5.2.2 Jenis Kelamin Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi
Proporsi jenis kelamin penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 5.14 Diagram Bar Proporsi Jenis Kelamin Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi
Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014
Berdasarkan Gambar 5.14, dapat dilihat bahwa proporsi jenis kelamin penderita hipertensi dengan komplikasi berdasarkan jenis komplikasi hipertensi
rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 yang tertinggi adalah jenis kelamin perempuan pada penyakit stroke
sebesar 64,4, jenis kelamin laki-laki pada penyakit gagal ginjal kronik sebesar 75 dan jenis kelamin perempuan pada penyakit gagal jantung sebesar 58,3.
Secara klinik laki-laki mempunyai risiko mengalami gagal ginjal kronik dua kali lebih besar daripada perempuan. Hal ini dimungkinkan karena
perempuan lebih memperhatikan kesehatan dan menjaga pola hidup sehat
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan laki-laki, sehingga laki-laki lebih mudah terkena gagal ginjal kronik dibandingkan perempuan. Perempuan lebih patuh dibandingkan laki-laki dalam
menggunakan obat karena perempuan lebih dapat menjaga diri mereka sendiri serta bisa mengatur tentang pemakaian obat Pranandari dkk., 2014.
Kejadian stroke pada perempuan juga dikatakan meningkat pada usia pasca menopause, karena sebelum menopause wanita dilindungi oleh hormon
esterogen yang berperan dalam meningkatkan HDL, dimana HDL berperan penting dalam pencegahan proses aterosklerosis Sofyan dkk, 2015.
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 cells 33,3 yang memiliki
nilai expected count kurang dari dari 5.
5.2.3 Derajat Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi