakanker. Terapi untuk karsinoma seviks antara lain operasi, radiasi, dan kemoterapi. Terapi radiasi dapat dilakukan dengan cara radiasi eksterna dan brachytherapy. Bila menggunakan radiasi eksterna, sinar radiasi difokuskan pada daerah panggul dari sumber luar tubuh. Pada daerah panggul terdapat organ-organ selain uterus seperti kandung kemih, ureter bagian ke tiga, kolon sigmoid dan rektum. Efek dari radiasi pada ureter dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal. Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan penemuan lesi prakanker yang berkembang secara bertahap sebelum menjadi kanker yang bersifat invasif. Kanker serviks juga memberikan dampak yang sangat besar baik dari segi harapan hidup, angka kesembuhan, lama penderitaan serta tingginya biaya pengobatan. Berdasarkan hal-hal tersebut, perlu dilakukan studi untuk mengetahui data dasar karakteristik penderita kanker serviks di RSUP. H. Adam Malik selama 5 tahun terakhir.