Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

27 2. Strategi WO Weakness-Opportunity. Strategi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan semua peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada. 3. Strategi ST Strenghts-Threats. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi dampak ancaman yang ada 4. Strategi WT Weakness-Threats. Strategi ini merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman eksternal.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menjadikan beberapa penelitian terdahulu sebagai bahan referensi. Penelitian-penelitian tersebut yaitu: Penelitian yang dilakukan Rudatin 2003 yang berjudul “Analisis Sektor Basis Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Studi Kasus: Kabupaten-Kabupaten di Jawa Tengah Tahun 1996- 2001”. Penelitian Binar Rudatin ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sektor-sektor yang potensial, keunggulan kompetitif dan spesialisasi sektor-sektor yang ada serta tipologi daerah di seluruh kabupaten di Jawa Tengah dalam kurun waktu 1996-2001. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masing-masing kabupaten mempunyai sektor potensial sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Sebagian besar kabupaten 22 kabupaten mempunyai sektor basis sektor pertanian, sektor keuangan sewa dan sektor jasa. Namun yang mempunyai sektor basis sektor industri dan sektor perdagangan hanya enam kabupaten. Dari Sembilan sektor yang diteliti hanya Universitas Sumatera Utara 28 sektor pertambangan dan penggalian yang tidak mempunyai keunggulan kompetitif namun hanya sektor pertanian dan perdagangan, hotel dan restoran saja yang mempunyai spesialisasi. Walaupun sektor industri tidak mempunyai spesialisasi namun sektor ini memberikan kontribusi paling banyak. Dari hasil analisis Location Quotion, Shift-Share dan tipologi daerah dapat ditentukan sektor-sektor yang dapat diunggulkan di masing-masing daerah. Pemilihan prioritas sektor basis sebagai salah satu dasar pegembangan pembangunan yang akan dilaksanakan, baik untuk tingkat Jawa Tengah maupun untuk setiap kabupaten. Penelitian yang dilakukan oleh Mangun 2007 yang berjudul “Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sulawesi Tengah”. Studi ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekonomi unggulan serta klasifikasi daerah KabupatenKota di Propinsi Sulawesi Tengah yang belum teridentifikasi dan dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan pembangunan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sektor-sektor basisunggulan, yang mempunyai daya saing kompetitif dan spesialisasi di masing-masing kabupatenkota, menentukan tipologi daerah dan prioritas sektor basis guna pengembangan pembangunan kabupatenkota. Hasil penelitian ini yaitu kabupatenkota di Propinsi Sulawesi Selatan mempunyai potensi masing- masing sesuai dengan kondisinya, namun sektor pertanian masih merupakan sektor basis yang dominan di Propinsi Sulawesi Tengah karena Sembilan kabupatennya mempunyai basisunggulan di sektor ini, sedangkan sektor lainnya bervariasi khusus sektor pertambangan dan industri pengolahan hanya dimiliki Universitas Sumatera Utara 29 Kota Palu sekaligus sebagai kota yang paling banyak memiliki sektor basis delapan sektor basis. Tidak terdapat sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif di semua kabupatenkota di Propinsi Sulawesi Tengah, tetapi memiliki spesialisasi. Sektor listrik, gas, air bersih dan sektor perdagangan, hotel, restoran dan sektor jasa-jasa mempunyai spesialisasi di enam kabupatenkota. Sektor industri pengolahan, pengangkutan, komunikasi dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di lima kabupatenkota. Sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian di empat kabupatenkota. Dari hasil analisis Location Quotion, Shift-Share, tipologi daerah dan pertumbuhan sektoral, dapat ditentukan kabupatenkota yang menjadi prioritas pengembangan sektor-sektor unggulan yang dimiliki. Kabupaten Tojo Una-Una mempunyai pri-oritas pertama untuk pengembangan wilayah semua sektor basis yang dimilikinya. Penelitian yang dilakukan oleh Gultom 2013 dengan judul “Analisis Penetapan Wilayah Pembangunan di Kabupaten Samosir”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi Kabupaten Samosir dilihat dari basis ekonomi, mengetahui potensi daerah yang dapat dikembangkan di tiap-tiap kecamatan, mengetahui kecamatan yang dapat dijadikan pusat pertumbuhan, mengetahui kekuatan interaksi antar kecamatan, dan mengetahui berapa banyak wilayah pembangunan dan pusat pertumbuhan di kabupaten samosir serta wilayah mana saja yang masuk ke dalamnya. Dalam pencapaian tujuan tersebut digunakan metode analisis Location Quotient, analisis shift-share, penentuan sektor basis dengan metode tidak langsung, analisis gravitasi dan analisis skalogram. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 3 Wilayah Pembangunan yang dapat Universitas Sumatera Utara 30 ditetapkan di Kabupaten Samosir antara lain Wilayah Pembangunan I WP I yang meliputi Kecamatan Pangururan, Kecamatan Sianjurmulamula, Kecamatan Harian dan Kecamatan Ronggurnihuta, Wilayah Pembangunan II WP II yang meliputi Kecamatan Simanindo, Wilayah Pembangunan III WP III yang meliputi Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Palipi, Kecamatan Onanrunggu dan dan Kecamatan Sitiotio. Penelitian Nisa 2014 yang berjudul “Analisis Potensi dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lebak Pr ovinsi Banten”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi sektor basis yang ada di Kabupaten Lebak dengan menggunakan alat analisis Location Quotient LQ kemudian mengidentifikasi sektor potensial yang memiliki keunggulan kompetitif dan spesialisasi dengan menggunakan alat analisis Shift Share dan Model Rasio Pertumbuhan MRP. Tujuan yang terakhir yaitu mengidentifikasi interaksi antar daerah dengan menggunakan metode gravitasi. Berdasarkan hasil analisis LQ diketahui bahwa sektor basis di Kabupaten Lebak adalah teridiri dari 6 sektor diantaranya sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan dan konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. Hasil analisis Shift Share dan Model Rasio Pertumbuhan MRP diketahui sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan spesialisasi yaitu sektor pertambangan dan penggalian, bangunan atau konstruksi, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Keempat sektor tersebut merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sedangkan sektor yang sebenarnya dapat dipicu untuk menjadi Universitas Sumatera Utara 31 sektor yang dominan atau mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi. Hasil analisis metode gravitasi yaitu rata-rata interaksi yang paling kuat dengan Kabupaten Tangerang kemudian Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang serta interaksi terlemah yaitu dengan Kota Cilegon. Penelitian yang berjudul “Analisis Sektor Potensial Pengembangan Wilayah Guna Mendorong Pembangunan Daerah Kabupaten Pacitan” yang disusun oleh Umami 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor basis pada Kabupaten Pacitan, menganalisis komoditas-komoditas unggulan apa saja yang terdapat pada masing-masing kecamatan, serta melakukan pemetaan potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif, Analisis Loqation Quotient LQ, Metode Langsung Dan Tidak Langsung Campuran. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masing-masing kecamatan di Kabupaten Pacitan menyimpan potensi-potensi wilayah yang dapat dijadikan sebagai sektor basis.

2.3 Kerangka Pemikiran