tertinggi ada di Natuna 53,3 dan paling rendah terletak di Jaya Wijaya 6,8. Kemenkes RI, 2007.
2.4.3 Berdasarkan Waktu
Prevalensi penyakit hipertensi cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000, hampir satu miliar orang atau kira kira 26 dari populasi
dewasa dunia mengalami hipertensi. Ini biasa terjadi baik di negara maju 333 juta maupun di negara berkembang 639 juta. Per tahun 2006 hipertensi
menyerang 76 juta orang dewasa di Amerika Serikat 34 dari populasi dan kasus terbanyak terjadi pada orang dewasa ras Afrika-Amerika yakni sebesar 44
Napitupulu, 2014. Sementara itu, di Indonesia hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3 penduduk menderita
hipertensi dan meningkat menjadi 27,5 pada tahun 2004 Rahajeng, E dkk.,2009.
2.5 Komplikasi
Hipertensi harus dikendalikan sebab semakin lama tekanan yang berlebihan pada dinding arteri dapat merusak banyak organ vital dalam tubuh.
Tempat-tempat utama yang paling dipengaruhi hipertensi adalah pembuluh arteri, jantung, otak, ginjal, dan mata. Beberapa komplikasi yang dijelaskan dibawah ini
kadang-kadang memerlukan penangan segera Sheps,2005. Beberapa komplikasi akibat hipertensi antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Jantung
Penyakit jantung adalah kausa tersering kematian pada pasien hipertensi. Penyakit jantung hipertensi terjadi karena adaptasi struktural dan fungsional yang
menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri, disfungsi diastolik, Gagal Jantung Kronik, kelainan aliran darah karena penyakit aterosklerotik arteri koronia dan penyakit
mikrovaskular, serta aritmia jantung. Baik faktor genetik maupun haemodinamik ikut berperan menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri. Orang dengan hipertrofi
ventrikel kiri berisiko mengalami ,stroke, Gagal Jantung Kronik, dan kematian mendadak Kotchen, 2010.
Peningkatan gejala penyakit jantung pada tekanan diastolik yang rendah mungkin disebabkan karena rendahnya tekanan perfusi koroner, yang dengan
miokard yang menebal disertai resistensi arteriol yang meninggi akibat proses hipertensi, menyebabkan iskemia jantung terutama pada malam hari ketika
tekanan darah biasanya paling rendah Gray dkk, 2002.
b. Ginjal
Kira-kira seperlima dari darah yang dipompa jantung akan melewati ginjal. Ginjal mengatur keseimbangan mineral, derajat asam dan air dalam darah.
Ginjal juga menghasilkan zat-zat kimia yang mengontrol ukuran pembuluh darah dan fungsinya, akan tetapi hipertensi dapat mempengaruhi proses yang rumit ini.
Jika pembuluh darah dalam ginjal mengalami aterosklerosis karena tekanan darah yang terlalu tinggi, maka aliran darah ke nefron akan menurun sehingga ginjal
tidak dapat membuang semua produk sisa dari dalam darah. Lama-kelamaan
Universitas Sumatera Utara
produk sisa akan menumpuk dari dalam darah, ginjal akan mengecil dan berhenti fungsi Sheps, 2005.
Jika kedua ginjal tidak berfungsi lagi, maka bisa diperlukan dialisis ginjal cuci darah atau pencangkokan ginjal. Pencucian darah proses pembuangan
produk sisa dari dalam darah melalui mesin filter di luar tubuh. Sebagian fungsi ginjal adalah membantu mengontrol tekanan darah dengan mengatur jumlah
natrium dan air dalam darah. Karena itu kerusakan ginjal dapat memperparah hipertensi Sheps, 2005.
Pada hipertensi hebat yang dipercepat, gagal ginjal akut sering terjadi dan merupakan penyebab utama kematian jika hipertensi tidak diterapi dengan tepat.
Kejadian demikian merupakan suatu kedaruratan medis Gray dkk, 2002. Kelompok yang paling rentan terkena kerusakan ginjal akibat hipertensi adalah
orang berusia lanjut, penyandang obesitas, orang berkulit hitam, dan mereka yang berasal dari subbenua India, terutama penyandang diabetes O’Callaghan, 2006.
c. Otak