70
2.4.4 Studi Banding Arsitektur yang mempunyai tema sejenis
A. Oregon Sustainability Center
Gambar 2.25 Bangunan Oregon Sustainability Center Sumber : Google Images
Bangunan ini merupakan bukti ambisi kota Portland untuk jadi tuan rumah dari bangunan kantor paling hijau di dunia. Proyek senilai US62 juta ini menjadi
kantor pertama yang memiliki standar bangunan hunian. Salah satunya adalah dalam hal tak adanya tenaga listrik dan air yang terbuang percuma.
Untuk menciptakan itu, bangunan ini pun akan dilengkapi dengan panel photovoltaic, yang mampu mengumpulkan sumber tenaga. Selain itu, bangunan
ini juga akan memiliki tangki bawah tanah sebagai penadah air hujan, dan tenaga geothermal sebagai penghangat air.
B. Sustainable Builing
di Bina Bangsa International School Mengusung isu pemanasan global, bangunan ini memberi pembelajaran
pada penggunanya. Dengan ditunjang konsep lingkungan sehat dan peduli terhadap alam bangunan sekolah ini diharapkan menjadi sarana pendidikan yang
efektif bagi murid-muridnya.
Universitas Sumatera Utara
71 C.
Gambar 2.26 BangunanBina Bangsa International School Sumber : Google Images
Sebuah fasilitas pendidikan idealnya tidak hanya memberi dedikasi terhadap pertumbuhan program pendidikan akademis. Namun alangkah
menariknya jika seluruh komponen yang ada termasuk ruangan dan bangunan sekolah dapat menjadi ajang pembelajaran siswanya.
Beberapa konsep desain ruangan disusun oleh tim arsitek Modern Space dalam rancangan Bina Bangsa Intarnational School, Bandung. Tujuannya adalah
menciptakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar sekolah international, baik secara formal maupun informal.
Gambar 2.27 Suasana bangunanBina Bangsa International School Sumber : Google Images
Konsep dasar bangunan ini adalah menciptakan ruang-ruang belajar pada semua space yang ada menjadi sebuah tempat interaksi belajar yang nyaman. Baik
itu sebagai ruang kelas yang merupakan ruang formal maupun ruang-ruang interaksi, seperti koridor, courtyard, terrace, taman terbuka, perpustakaan dan
kantin.
Universitas Sumatera Utara
72 Bangunan ini terletak di kawasan Dago Pakar Resor, Bandung, yang
memiliki udara yang sejuk. Lahan seluas 10 ribu m2 diolah dengan distribusi masa yang dipikirkan dengan cermat. Makanya, arah mata angin juga menjadi
pertimbangan utama dalam penempatan masa bangunan ini. Zoning kelas dibuat dengan mengarahkan bukaan pada orientasi utara-selatan dengan sebagian
mengarah ke timur. Fasilitas indoor sport hall dan multifungsi ditempatkan pada pusat bangunan. Sementara itu fasilitas lain, seperti perpustakaan, kantin dan
bangunan administrasi, ditempatkan pada lokasi best view yang mengarah pada kota bandung dari ketinggian. Pengolahan ruang-ruang menjadi hal utama yang
ditekankan oleh arsiteknya. Ini terlihat jelas pada lobby area. Plafon Lobby dibuat dengan ketinggian dua lantai, hingga memberi keleluasaan melihat beberapa sudut
ruangan. Misalnya massa perpustakaan, area void ke kantin, assembly hall, dan book store. Dengan demikian ruangan ini berhasil memberikan koneksi visual
antar-ruang secara horizontal dan vertical.
Gambar 2.28 Suasana koridorBina Bangsa International School Sumber : Google Images
Universitas Sumatera Utara
73 a.
Hemat Energy dan Sustainable Bangunan ini memberi pembelajaran mengenai solusi pemanasan global
lewat aspek ventilasi siang, penghematan air dan roof garden. Mungkin yang patut menjadi catatan adalah bahwa bangunan ini tidak menggunakan AC sehingga
bangunan ini dapat dikatakan hemat energy. Karenanya, demi menciptakan kenyamanan, semua ruangan diusahakan mendapatkan sirkulasi udara secara baik.
Ventilasi secara silang diupayakan melalui jendela besar dan lubang bukaan- bukaan bay window.
Selain itu arsitek menerapkan beberapa elemen arsitektur yang memiliki kontribusi sebagai penahan panas dan sinar keras dari matahari barat. Sirip-sirip
diorientasikantegak lurus arah barat diharapkan dapat menahan sinar matahari langsung dari barat. Dengan demikian dapat tercipta ruang-ruang belajar yang
nyaman dan ventilasi silang yang bisa bekerja dengan sempurna. Konsep hemat energy ini juga terkait dengan paint sustainable yang diusung
oleh tim arsitek. Langkah penghematan besar pada energy listrik diterapkan dengan menghadirkan kualitas cahaya yang cukup pada semua ruang, sehingga
penggunaan lampu pada siang hari dapat diminimalkan.
Gambar 2.29 Sistem raindrop collectorBina Bangsa International School Sumber : Google Images
Disamping itu juga dibuat system penampungan air hujan, dimana air bisa didaur ulang untuk penyiraman tanaman. Satu kelebihannya adalah tampungan air
Universitas Sumatera Utara
74 bisa difungsikan untuk menampung air sungai saat musim kemarau tiba. Point
sustainable lainnya dalah grey water dari bangunan diolah hingga air buangannya memenuhi syarat kandungan untuk dibuang ke drain kota. Air PAM hanya
digunakan pada titik-titik wastafel untuk cuci tanga, dimana air buangannya langsung masuk ke water treatment kemudian di daur ulang dan kemudian
dialirkan ke beberapa titik rembesan tanah.
