Tinjauan Kantor Definisi Mixed-use

40

2.3.4.2 Tinjauan Kantor

A. Klasifikasi Gedung Perkantoran Menurut KADIN Kamar Dagang dan Industri, gedung perkantoran dibagi atas beberapa kategori, yaitu berdasarkan: 1. Tujuan usaha dan lingkungan bersama a. Kantor administrasi pemerintah b. Kantor administrasi perusahaan c. Kantor administrasi sosial 2. Kepemilikan a. Milik pemerintah b. Milik swasta 3. Sifat dari bangunan kantor a. Kantor bersifat komersil b. Bangunan kantor ini adalah bangunan kantor yang disewakan untuk memperoleh keuntungan materi. c. Klasifikasi kantor sewa dibedakan atas: d. Faktor jumlah lantai e. Faktor fasilitas perkantoran Sistem pemanfaatan kantor sewa dilakukan antara lain dengan: a. Strata title sistem hak milik untuk tiap lantai bangunan b. Leasing sistem sewa 4. Kantor bersifat non komersil Sistem dan tujuan administrasi a. Kantor profit b. Kantor non profit Pemakaian bangunan kantor a. Kantor untuk badan usaha sejenis b. Kantor untuk berbagai bidang usaha Hirarki a. Kantor induk pusar b. Kantor cabang c. Kantor pewakilan Universitas Sumatera Utara 41 Sedangkan menurut L.Manaseh dan R.Cunliffe, kantor dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu : 1. Commercial Office Jenis perkantoran yang termasuk golongan ini adalah perkantoran untuk umum yang disewakan, perusahaan dagang trading company, asuransi dan transportasi. 2. Industrial Office Jenis perkantoran ini terikat harus mempunyai hubungan fisik dengan pabriknya. 3. Professional Office Jenis perkantoran ini tidak dipakai dalam waktu yang panjang dan merupakan perkantoran dengan jumlah modal yang digunakan relatif kecil. 4. Institutional Governmental Office Jenis perkantoran ini bersifat usaha yang teratur dalam bentuk lembaga yang berpedoman pokok untuk hidup lama dan kokoh. Biasanya digunakan waktu yang lama atau panjang. Dari jenis-jenis kantor di atas dipilih jenis Commercial Office sebagai fungsi kantor sewa proyek ini. B. Klasifikasi Sistem Sewa Sistem sewa perkantoran pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis berdasar perhitungan luasan yang disewa, yaitu : 1. Net System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luasan lantai bersih tidak termasuk koridor ataupun common space biasanya harga sewa per meter persegi lebih tinggi. 2. Gross System artinya sewa per meter persegi diperhitungkan atas dasar luas lantai kotor sehingga luasan lantai yang digunakan untuk kantor lebih kecil dari jumlah luasan yang disewa pada awalnya karena penyewa dikenakan beban biaya untuk koridor ataupun common space. Hal ini Universitas Sumatera Utara 42 menyebabkan penyewa lebih baik menyewa per lantai supaya tidak rugi. Harga sewa per meter persegi lebih rendah. Melihat kedua sistem sewa tersebut maka dipilih suatu kombinasi kedua sistem di atas sebagai acuan sistem sewa dalam proyek ini, yaitu semi-gross system yang relatif cukup lazim dipakai di Indonesia. Semi-gross system artinya penyewa dikenakan biaya sewa akumulasi luasan lantai yang dipakai ditambah luasan common space seperti lobby, area parkir, dan sebagainya yang telah dibagi sama rata dengan penyewa lainnya. Untuk hal ini fleksibilitas dapat dicapai dengan negosiasi antara pengelola gedung dengan penyewa melihat varietas usaha, varietas penyewa dan varietas luasan yang dipakai oleh penyewa. C. Wadah Perkantoran 1. Kompleks perkantoran Kompleks perkantoran merupakan bangunan perkantoran yang terpadu; seperti kantor pemerintah, perkantoran umum, pusat perbelanjaan, klub eksekutif, hotel, hunian, pusat rekreasi, dll. Wadah tersebut terbentuk seiring dengan perkembangan kota yang mencakup perkembangan kebutuhan manusia yang terus bertumbuh, yang dinilai dari perkembangan ekonomi dan lahan yang semakin sempit. Pertimbangan akan lahan yang,semakin sempit dipengaruhi pertumbuhan penduduk, aktivitas bekerja, tempat tinggal isirahat dan berekreasibermain. 2. Gedung perkantoran Gedung perkantoran merupakan bangunan perkantoran tunggal yang direncanakan dan dirancang sesuai dengan fungsi dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Bangunan tersebut dibedakan berdasarkan jumlah lantai, yang saat ini dapat dapat dibagi tiga yaitu; bangunan tingkat rendah memiliki 1-5 lantai, bangunan tingkat menengah memiliki 6-19, bangunan tingkat tinggi 20 tingkat lebih. Universitas Sumatera Utara 43

2.3.4.3 Tinjauan Retail