Modus Nilai yang Sering Muncul Sejarah dan Perkembangan

25 atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan.

a. Mean Nilai Rata-Rata

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean rata-rata merupakan suatu ukuran pemusatan data Hasan, 2009. Mean suatu data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal. Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut : Dimana: x = data ke n x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel n = banyaknya data Nilai mean menjadi nilai yang mengukur kecenderungan jawaban responden, jawaban yang mendekati angka maksimal yakni angka 5 lima menunjukkan tingkat persetujuan responden terhadap pertanyaan yang diajukan pada kuesioner, begitu juga sebaliknya.

b. Modus Nilai yang Sering Muncul

Mode atau modus adalah data yang paling sering munculterjadi. Untuk menentukan modus, pertama susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung frekuensinya. Nilai yang frekuensinya paling besar sering 26 muncul adalah modus. Hasan, 2009. Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih. Inilah cara menghitung modus: 1. Data yang belum dikelompokkan Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo. 2. Data yang telah dikelompokkan Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus: Dengan : Mo = Modus L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi kelas modus i = Interval kelas b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya

c. Standar Deviasi

Standar Deviasi adalah salah satu teknik statistik yg digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual thd rata-rata kelompok. Sedangkan akar dari varians disebut dengan standar deviasi atau simpangan baku. Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku merupakan variasi sebaran data. Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data makin sama Jika sebarannya bernilai 0, maka nilai semua 27 datanya adalah sama. Semakin besar nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi Hasan, 2009. Perhitungan standar deviasi secara manual menggunakan rumus berikut: Dimana: x = data ke n x bar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel n = banyaknya data variansi merupakan salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika.

4.5.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda multiple regression analysis. Analisis regresi berganda adalah analisis hubungan antara dua atau lebih variabel bebas X terhadap satu variabel terikat Y dengan asumsi Y merupakan fungsi dari X. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing- masing variabel bebas. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel terikat dengan suatu persamaan Ghozali, 2011. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga melanjutkan arah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas Ghozali, 2011. Secara matematis, hubungan variabel tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y = Keputusan Pembelian Toyota Avanza 28 a = Konstanta b 1 b 2 b 3 b 4 = Koefisien regresi X 1 = Variabel Produk X 2 = Variabel Harga X 3 = Variabel Promosi X 4 = Variabel Brand Image e = error 29

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah dan Perkembangan

PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta nasional yang berfungsi sebagai dealer kendaraan merek Toyota, yang berdiri pada tanggal 20 Februari 1957 di Bandung dan dikelola serta dipimpin oleh William Soeryadjaja, Tjian Kian Tie dan Liem Peng Hong. Pada tahun 1965, PT.Astra International, Tbk Toyota Sales Operation memusatkan kantor pusatnya di Jakarta, dan kantor Bandung dijadikan sebagai cabang pertama. Untuk memperlancar jalannya distribusi maka dibentuk beberapa cabang, perwakilan dan pengangkatan dealer di kota-kota yang dianggap penting. Sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian dan pembangunan di Indonesia, yang tadinya memasarkan beraneka ragam produk, satu demi satu melepaskan diri dan berkembang menjadi perusahaan baru yang mempunyai Cabang di berbagai kota. Pada tanggal 1 Juli 1969, PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan bermotor merek Toyota untuk seluruh Indonesia. Pada tahun 1970 PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation membentuk Toyota Division yang khusus menangani distribusi dan pemasaran kendaraan merek Toyota. Sesuai dengan perkembangan pemasaran kendaraan merek Toyota yang semakin baik maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan PT. 30 Astra Motor Sales yang bertindak sebagai salah satu penyalur utama kendaraan merek Toyota. Pada tanggal 1 September 1989 PT. Astra Motor Sales kembali berganti nama menjadi AUTO 2000 PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation. Kemudian mulai tanggal 1 Januari 2000 nama AUTO 2000 tidak digunakan lagi, sehingga nama perusahaan menjadi PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation. Kantor Pusat perusahaan berkedudukan di Jakarta dan saat ini mempunyai cabang dan dealer yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu cabang perusahaan adalah PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation AUTO 2000 cabang Gatsu Medan disingkat menjadi PT. AI – TSO Cabang Medan Gatsu, yang berlokasi di Jend. Gatot Subroto No. 220 Medan.

5.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha