2. Fase Refleksi Reflection
Membuat simpanan persediaan dari pengetahuan yang sudah dimiliki. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk mengubah tacit knowledge
karyawan menjadi explicit knowledge dan menyimpulkan pengetahuan yang sudah ada ke dalam bentuk yang mudah dibagikan.
3. Fase Berbagi Share
Membuat sistem yang bertujuan membuat pengetahuan yang ada dimanapun dalam organisasi dapat tersedia dan tersalurkan kemanapun pengetahuan itu
dibutuhkan.
4. Fase Penggunaan Apply
Saat suatu pengetahuan menawarkan perbaikan kinerja organisasi maka organisasi akan menerapkannya dan menciptakan sistem yang menyertakan
pengetahuan tersebut dalam prosedur kerja sehari-hari. Hal ini pada akhirnya akan mengubah pengetahuan menjadi modal struktural.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang akan dipergunakan sebagai referensi dalam penelitian ini.
Lili 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Sinar Pandawa di
Medan”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui dan menganalisis ada tidaknya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja
karyawan pada PT. Sinar Pandawa di Medan. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yaitu analisis regresi linier sederhana. Hasil dari
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan, dengan nilai
�
ℎ�����
tertinggi pada variabel budaya organisasi yaitu sebesar 13,531. Penelitian menghasilkan koefisien determinasi sebesar
�
2
sebesar 0,759 yang berarti bahwa 75,9 variabel budaya organisasi mampu menjelaskan variabel motivasi
kerja karyawan pada PT Sinar Pandawa, sedangkan sisanya 24,1 dipengaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.
Wicaksono 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Struktur dan Budaya Organisasi, serta Gaya Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Organisasi
dengan Manajemen Pengetahuan sebagai Variabel Intervening Studi Empiris di Perusahaan Jasa yang Listing di BEI”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah
untuk mencari bukti empirik, yang mendukung dugaan bahwa struktur organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dan manajemen pengetahuan
berpengaruh terhadap efektivitas organisasi perusahaan jasa. Dan juga untuk membuktikan peran manajemen pengetahuan berpengaruh terhadap efektivitas
organisasi perusahaan jasa. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Untuk pengujian terhadap variabel budaya
organisasi dan manajemen pengetahuan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap
manajemen pengetahuan, dengan nilai �
ℎ�����
lebih besar daripada �
�����
yaitu 2,778 1,96 . Untuk model pengaruh budaya organisasi terhadap manajemen
pengetahuan menghasilkan koefisien determinasi sebesar �
2
sebesar 0,897. Hal ini dapat diintepretasikan bahwa variabilitas konstruk manajemen pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk budaya organisasi sebesar 89,7 dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel yang diteliti.
2.3 Kerangka Konseptual