Location Quotient Analisis Skalogram

39 strategi pembangunan di Kabupaten Dairi dirumuskan dengan menggunakan metode Analisis SWOT.

3.6.1 Location Quotient

Metode LQ adalah perbandingan antar pangsa relatif pendapatan sektor tertentu pada tingkat wilayah terhadap pendapatan total wilayah dengan pangsa relatif pendapatan sektor tertentu terhadap pada tingkat nasional terhadap pendapatan nasional Budiharsono, 2001 dalam Sinaga, 2009. Dengan Metode LQ dapat kita ketahui sektor yang menjadi basis perekonomian di daerah penelitian. Dengan alat analisis ini, kita akan mengetahui sektor mana yang merupakan sektor basis di Kabupaten Dairi. Adapun rumus LQ yaitu: LQ = � � � � � � ⁄ Keterangan : LQ : Location Quotient. � : Output sektor i di daerah j. KabupatenKota � : Output total daerah j. KabupatenKota � � : Output sektor i di daerah n. Provinsi � � : Output total di n. Provinsi LQ akan memiliki nilai 0 LQ 1. Nilai LQ ini memiliki makna yang artinya: a. LQ 1 berarti peranan sektor tersebut di daerah itu lebih menonjol daripada peranan sektor itu secara nasional. b. LQ 1 berarti peranan sektor tersebut di daerah itu lebih kecil daripada peranan sektor itu secara nasional. Universitas Sumatera Utara 40

3.6.2 Analisis Skalogram

Analisis skalogram digunakan untuk mengidentifikasi daerah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Analisis itu berdasarkan pada ketersediaan fasilitas perkotaan dan peranannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Rifqiawan, 2014. Skalogram mengklasifikasi kota kepada tiga komponen fasilitas dasar yaitu: a. Fasilitas Differensiasi. Fasilitas differensiasi yaitu fasilitas yang berkaitan dengan adanya kegiatan ekonomi. Fasilitas ini menunjukkan bahwa adanya struktur kegiatan ekonomi lingkungan yang kompleks, jumlah dan tipe fasilitas komersial akan menunjukkan derajat ekonomi daerah dan kemungkinan akan menarik orang untuk tinggal dan bekerja. b. Fasilitas Solidaritas. Fasilitas solidaritas yaitu fasilitas yang berkaitan dengan aktifitas sosial. Fasilitas ini menunjukkan tingkat kegiatan sosial dari daerah. Fasilitas tersebut dimungkinkan tidak seratus persen merupakan kegiatan sosial, namun pengelompokkan tersebut masih dimungkinkan jika fungsi sosialnya relatif lebih besar dibandingkan sebagai kegiatan usaha yang berorientasi pada keuntungan. c. Fasilitas Sentralitas. Fasilitas sentralitas yaitu fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi- politikpemerintahan. Fasilitas ini menunjukkan bagaimana hubungan dari masyarakat dalam sistem kotakomunitas. Sentralitas ini diukur melalui Universitas Sumatera Utara 41 perkembangan hirarki dari institusi sipil sebagai misal institusi kantor pos, sekolah, kantor pemerintahan dan sejenisnya. Teknik analisis skalogram ini dilakukan dengan cara membuat suatu tabel yang mengurutkan ketersediaan fasilitas suatu wilayah yang diidentifikasi sebagai pusat pelayanan. Untuk menguji kelayakan skalogram digunakan persamaan Coefficient of Reproducibility COR. Apabila hasil perhitungan COR melebihi 90 mendekati angka 1, maka hasil perhitungan skalogram tersebut dapat diterima dan digunakan untuk dasar analisis lebih lanjut. Hernowo, 2014. Adapun rumus COR tersebut adalah sebagai berikut: COR = Ʃ� N x K Keterangan: COR = Coefficient of Reproducibility. e = Jumlah Error penyimpangan. N = Jumlah daerah yang diamati kecamatan. K = Jumlah total fasilitas daerah yang diamati.

3.6.3 Analisis Gravitasi