BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Robbins 2001:148 kepuasan kerja adalah perilaku individual terhadap pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan di tempat kerja
maka cenderung lebih efektif dari pada organisasi yang karyawannya kurang mendapatkan kepuasan kerja. Sedangkan menurut Kreitner 2005:273 kepuasan kerja
adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan sehingga disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk
mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi. Menurut Handoko 2000:193 menyatakan bahwa kepuasan kerja job
statisfaction adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Hasibuan
2006:202 kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.
Menurut Moh.As’ad dalam Sunyoto 2012:26 kepuasan kerja job satisfaction adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para
karyawan memandang pekerjaannya. Locke dalam Wijono 2011:98 berpendapat bahwa kepuasan kerja sebagai
suatu tingkat emosi yang positif dan menyenangkan individu. Kepuasan kerja adalah suatu hasil perkiraan individu terhadap pekerjaan atau pengalaman positif dan
Universitas Sumatera utara
menyenangkan dirinya. Sedangkan menurut Robbins dalam Wibowo 2007:299 kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan
perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
Keith Davis dalam Mangkunegara 2011:117 mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorrableness with employees view their work”
kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau tidak menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja. Wexley dan Yuki dalam Mangkunegara 2011:117
mendefenisikan kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya.
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah pernyataan : “Seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja
yang produktif atau produktivitas menghasilkan kepuasan”. Jika diterapkan dalam suatu organisasi maka dapat dikatakan organisasi dengan karyawan yang terpuasakan
cenderung lebih efektif, sehingga produktivitas semakin meningkat Robbins, 2008:114.
2.1.2 Pentingnya Kepuasan Kerja