31
2.3.2.1 Studi Literatur penerapan konsep TODTransit Oriented
Development
1. Atlanta, Georgia, Amerika. Kota ini memiliki sistem lalulintas berbasis transit dibawah MARTA
Metropolitan Atlanta Rapid Transit Authority yang juga mengontrol pengembangan kota berbasis TOD dan mixed-use development dalam sistem tata
kotanya. Sistem transit yang ada disana menjangkau baik area residensial hunian warga hingga area destinasi kantor, pertokoan, sekolah, dan lain-lain. Sistem
transit juga melayani para commuter pada jam-jam sibuk untuk mengakses ke berbagai tujuan dalam kereta yang sama. Konsep mixed-use development
diaplikasikan dalam bentuk vertical mixed-use, yaitu pengembangan produk- produk properti secara vertikal, bukan secara horizontal. Dengan begitu fungsi-
fungsi dapat disatukan ke dalam ruang-ruang vertikal yang lebih efektif dan memungkinkan ruang-ruang terbuka dalam kota.
Strategi sistem transit di Atlanta
Gambar. 2.2 Sistem TOD Atlanta Sumber : Google Images
Dalam menjalankan sistem transitnya, MARTA mengkategorisasikan tujuh tipologi stasiun yang menjelaskan bermacam kombinasi yang berbeda terkait
Universitas Sumatera Utara
32 kepadatan, lokasi, tataguna lahan, dan fungsi transit. Tipologi stasiun tersebut
dibagi kedalam urban core, town center, commuter town center, neighborhood, arterial corridor
, special regional destination, dan collector. Tujuan pengkategorisasian ini adalah untuk memahami bagaimana stasiun
berkembang kedalam lokasi-lokasi yang mendukung sistem TOD.
Gambar. 2.3Urban Core Sumber : Google Images
Di area urban core atau pusat kota, tataguna lahan di area ini diatur untuk pengembangan perkantoran, institusi, hotel, fasilitas publik, dan area residensial
multi-family. Indikator sukses pada area ini adalah operasional penuh 24 jam
dalam seminggu terhadap produk properti didalamnya residensial, retail, restoran, ataupun cultural sehingga lingkungan di area ini tidak pernah mati alias selalu
ramai. Contohnya dapat terlihat di Peachtree Center Station yang mengintegrasikan berbagai properti yang kompleks dengan skywalk. Ataupun
contoh lain di South Boston Waterfront yang menyediakan akses yang terjangkau antara stasiun dengan lokasi-lokasi destinasi.
Standar yang mengatur kepadatan dan penggunaan lahan TOD dapat berjalan lancar apabila pembangunan properti disekitarnya juga sesuai dengan masterplan
dan standar-standar tertentu yang telah ditetapkan. Tujuan utamanya adalah kepadatan dan penggunaan lahan dapat terkontrol dengan benar. Standar yang
mengatur tentang density misalnya, lebih menitikberatkan pada unsur floor arearatio
FAR, di Indonesia lebih dikenal dengan koefisien luas bangunan.
Universitas Sumatera Utara
33 Standarisasi FAR sangat berguna karena dapat digunakan untuk membandingkan
kepadatan terhadap berbagai fungsi yang berbeda. Bangunan tinggi dengan ruang terbuka luas di lantai dasar, dan bangunan pendek dengan ruang terbuka sempit,
dapat memiliki FAR yang sama.
2.3.2.2 Konsep TODTransit Oriented Developmentpada kawasan perancangan