Hasil Analisis Skalogram Hasil Analisis

51 sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan sektor Konstruksi, nilai LQnya mengalami tren penurunan. Bahkan tahun 2010-2011 kedua sektor ini merupakan bagian dari sektor-sektor basis. Hal ini menunjukkan kedua sektor perekonomian tersebut sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk digarap dan bisa menjadi sektor basis. Diperlukan penajaman strategi pembangunan yang lebih menjawab agar kedua sektor ini dapat kembali memberi sumbangan lebih dan bisa kembali menjadi sektor basis perekonomian Kabupaten Dairi. Dan diantara sektor non basis terdapat dua sektor yang menunjukkan tren peningkatan dan hasil LQnya mendekati satu. Sektor tersebut yaitu sektor Perdagangan besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan sektor Jasa Pendidikan. Sektor ini harus digali lebih dalam agar dapat meningkatkan nilai tambahnya sektor masing-masing sehingga mampu menyumbang lebih besar bagi perekonomian Kabupaten Dairi. Bahkan, khusus untuk sektor Jasa Pendidikan, pada tahun 2014 sudah masuk menjadi salah satu sektor basis perekonomian Kabupaten Dairi.

4.2.2 Hasil Analisis Skalogram

Analisis Skalogram bertujuan untuk mengetahui daerah mana saja yang dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan. Dalam hal ini, daerah yang dimaksud adalah kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi. Hasil analisis Skalogram didapatkan dengan menganalisis ketersediaan fasilitas pelayanan umum dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 52 Dalam penelitian ini, akan diteliti 14 fasilitas umum yang sifatnya dasar menjawab kebutuhan masyarakat. Fasilitas tersebut yaitu terdiri dari fasilitas peribadatan masjid dan gereja, fasilitas pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK dan fasilitas kesehatan RSU, puskesmas, klinik, apotik, took obat dan klinik KB. Fasilitas-fasilitas dasar ini mennjukkan tingkat kemajuan kota. Semakin banyak fasilitas umum yang dimiliki kecamatan maka semakin maju dan mampu kecamatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa kecamatan tersebut layak dijadikan sebagai pusat pertumbuhan. Fasilitas yang tersedia di setiap kecamatan untuk rincian lengkapnya dapat kita lihat dalam Tabel 4.4. Terlihat dari Tabel 4.4, dari 14 fasilitas umum yang sifatnya dasar yang diteliti, Kecamatan Sumbul memiliki jumlah fasilitas paling banyak yaitu sebesar 251. Bahkan melampaui jumlah fasilitas ibukota kabupaten, Kecamatan Sidikalang, yang jumlah fasilitasnya sebanyak 247. Kecamatan yang paling sedikit fasilitas dasar umumnya yaitu Kecamatan Silahisabungan yang memiliki hanya 46 fasilitas. Prosedur selanjutnya melakukan pengklasifikasian fasilitas untuk dapat menentukan kelas dan orde beserta Coefficient of Reproducibility COR nya. Pengklasifikasian dilakukan dengan membagi kedalam dua kelompok. Ketiadaan fasilitas akan diganti dengan angka 0 dan adanya fasilitas akan diganti dengan angka 1. Penghitungan COR Analisis Skalogram diperlukan untuk dapat menilai apakah hasil analisis dapat diterima atau tidak. Pengklasifikasian ada tidaknya fasilitas tiap kecamatan kita lihat dalam Tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.4 Jumlah Fasilitas Pelayanan Umum Kabupaten Dairi Menurut Kecamatan Tahun 2014. No. Kecamatan Jumlah Penduduk jiwa Fasilitas unit T o ta l Pe ri n g k a t M es ji d G er ej a TK SD S M P S M A S M K R S U mu m P u sk esma K li n ik B al ai P en g o b at an A p o ti k To k o O b at K li n ik K B 1 Sidikalang 49.869 22 86 10 28 9 6 8 1 12 32 5 12 12 4 247 2 2 Berampu 8.232 8 34 1 7 1 6 1 3 1 62 14 3 Sitinjo 12.246 8 23 3 5 2 2 13 3 1 4 2 66 13 4 Parbuluan 21.373 5 27 3 19 6 1 1 6 1 4 5 1 79 12 5 Sumbul 40.393 9 143 5 40 12 5 2 18 3 4 8 2 251 1 6 Silahisabungan 4.852 1 20 6 12 1 3 2 1 46 15 7 Silima Pungga-pungga 12.948 9 95 1 18 2 1 14 2 2 2 146 5 8 Lae Parira 13.856 5 59 15 3 1 9 3 3 1 99 10 9 Siempat Nempu 18.335 7 67 21 3 1 11 1 1 2 114 8 10 Siempat Nempu Hulu 18.026 20 68 2 17 3 1 12 1 5 2 131 7 11 Siempat Nempu Hilir 10.649 1 64 15 3 1 18 1 1 1 105 9 12 Tigalingga 21.837 13 64 24 6 3 12 3 1 1 5 2 134 6 13 Gunung Sitember 9.310 6 55 9 1 7 1 4 1 84 11 14 Pegagan Hilir 15.054 8 106 1 17 5 2 1 8 1 1 2 1 153 4 15 Tanah Pinem 20.865 16 100 23 4 1 10 1 13 3 1 172 3 Kab. Dairi 277.575 138 1.011 26 264 72 24 14 1 159 49 40 14 53 24 1.889 Sumber: Badan Pusat Statistik diolah. Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.5 Klasifikasi Jumlah Fasilitas Pelayanan Umum Kabupaten Dairi Menurut Kecamatan Tahun 2014. No. Kecamatan Jumlah Penduduk jiwa Fasilitas unit J u m la h E rro r M es ji d G er ej a SD S M P P u sk esma K li n ik K B To k o O b at S M A K li n ik B al ai P en g o b at an TK S M P A p o ti k R u m ah S ak it 1 Sidikalang 49.869 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 5 Sumbul 40.393 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 Parbuluan 21.373 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 14 Pegagan Hilir 15.054 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 12 Tigalingga 21.837 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 3 Sitinjo 12.246 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 3 15 Tanah Pinem 20.865 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 7 Silima Pugga-pungga 12.948 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 10 Siempat Nempu Hulu 18.026 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 9 Siempat Nempu 18.335 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 8 Lae Parira 13.856 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 11 Siempat Nempu Hilir 10.649 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 2 Berampu 8.232 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 3 13 Gunung Sitember 9.310 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2 6 Silahisabungan 4.852 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2 Sumber: Badan Pusat Statistik diolah. Universitas Sumatera Utara 55 Dari Tabel 4.5 dapat kita lihat, bahwa Kecamatan Sidikalang merupakan kecamatan paling lengkap atau dengan kata lain, seluruh fasilitas dasar yang diteliti dimiliki oleh kecamatan ini. Kecamatan Silahisabungan dan Kecamatan Gunung Sitember yang paling tidak lengkap diantara 15 kecamatan di Kabupaten Dairi. Dalam tahap analisis, setelah data diproses berdasarkan banyaknya fasilitas yang ada, didapatkan Error penyimpangan sebanyak 16. Sementara jumlah fasilitas yang diamati sebanyak 14 yang tersebar di 15 wilayah pengamatan kecamatan. Dengan demikian dapat dilakukan penghitungan COR. COR = − Ʃ� N x K = − x = − , = 9 ,4. Didapati hasil COR Analisis Skalogram Kabupaten Dairi sebesar 92,4. Hal ini berarti proses Skalogram dapat diterima dan digunakan untuk analisis lebih lanjut sesuai kriteria penerimaan, dimana hasil COR harus diantara angka nol sampai satu atau dengan kata lain diatas 90. Analisis selanjutnya yaitu mengelompokkan kecamatan kedalam orde. Menentukan banyaknya orde kecamatan, digunakan dengan rumus Sturgess k = 1 + 3,3 Log N. Dimana N merupakan jumlah kecamatan yang diteliti. Dengan demikian, jumlah orde kecamatan Kabupaten Dairi yaitu: k = 1 + 3,3 Log 15 = 1 + 3,8 = 4,8 ≈ 5. Dengan jumlah orde kecamatan sebanyak lima, maka selanjutnya kita tentukan interval orde. Caranya melalui membandingkan range jumlah fasilitas tertinggi dan terendah dibagi jumlah orde. Jumlah fasilitas tertinggi yaitu 14 Universitas Sumatera Utara 56 Kecamatan Sidikalang dan yang terendah yaitu 8 Kecamatan Silahisabungan dan Gunung Sitember. Rangenya 6 dan jumlah orde ada 5, dengan demikian, interval orde sebesar 1,2. Maka dapat kita klasifikasi kecamatan kedalam ordenya masing-masing. Disajikan dalam Tabel 4.6. Tabel 4.6 Klasifikasi Kecamatan Kabupaten Dairi Berdasarkan Fasilitas Pelayanan Menurut Orde. No Orde Interval Orde Kecamatan 1. I 12,8 —14 Sidikalang. 2. II 11,5 —12,7 Sumbul, Parbuluan dan Pegagan Hilir. 3. III 10,2 —11,4 Tigalingga dan Sitinjo. 4. IV 8,9 —10,1 Tanah Pinem, Silima Pungga-pungga, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu, Lae Parira, Siempat Nempu Hilir dan Berampu. 5. V 7,6 —8,8 Gunung Sitember dan Silahisabungan. Orde menunjukkan tingkat kemampuan kecamatan dalam menyediakan fasilitas dasar untuk memberikan pelayanan pada masyarakatnya. Terlihat, Kecamatan Sidikalang sebagai ibukota Kabupaten masih memimpin dengan menduduki Orde I secara tunggal. Begitu juga Kecamatan Gunung Sitember dan Silahisabungan berada di Orde V cerminan bahwa kedua kecamatan ini memang masih tergolong sedikit jumlah fasilitas pelayanan publik nya.

4.2.3 Hasil Analisis Gravitasi