Derajat Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi

dibandingkan laki-laki, sehingga laki-laki lebih mudah terkena gagal ginjal kronik dibandingkan perempuan. Perempuan lebih patuh dibandingkan laki-laki dalam menggunakan obat karena perempuan lebih dapat menjaga diri mereka sendiri serta bisa mengatur tentang pemakaian obat Pranandari dkk., 2014. Kejadian stroke pada perempuan juga dikatakan meningkat pada usia pasca menopause, karena sebelum menopause wanita dilindungi oleh hormon esterogen yang berperan dalam meningkatkan HDL, dimana HDL berperan penting dalam pencegahan proses aterosklerosis Sofyan dkk, 2015. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 cells 33,3 yang memiliki nilai expected count kurang dari dari 5.

5.2.3 Derajat Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi

Proporsi derajat hipertensi penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 5.15 Diagram Bar Proporsi Derajat Hipertensi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Dari Gambar 5.15, dapat dilihat bahwa proporsi derajat hipertensi pada penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 adalah tertinggi terdapat pada kelompok derajat hipertensi dengan jenis komplikasi penyakit stroke adalah derajat 2 sebesar 67,9 dan jenis komplikasi penyakit gagal jantung adalah derajat 2 sebesar 81,9. Insidensi stroke meningkat sekitar 25 setiap kenaikan tekanan sistolik 10 mmHg, dan tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg. Baik stroke iskemik maupun haemoragik memiliki hubungan yang kuat dengan hipertensi. Setiap kenaikan tekanan sistolik 20 mmHg risiko terjadinya stroke dan haemoragik meningkat 2,23-3,18 kali Astuti, 2012. Universitas Sumatera Utara Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 cells 33,3 yang memiliki nilai expected count kurang dari dari 5.

5.2.4 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi

Proporsi lama rawatan rata-rata penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 5.16 Diagram Bar Proporsi Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014 Dari Gambar 5.16, dapat dilihat bahwa dari 104 orang yang menderita hipertensi dengan komplikasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Deli Serdang tahun 2014, penderita hipertensi dengan komplikasi stroke sebanyak 28 orang memiliki rata-rata lama rawatan 7,43 hari , penderita hipertensi komplikasi gagal ginjal kronik sebanyak 4 orang memiliki rata-rata lama rawatan 9,25 dan penderita hipertensi dengan komplikasi gagal jantung sebanyak 73 orang memiliki Universitas Sumatera Utara rata-rata lama rawatan 4,32 hari. Dari gambar diatas bisa disimpulkan bahwa penderita hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik membutuhkan waktu perawatan yang lama untuk ditangani oleh tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang. Berdasarkan hasil uji anova diperoleh p0,05 artinya ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata dengan jenis komplikasi yang diderita oleh pasien. Karena hasilnya bermakna maka dilanjutkan dengan Post Hoc Test dengan uji Bonferroni. Dari hasil uji Bonferroni, terdapat perbedaan bermakna lama rawatan rata-rata penderita hipertensi komplikasi stroke dengan penderita hipertensi komplikasi gagal jantung dan terdapat perbedaan bermakna lama rawatan rata-rata penderita hipertensi komplikasi gagal ginjal kronik dengan penderita hipertensi komplikasi gagal jantung.

5.2.5 Jenis Komplikasi Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang