5.2 Analisis Statistik
5.2.1 Umur Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi
Proporsi umur penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.13 Diagram Bar Proporsi Umur Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat
Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Berdasarkan Gambar 5.13, dapat dilihat bahwa seluruh penderita hipertensi dengan komplikasi stroke berumur
≥40 tahun 100 , 75 penderita hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik berumur
≥40 tahun dan 94,4 penderita hipertensi dengan komplikasi gagal jantung berumur
≥40 tahun. Stroke yang menyerang kelompok usia diatas 40 tahun adalah kelainan
otak nontraumatik akibat proses patologi pada sistem pembuluh darah otak. Peningkatan frekuensi stroke seiring dengan peningkatan umur berhubungan
dengan proses penuaan, dimana semua organ tubuh mengalami kemunduran fungsi termasuk pembuluh darah otak. Pembuluh darah menjadi tidak elastis
Universitas Sumatera Utara
terutama bagian endotel yang mengalami penebalan pada bagian intima, sehingga mengakibatkan lumen pembuluh darah semakin sempit dan berdampak pada
penurunan aliran darah otak Sofyan dkk, 2015. Semakin bertambah usia, semakin berkurang fungsi ginjal dan
berhubungan dengan
penurunan kecepatan
ekskresi glomerulus
dan memburuknya fungsi tubulus. Penurunan fungsi ginjal dalam skala kecil
merupakan proses normal bagi setiap manusia seiring bertambahnya usia, namun tidak menyebabkan kelainan atau menimbulkan gejala karena masih dalam batas-
batas wajar yang dapat ditoleransi ginjal dan tubuh. Namun, akibat adanya hipertensi dapat menyebabkan kelainan dimana penurunan fungsi ginjal terjadi
secara cepat atau progresif sehingga menimbulkan berbagai keluhan dari ringan sampai berat, kondisi ini disebut gagal ginjal kronik GGK Pranandari, 2014.
Dengan meningkatnya umur seseorang akan semakin tinggi kemungkinan terjadi penyakit jantung. Peningkatan gejala penyakit jantung pada tekanan
diastolik yang rendah mungkin disebabkan karena rendahnya tekanan perfusi koroner, yang dengan miokard yang menebal disertai resistensi arteriol yang
meninggi akibat proses hipertensi. Gray dkk, 2002 Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak
memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 4 cells 66,7 yang memiliki nilai expected count kurang dari dari 5.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi