Kerangka Konseptual Fase Penggunaan Apply

yang dapat dijelaskan oleh variabilitas konstruk budaya organisasi sebesar 89,7 dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel yang diteliti.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yang baik mengidentifikasi dan menamakan variabel- variabel penelitian dalam situasi yang relevan dengan definisi masalah. Kerangka konseptual penelitian ini menjelaskan budaya organisasi sebagai variabel bebas X dan manajemen pengetahuan sebagai variabel terikat Y. Budaya Organisasi adalah keyakinan, nilai-nilai, dan asumsi-asumsi dasar yang dianut oleh anggota-anggota organisasi berikut praktek-praktek serta perilaku yang mencontohkan dan menguatkannya Denison dalam Satyagraha, 2010. Budaya organisasi mewakili persepsi yang sama dari anggota organisasi yang membentuk sikap perilaku karyawan. Manajemen Pengetahuan merupakan suatu pendekatan yang bertumpu pada pemahaman bahwa tugas organisasi, yaitu memahami dengan baik bagaimana dan kapan penciptaan pengetahuan harus didukung, bagaimana menggunakan akumulasi pengetahuan yang sudah tercipta sehingga pengetahuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas, memahami apa itu pengetahuan, bagaimana diciptakan dan digunakan, apa nilai dari suatu pengetahuan, bagaimana gaya manajemen yang berbasis pengetahuan, memahami kaitan antara pengetahuan dan tingkat motivasi organisasi Sangkala, 2007. Peranan manajemen pengetahuan dalam penggunaan pengetahuan dapat melahirkan inovasi. Pengetahuan sebagian besar berada di dalam kepala manusia dalam bentuk tacit knowledge. Tacit knowledge yang ada di dalam kepala manusia menyadarkan Universitas Sumatera Utara bahwa harus dilakukan pendekatan yang berpusat kepada manusia, yaitu dengan menumbuhkan budaya yang kondusif terhadap berjalannya proses-proses manajemen pengetahuan. Berbagi sharing menjadi fokus dari proses manajemen pengetahuan, karena tanpa berbagi maka proses pembelajaran yang merupakan proses penambahan pengetahuan akan terhambat. Budaya organisasi membentuk budaya sharing agar pengetahuan tidak hanya dimanfaatkan oleh orang atau unit secara terbatas Tobing, 2007. Dalam upaya pengembangan budaya organisasi, manajemen pengetahuan melalui kecerdasan buatan danatau teknologi informasi dapat menciptakan dan meningkatkan budaya organisasi dan performance personal maupun organisasi. Penerapan manajemen pengetahuan yang efektif membantu anggota organisasi memahami nilai-nilai yang dianut dalam organisasi. Untuk mampu menerapkan manajemen pengetahuan, maka perusahaan harus mampu menciptakan dan menerapkan budaya organisasi yang baik, sehingga karyawan mempunyai motivasi yang tinggi untuk mendukung proses- proses manajemen pengetahuan. Sebaliknya, penerapan budaya organisasi akan efektif jika dipengaruhi oleh manajemen pengetahuan yang baik, sebab dengan manajemen pengetahuan, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan yang dianut organisasi dapat disalurkan, dipahami, bahkan diterapkan oleh anggota organisasi. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dan manajemen pengetahuan Rahgozar et al, 2012. Universitas Sumatera Utara Sumber : Tobing 2007, Rahgozar et al 2012, data diolah Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis