Pembangunan Ekonomi Daerah Landasan Teori

18 Dengan rumus diatas, dapat dihitung besarnya pertumbuhan ekonomi suatu negara maupun suatu daerah dengan membandingkan pendapatan tahun berjalan dengan pendapatan tahun sebelumnya.

2.1.2 Pembangunan Ekonomi Daerah

Ketika Republik Indonesia diproklamirkan sebagai republik yang merdeka pada 17 Agustus 1945, masalah kemelaratan sudah menjadi isu yang kuat untuk diberantas disamping isu kebodohan rendahnya tingkat pendidikan, 96 rakyat buta huruf. Hal itu lah yang hingga kini juga masih menjadi isu nasional dengan sedikit berganti nama namun maknanya tetap yaitu menjadi isu kemiskinan. Masalah kemiskinan telah merambah menjadi masalah pengangguran, ketimpangan, dan masalah-masalah lainnya. Hal inilah yang akan diminimalisir lewat pembangunan. Dewasa ini pembangunan dapat dilakukan secara makro maupun mikro. Pembangunan secara makro berarti pembangunan secara nasional yang merupakan akumulasi pembangunan di tiap daerah. Secara mikro, pembangunan lebih bersifat regional atau terdesentralisasi. Nyatanya, pembangunan secara makro membawa permasalahan ketimpangan di daerah-daerah. Banyak daerah yang kurang tersentuh, sementara terdapat daerah yang pembangunannya gencar. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya pembangunan secara regional, karena akan lebih menyentuh masyarakat secara keseluruhan. Seperti yang telah dijelaskan, pembangunan berarti usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Begitu pula dengan pembangunan Universitas Sumatera Utara 19 ekonomi daerah. Semua kegiatan pembangunan harus dirasakan oleh masyarakat, dan yang lebih penting, dirasakan membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Kegiatan pembangunan daerah dapat dilakukan oleh pemerintah dan juga oleh swasta. Semua kegiatan pembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun yang dilaksanakan masyarakat, merupakan investasi Muljana, 1996. Sebagaimana kita ketahui, investasi setidaknya ada dua jenis, yaitu yang bersifat mengganti yang susut dan yang bersifat menambah kapasitas. Investasi yang kita perhitungkan dalam rangka pembangunan terutama adalah yang menambah kapasitas. Mengganti yang susut diperhitungkan dalam rangka pemeliharaan. Karena sifatnya yang menambah kapasitas, maka pembangunan ekonomi daerah harus terlihat secara fisik maupun non fisik. Secara fisik, investasi tersebut terlihat dari semakin banyaknya bangunan-bangunan, jalan raya, hotel-hotel, transportasi yang baik, gedung-gedung sekolah yang memadai dan infrastruktur fisik lainnya terbangun. Secara non-fisik dapat dirasakan melalui peningkatan kualitas pendidikan dengan semakin rendahnya angka buta huruf, meningkatnya minat baca, semakin tinggi usia harapan hidup, semakin aman dan tentram daerah itu, akur masyarakatnya dan pembangunan non fisik lainnya. Semuanya ini merupakan wujud hadirnya pembangunan di daerah. Pembangunan ekonomi bukan hanya pembangunan dalam bidang ekonomi. Segala bidang harus dibangun dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat. Setiap daerah memiliki potensi wilayah dan juga permasalahan yang menjadi kebutuhan wilayah masing-masing. Potensi wilayah akan dikembangkan Universitas Sumatera Utara 20 menjadi keunggulan daerah. Keunggulan daerah pada langkah awal ditujukan untuk memenuhi kebutuhan daerah dan selanjutnya dapat melakukan ekspor, memenuhi kebutuhan daerah lain. Permasalahan yang menjadi kebutuhuhan daerah dapat dipenuhi dengan melakukan impor dari daerah lain. Jadi pembangunan daerah merupakan interaksi dari semua daerah, agar masrayarakat lokal disejahterakan lebih dahulu, lalu dapat mensejahterakan masyarakat luar. Jadi pembangunan ekonomi daerah harus diarahkan untuk melakukan investasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan daerah terlebih dahulu. Setelahnya dilakukan investasi dalam rangka penciptaan nilai tambah yang dapat dimiliki daerah dari segala potensinya.

2.1.3 Analisis Perencanaan Pembangunan Wilayah