Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data

Tabel 6, Jenis Data, Sumber, dan Metode Untuk tujuan penelitian yang pertama, data primer diambil dari seluruh penyuluh Kecamatan Barusjahe dan pengurus kelompok tani yang menjadi sampel. Dan untuk tujuan penelitian yang kedua, data primer diambil dengan mewawancarai 2 orang anggota kelompok tani sampel.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh didalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari PPL, pengurus dan anggota kelompok tani Kecamatan Barusjahe melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti, Kantor BPP, Kantor Camat Barusjahe, serta literature atau buku-buku yang berhubungan dengan program penyuluhan dan indikator penilaian kemampuan kelompok tani. Jenis dan data yang dikumpulkan dapat dilihat melalui Tabel 6 dibawah ini. No Jenis Data Sumber Metode Wawancara Observasi 1 Program PPL BPP dan PPL √ √ 2 Deskripsi Daerah Penelitian Kantor Camat dan BPP √ √ 3 Peran Penyuluh PPL dan Pengurus Kelompok Tani √ 4 Sikap Anggota Kelompok Anggota Kelompok Tani √ 5 Hambatan Penyuluh PPL √ √

3.4 Metode Analisa Data

Untuk tujuan penelitian yang pertama, yaitu untuk mengetahui peran penyuluh pertanian di dalam pengembangan kapasitas managerial dan teknis kelompok tani,digunakan alat statistik nonparametik dengan metode skoring. Dalam metode Universitas Sumatera Utara P = rentang : banyak kelas = 147-49 : 3 = 32,67 ini setiap kriteria yang akan dinilai diberikan nilai skor. Adapun kriteria yang akan dinilai dalam penelitian ini meliputi perencanaan kegiatan, pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengendalian dan pelaporan kegiatan, secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran 12. Data primer didapat dengan mengamati serta menilai peran penyuluh berdasarkan aspek penilaian kelas kelompok tani.Selain itu, peran penyuluh juga diamati dan dinilai dari kondisi kelompok tani sampel yang dibimbing penyuluh. Bobot minimal setiap indikator adalah 1 dan bobot maksimal setiap indikator adalah 3.Jumlah indikator adalah 49, dengan total skor minimal adalah 49 dan total skor maksimal adalah 147. Untuk menentukan panjang interval suatu kelas dengan rumus: Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang rentang nilai terendah dibagi banyak kelas. Sehingga didapat panjang kelas 32, 67 yang kemudian dibulatkan menjadi 33 . Maka peran penyuluh rendah intervalnya adalah 49 – 82 , peran sedang skala intervalnya 83 - 116 dan peran penyuluh tinggi skala intervalnya adalah 117 – 147 . Dari daftar kuesioner peran penyuluh dalam aspek dan indikator penilaian kemampuan kelompok tani dapat diketahui besaran peran penyuluh pertanian, yang disajikan pada tabel berikut : Tabel 7. Range Peran Penyuluh No Keterangan Range 1 Tinggi 117 –147 2 Sedang 83 – 116 3 Rendah 49– 82 Universitas Sumatera Utara Untuk tujuan penelitian kedua yaitu mengetahui sikap anggota kelompok tani terhadap peran penyuluh pertanian di daerah penelitian, digunakan teknik penskalaan Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang gejala sosial yang terjadi Iskandar, 2009.Pengukuran Skala Likert lebih adil dibandingkan pengukuran skala sikap lainnya, hal ini dikarenakan Skala Likert mengukur sikap dari dua sisi yang berbeda.Sikap seseorang bisa dilacak dari pernyataan positif dan pernyataan negatif, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat dan nyata. Adapun skor untuk pernyataan positif adalah Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu- ragu = 3, Tidak Setuju = 2, dan Sangat Tidak Setuju = 1; sedangkan untuk pernyataan negatif adalah Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu- ragu = 3, Tidak Setuju = 4, dan Sangat Tidak Setuju = 5. Sedangkan untuk mengukur Skala Likert tersebut digunakan rumus: t = 50 + 10 � �−� 5 � Keterangan: t: Skor Standar X : Skor responden X : Rata-rata skor kelompok S : Deviasi standar kelompok Kriteria uji : Jika t 50, maka sikap positif Jika t ≤ 50, maka sikap negatif Muller, 1992 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uji t tersebut, dapat diketahui secara langsung sikap petani apakah positif atau negatif terhadap kinerja penyuluh pertanian di Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo. Untuk tujuan penelitian ketiga yaitu mengetahui hambatan yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani, dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan tentang hambatan- hambatan apa saja yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional