Variabel 23 .959
.80 Reliabel
Variabel 24 .960
.80 Reliabel
Variabel 25 .962
.80 Reliabel
Variabel 26 .960
.80 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16,0 2014
Reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.6
Tabel 3.6 Reliabilitas Kuesioner
r
alpha
r
tabel
,962 0,361
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16,0 2014
Tabel 3.6 menunjukkan seluruh pernyataan reliabel karena nilai Cronbach alpha sebesar 0,962 lebih besar dari 0,80.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat seta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel independent Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja dan variabel
dependent Kinerja Karyawan akan digunakan analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software
Universitas Sumatera utara
SPSS versi 16,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana : Y
= Kinerja Karyawan a
= konstanta b
1
,b
2
= koefisien regresi berganda X
1
= Variabel Kepuasan Kerja X
2
= Variabel Disiplin Kerja e
= standar error Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik
sebagai berikut : 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalisasi adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan
pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5. Jika nilai Asyimp.Sig 2-tailed lebih besar dari 5 artinya data variabel berdistribusi normal
Situmorang et al, 2011:100. 2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati
sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program
SPSS.
Universitas Sumatera utara
Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang et al, 2011:133.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama
untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji
Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas
Situmorang et al, 2011:107. 3.11
Uji Hipotesis 1
. Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H
: b
1
= 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap variabel dependent Kinerja Karyawan.
H : b
1
≠ 0
Universitas Sumatera utara
Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
variabel dependent Kinerja Karyawan. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
pada α = 5
2. Uji t Uji Parsial