Berdasarkan uji t tersebut, dapat diketahui secara langsung sikap petani apakah positif atau negatif terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kecamatan Barusjahe
Kabupaten Karo. Untuk tujuan penelitian ketiga yaitu mengetahui hambatan yang dihadapi
penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani, dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan tentang hambatan- hambatan apa saja yang
dihadapi penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghidari kesalahpahaman dalam mengartikan penelitian ini, maka dibuat defenisi dan batasan operasional, sebagai berikut:
Defenisi : 1.
Peran adalah suatu tindakan yang dilakukan penyuluh pertanian untuk mengembangkan kelas kelompok tani di Kecamatan Barusjahe
2. Penyuluh Pertanian adalah agen bagi perubahan perilaku petani, yaitu
dengan mendorong masyarakat petani untuk mengubah perilakunya menjadi petani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu mengambil
keputusan sendiri, yang selanjutnya akan memperoleh kehidupan yang lebih baik.
3. Kelompok tani adalah kelembagaan non formal bagi petani yang dibentuk
atas dasar kesepakatan bersama, yaitu kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan sumber daya guna mencapai
tujuan bersama
Universitas Sumatera Utara
4. Pengembangan kelompok tani adalah bertambahnya pemahaman petani
terhadap sesuatu informasi serta terjadinya peningkatan kelas kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya.
5. Sikap adalah perasaan anggota kelompok tani untuk menunjukkan reaksi
positif atau negatif terhadap peran penyuluh pertanian dalam upaya pengembangan kelompok tani.
6. Hambatan adalah kendala yang dialami penyuluh dalam upaya
pengembangan kelompok tani. Batasan Operasional :
1. Penelitian dilakukan di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo.
2. Waktu pengambilan data sekunder dilakukan pada bulan Maret 2016
3. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2016 sampai pertengahan April
2016 4.
Sampel yang digunakan adalah penyuluh pertanian lapangan PPL dan kelompok tani.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
4.1 Deskripsi Wilayah 4.1.1 Letak Geografi dan Luas Wilayah Kecamatan Barusjahe
Kecamatan Barusjahe merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Secara geografis Kecamatan Barusjahe terletak pada 03
° 10’ LU 98
° 35’ BT, dengan ketinggian 870 - 1400 meter di atas permukaan laut dan temperatur 18ºC hingga 24ºC. Kecamatan Barusjahe memiliki luas
wilayah mencapai 128,04 km² yang dibagi menjadi 19 KelurahanDesa dengan total penduduk mencapai 23.010 orang, dimana rata- rata kepadatan penduduk
mencapai 180 orangkm². Kecamatan Barusjahe berjarak 16 km dari ibukota Kabupaten Karo, dan jarak dari ibukota Provinsi Sumatera Utara mencapai 101
km. Secara administratif Kecamatan Barusjahe mempunyai batas wilayah sebagai
berikut
1. Sebelah Utara
: Kabupaten Deli Serdang 2.
Sebelah Selatan : Kecamatan Merek dan Kabupaten Simalungun
3. Sebelah Barat
: Kecamatan Tigapanah 4.
Sebelah Timur :Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten
Simalungun
4.1.2 Tata Guna Lahan
Kecamatan Barusjahe dibagi menjadi 19 desa kelurahan. Berikut adalah Tabel nama- nama desa kelurahan di Kecamatan Barusjahe beserta luas wilayahnya.
Universitas Sumatera Utara
N o
Desa Kelurahan Luas
km² Persentase
1 Rumanis
6,62 5,17
2 Semangat
6,10 4,76
3 Sinaman
6,13 4,79
4 Talimbaru
5,17 4,04
5 Pertumbuken
7,29 5,69
6 Bulan Julu
3,33 4,65
7 Bulan Jahe
5,95 4,65
8 Sukanalu
15,22 11,89
9 Sukajulu
8,74 6,83
1 Barusjahe
8,08 6,31
1 1
Serdang 7,38
5,76 1
2 Penampen
5,57 4,35
1 3
Sarimanis 6,71
5,24 1
4 Tangkidik
1,83 1,43
1 5
Paribun 4,66
3,64 1
6 :Persadanta
5,93 4,63
1 7
Sikap 9,53
7,44 1
8 Tanjung Barus
6,77 5,29
1 9
Barusjulu 7,03
5,49 Jumlah
128,04 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Karo, 2015
Dari Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa desa Sukanalu adalah desa dengan wilayah paling luas yakni 15,22 km².Sebagian besar lahan di wilayah Kecamatan
Barusjahe digunakan sebagai lahan pertanian.Hal ini terlihat dari 128,04 km² luas wilayah Kecamatan Barusjahe, 95,31 km² diantaranya digunakan sebagai lahan
pertanian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 8. Luas DesaKelurahan di Wilayah Kecamatan Barusjahe
Universitas Sumatera Utara
N o
Jenis Penggunaan Lahan
Luas Ha
Persenta se
1 Lahan sawah
965 7,45
2 Tegal kebun 6.081
47,49 3 Perkebunan
637 4,97
4 Hutan rakyat 1.836
14,44 5 Lain- lain
12 0,09
6 Bukan Lahan Pertanian 3.273
25,56 Jumlah
12.804
100 Sumber : BPS Kabupaten Karo, 2015
Berdasarkan Tabel 9 dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Barusjahe paling banyak digunakan sebagai lahan tegal kebun dengan
luas 6.081 Ha dan luas lahan bukan lahan pertanian mencapai 3.272 Ha. Subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan merupakan subsektor
pertanian yang memberikan kontribusi terbesar terhadap sektor pertanian bila ditinjau dari produksi di Kecamatan Barusjahe.Pada subsektor tanaman pangan,
padi sawah dan padi ladang memberikan kontribusi terbesar dengan produksi masing-masing sebesar 5.141 ton dan 4.555 ton di tahun 2014.Kontribusi
produksi terbesar di tahun 2014 pada subsektor hortikultura yaitu tanaman cabe dengan produksi sebesar 4.638 ton dan jeruk dengan produksi sebesar 46.130
ton.Sementara itu, pada subsektor perkebunan yaitu tanaman kopi yang memberikan kontribusi terbesar dengan jumlah produksi pada tahun 2014 sebesar
1.768 ton.
4.2 Keadaan Penduduk
Kecamatan Bausjahe memiliki 19 Desa dan masing-masing desa memiliki jumlah penduduk yang berbeda-beda. Jumlah penduduk Kecamatan Barusjahe pada tahun
2014 diketahui sebanyak 23.010 orang dimana penduduk berjenis kelamin laki- laki berjumlah 11.332 orang dan penduduk berjenis kelamin perempuan
Tabel 9.Distribusi Penggunaan Lahan Kecamatan Barusjahe, 2014
Universitas Sumatera Utara
berjumlah 11.678 orang. Dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2014 penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan
penduduk berjenis kelamin laki- laki.Penduduk Kecamatan Barusjahe juga dapat dibagi berdasarkan jenis lapangan pekerjaannya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 10.
N o
Jenis Lapangan Pekerjaan Jumlah
1 Pertanian
13.734 2
Industri Rumah Tangga 256
3 PNSTNIPOLRI
510 4
Lainya 952
Jumlah 15.452
Sumber : BPS Kabupaten Karo
Berdasarkan Tabel 10, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Barusjahe bekerja di bidang pertanian dengan jumlah 13. 734 orang
dan penduduk yang bekerja pada industri rumah tangga berjumlah paling sedikit, yakni dengan jumlah 256 orang.
4.3 Sarana dan Prasarana