31 sektor yang dominan atau mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi
yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil analisis metode gravitasi yaitu rata-rata interaksi yang paling kuat dengan Kabupaten Tangerang kemudian
Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang serta interaksi terlemah yaitu dengan Kota Cilegon.
Penelitian yang berjudul “Analisis Sektor Potensial Pengembangan Wilayah Guna Mendorong Pembangunan Daerah Kabupaten Pacitan” yang disusun oleh
Umami 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor basis pada Kabupaten Pacitan, menganalisis komoditas-komoditas unggulan apa saja yang
terdapat pada masing-masing kecamatan, serta melakukan pemetaan potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan Analisis
Deskriptif, Analisis Loqation Quotient LQ, Metode Langsung Dan Tidak Langsung Campuran. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masing-masing
kecamatan di Kabupaten Pacitan menyimpan potensi-potensi wilayah yang dapat dijadikan sebagai sektor basis.
2.3 Kerangka Pemikiran
Dairi membutuhkan perencanaan pembangunan yang strategis untuk dapat mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya. Pembangunan harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan jelas. Untuk itu perlu diketahui potensi-potensi apa yang bisa
dikembangkan di Kabupaten Dairi.
Universitas Sumatera Utara
32 Potensi yang dimiliki tiap daerah tentu beragam. Hal inilah yang diteliti
pada seluruh sektor perekonomian. Salah satu tahapan perencanaan Kabupaten Dairi adalah untuk mengetahui sektor mana yang sebenarnya menjadi basis
perekonomian Kabupaten Dairi. Sektor basis menjadi faktor yang menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan wilayah. Ide pokoknya adalah beberapa aktivitas
ekonomi di dalam suatu wilayah yang merupakan aktivitas-aktivitas basis ekonomi, yaitu dalam arti pertumbuhannya memimpin dan menentukan
perkembangan wilayah secara keseluruhan Hoover 1977 dalam Mangun, 2007. Suatu daerah tumbuh atau menurun tingkat perkembangannya ditentukan
oleh aktivitas basisnya sebagai pengekspor terhadap daerah-daerah lain Sirojuzilam, 2005. Oleh karena itu untuk merencanakan pembangunan
Kabupaten Dairi, terlebih dahulu harus diketahui apa yang menjadi sektor basis yang mampu melakukan ekspor ke daerah lain.
Selain perlunya diketahui sektor mana yang cocok dijadikan sebagai sektor basis, tahap selanjutnya dari perencanaan pembangunan Kabupaten Dairi adalah
mengetahui kecamatan mana yang layak dijadikan sebagai pusat pertumbuhan. Menurut Tarigan 2005, pusat pertumbuhan dapat diartikan dengan dengan dua
cara, yaitu secara fungsional dan secara geografis. Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri
yang karena sifat hubungannya memiliki unsur-unsur kedinamisan sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi baik kedalam maupun keluar
daerahnya. Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu daerah yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik, yang
Universitas Sumatera Utara
33 menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi disitu dan
masyarakat senang datang dan memanfaatkan fasilitas yang ada di kota tersebut, walaupun kemungkinan tidak ada interaksi diantara usaha-usaha tersebut.
Untuk merencanakan
pembangunan Kabupaten
Dairi dibutuhkan
pengetahuan yang jelas mengenai kecamatan mana saja yang cocok dijadikan pusat pertumbuhan. Hal ini perlu agar kecamatan yang dijadikan pusat
pertumbuhan dapat menstimulasi kecamatan di sekitarnya untuk dapat bertumbuh bersama sehingga akumulasinya meningkatkan pembangunan yang menyeluruh di
Kabupaten Dairi. Untuk memantapkan perencanaan pembangunan Kabupaten Dairi, juga perlu ditapkan pusat pelayanan yang dianalisis dengan menggunakan
metode analisis skalogram yang memberikan gambaran pertumbuhan suatu daerah berdasarkan tingkat fasilitas pelayanan yang tersedia di suatu daerah. Potensi
ekonomi dianalisis dengan menggunakan analisis LQ dan Shift-Share serta metode campuran. Kekuatan interaksi dianalisis dengan menggunakan metode
gravitasi. Berdasarkan perumusan masalah dan teori yang dikemukakan di atas,
maka kerangka pemikiran dari penelitian ini, adalah :
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.
PDRB 17 sektor
1. Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan. 2.
Pertambangan dan Penggalian.
3. Industri Pengolahan.
4. Listrik dan Gas.
5. Air Pengelolaan, Sampah
Limbah dan Daur Ulang. 6.
Konstruksi. 7.
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor. 8.
Transportasi dan Pergudangan.
9. Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum. 10.
Informasi dan Komunikasi.
11. Jasa Keuangan dan
Asuransi. 12.
Real Estat. 13.
Jasa Perusahaan. 14.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib.
15. Jasa Pendidikan.
16. Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial. 17.
Jasa Lainnya. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dairi
Potensi Ekonomi Wilayah dan
Strategi Pembangunan
Kabupaten Dairi
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan menjadi poin krusial yang “menguras” perhatian pemerintah,
khususnya di negara-negara berkembang. Masalah ketimpangan masih menjadi isu besar pembangunan di negara-negara berkembang. Tujuan dari pembangunan
itu sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Gant 1971 dalam Sirojuzilam 2005 bahwa ada dua tahap tujuan
pembangunan. Tahap pertama, pada hakikatnya pembangunan bertujuan untuk menghapuskan kemiskinan. Apabila tujuan ini sudah mulai dirasakan hasilnya
maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan-kesempatan bagi warganya untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat mutlak menjadi semangat dari adanya pembangunan di suatu negara. Geliat pembangunan harus berlandaskan
manfaat-manfaat baik yang dapat dirasakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk tujuan tersebut, pembangunan menjadi hal yang kompleks.
Pembangunan tidak mencakup aspek ekonomi saja, namun meliput aspek multidimensional
yang melibatkan
perubahan-perubahan sosial
dalam masyarakat.
Masyarakat umum menjadi sasaran tunggal dari pembangunan. Untuk itu dibutuhkan perencanaan, strategi hingga evaluasi pembangunan yang tepat.
Perencanaan yang tepat berarti pembangunan ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan. Strategi yang tepat berarti pelaksanaan pembangunan harus tepat
Universitas Sumatera Utara