A. Perpustakaan UI
Gambar 2.30 Suasana Perpustakaan UI Sumber : Google Images
Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan
anggaran sekitar Rp100 miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan
Danau Kenanga yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan menambah keindahan bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana
yang lebih nyaman.
Lokasi : Universitas Indonesia Luas bangunan : 30.000m2 atau 3 hektar
Jumlah lantai : 8 lantai
Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan
Universitas Sumatera Utara
75 anggaran sekitar Rp100 miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8
lantai, yang dirancang berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan
menambah keindahan bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman.
Bangunan perpustakaan yang akan menjadi iconic atau landmark ini, mempunyai konsep sustanable building yang ramah lingkungan eco friendly,
bahwa kebutuhan energi menggunakan sumber energi terbarukan, yakni energi matahari solar energy, maka nantinya di dalam gedung tidak diperbolehkan
menggunakan plastik dalam bentuk apa pun. Nanti semua kebutuhan plastik akan diganti dengan kertas atau bahan lain. Bangunan ini juga didesain bebas asap
rokok, hemat listrik, air dan kertas.
Gambar 2.31 Denah Perpustakaan UI Sumber : Google Images
Universitas Sumatera Utara
76 Konstruksi bangunan :
a. Model bangunan menghadirkan bangunan masa depan dengan mengambil
sisi danau sebagai orientasi perancangan. Penggunaan bukit buatan sebagai potensi pemanfaatan atap untuk fungsi penghijauan. Sedangkan
pencahayaan alam dilakukan melalui beberapa skylight. b.
Di balik gundukan rerumputan hijau terdapat 5 bangunan tinggi yang menjulang hingga beberapa ratus meter berisikan ruangan-ruangan kosong
yang disiapkan sebagai ruang utama perpustakaan UI. c.
Di punggung bukit bangunan di timbun tanah dan ditanami rerumputan yang berguna sebagai pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya,
hingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin udara sampai 15 persen. d.
Di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan-jaringan selokan yang di sampingnya terdapat kaca tebal bening selebar 50 sentimeter.
Selokan itu untuk mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem pencahayaan.
e. Interior bangunannya didesain terbuka dan menyambung antara satu ruang
dan ruang yang lain melalui sistem void. Dengan begitu, penggunaan sirkulasi udara alam menjadi maksimal.
f. Penggunaan energi matahari dilakukan melalui solar cell yang dipasang di
atap bangunan. g.
Guna memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan juga dilengkapi sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan
untuk menyiram di punggung bangunan. Dengan diproses terlebih dahulu melalui pengolahan limbah atau sewage treatment plant STP.
Terdiri delapan lantai, a.
Lantai dasar berisi pusat kegiatan dan bisnis mahasiswa yang terdiri toko buku, toko cenderamata, ruang internet, serta ruang musik dan TV. Ada
juga restoran dan kafe, pusat kebugaran, ruang pertemuan, ruang pameran, dan bank.
Universitas Sumatera Utara
77 b.
Lantai 2 hingga 6 akan dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu, ruang pelayanan umum dan koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta
unit pelayanan teknis. c.
edangkan di lantai 7 terdapat ruang sidang dan ruang diskusi. Gedung perpustakaan juga dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok
ke danau. d.
Gedung akan menggunakan panel surya sebagai sumber energinya. e.
Keunikan yang lain, nanti akan terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding.
Finishing Bahan Bangunan a.
Interior menggunakan batu paliman palemo. b.
Eksterior bangunan tersebut menggunakan batu alam andesit. Bahan bangunan dari batuan ini batu alam andesit untuk eksterior dan batu
paliman palemo untuk interior bersifat bebas pemeliharaan maintenance free dan tidak perlu dicat. Batuan ini diperoleh dari Sukabumi.
Untuk melengkapi desain ramah lingkungan, sejumlah pohon besar berusia 30 tahunan berdiameter lebih dari 100 sentimeter sengaja tidak ditebang saat
pembangunan gedung itu. Keindahan menjadi lengkap karena gedung itu mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan,
teduh.
Universitas Sumatera Utara
18
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Medan terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Posisi koordinat kota ini adalah 3°35
′LU dan 98°40′BT. Kota Medan berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara dan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan
utara. Kota ini menjadi tempat yang strategis karena berada di jalur pelayaran Selat Malaka. Dengan demikian, kota ini menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi
domestik dan mancanegara yang melalui Selat Malaka. Selain itu, Medan juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya
sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan Medan dalam hal ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah
sekitarnya.Pada tahun 2011 diterbitkan Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang,
dan Karo Mebidangro untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat 1 Undang- Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Pasal 123 ayat 4
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro berperan sebagai
alat operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan sebagai alat koordinasi pelaksanaan pembangunan di kawasan Mebidangro.Kawasan
Mebidangro adalah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri atas Kota Medan sebagai kawasan perkotaan inti yang menerapkan konsep multiple nucleidi
Kawasan Metropolitan Mebidangro, dengan mengembangkan kota-kota satelit di sekitar kota Medan sehingga terwujudnya kota mandiri.
Berdasarkan konsep kawasan Mebidangro maka P.T Propenas Nusa Dua berinisiasi membangun Kota baru di kecamatanMedan Tuntungan yang telah
dikembangkan menjadi perancangan masterplan. Perancangan masterplan oleh Propenas ini merupakan proyek perancangan given telah ada dan kemudian di
Universitas Sumatera Utara