BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal. Salah
satu hal yang harus menjadi perhatian utama perusahaan adalah kepuasan kerja para karyawannya, karena karyawan yang dalam bekerja mereka tidak merasakan
kenyamanan, kurang dihargai, tidak bisa mengembangkan segala potensi yang mereka miliki, maka secara otomatis karyawan tidak dapat fokus dan berkonsentrasi secara
penuh terhadap pekerjaannya. Dalam melaksanakan kerjanya, karyawan menghasilkan sesuatu yang disebut
dengan kinerja. Kinerja adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standard, targetsasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Penilaian kinerja adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan serta
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya Hasibuan, 2006:87. Untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling dominan adalah sumber
daya manusia, walaupun perencanaan telah tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila orang yang melaksanakan tidak berkualitas dan tidak memiliki semangat kerja yang
tinggi, maka perencanaan yang telah disusun tersebut akan sia-sia. Pada masa pesaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, kepuasan kerja
karyawan merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam memacu kinerja
Universitas Sumatera utara
karyawan. Kepuasan kerja menjadi salah satu kunci yang harus diperhatikan untuk menghasilkan kinerja yang baik dan sesuai dengan sasaran organisasi. Sasaran akan
terwujud jika orang - orang yang berada didalamnya mampu memberikan loyalitas yang baik yang timbul dari kepuasan karyawan dalam bekerja, baik secara individu maupun
bekerjasama dengan orang lain yang dapat menghasilkan kinerja yang baik pula. Menurut Robbins 2001:148 kepuasan kerja adalah perilaku individual terhadap
pekerjaannya. Organisasi yang karyawannya mendapatkan kepuasan di tempat kerja maka cenderung lebih efektif dari pada organisasi yang karyawannya kurang
mendapatkan kepuasan kerja. Sedangkan menurut Kreitner 2005:273 kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan
sehingga disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi.
Kepuasan kerja akan mendorong karyawan untuk berprestasi lebih baik. Prestasi yang baik akan menimbulkan imbalan ekonomi dan psikologis yang lebih tinggi.
Apabila imbalan tersebut dipandang pantas dan adil maka timbul kepuasan yang lebih besar karena karyawan merasa bahwa mereka menerima imbalan sesuai dengan
prestasinya. Sebaliknya apabila imbalan dipandang tidak sesuai dengan tingkat prestasi maka cenderung timbul ketidakpastian.
Disiplin merupakan modal yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga keberadaan disiplin kerja amat diperlukan dalam suatu
perusahaan, karena dalam suasana disiplin sebuah organisasi atau instansi akan dapat melaksanakan program-program kerjanya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera utara
Menurut Siagian 2002:305 disiplin kerja adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai
sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja kooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerja. Sedangkan menurut Simamora
2005:611 disiplin kerja adalah bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja dalam suatu organisasi.
PT. Sumbetri Megah Medan merupakan suatu perusahaan yang meproduksi tiang listrik beton pra-tegang. Jumlah tiang yang diproduksi sesuai dengan pesanan
pelanggan make to order. Pelanggan utama PT. Sumbetri Megah Utama adalah PT. Perusahaan Listrik Negara namun pesanan juga berasal dari instansi sekolah dan
perusahaan lainnya. Transaksi pemesanan dilakukan dari kantor PT. Sumbetri Megah Medan yang berada di Jln. Bakti Luhur No 208 Medan. Setelah kesepakatan harga
disetujui maka pihak kantor akan melakukan konfirmasi kepabrik yang berada di Besitang untuk kegiatan pabrikasi.
Berdasarkan hasil pra survei yang telah dilakukan pada PT. Sumbetri Megah Medan, terdapat beberapa permasalahan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan
disiplin kerja karyawan. Data ketidakhadiran karyawan pada Tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.1
Universitas Sumatera utara
Tabel 1.1 Laporan Tingkat Kehadiran Alpha, Cuti dan Sakit Karyawan
PT. Sumbetri Megah Medan Tahun 2011-2013
Tahun Kehadiran Alpha
Cuti Sakit
Total Standar Kritis
Kehadiran 2011
93 4
1 3
8
3 2012
91 5
2 4
11
2013
89 7
4 3
14
Rata-rata 93
5,3 2,3
3,3 11
Sumber : PT. Sumbetri Megah Medan 2014
Dapat dilihat pada Tabel 1.1 beberapa tahun belakangan ini terjadi kenaikan pada tingkat kehadiran karyawan. Tingkat tertinggi terjadi pada tahun 2013. Pada tahun
2013 terjadi ketidakhadiran mencapai 5,3 menunjukkan menurunnya kinerja karyawan. Standar kritis ketidakhadiran sebesar 3 yang telah ditetapkan oleh
PT.Sumbetri Megah Medan telah terlampui. Jika hal ini terus berkelanjutan akan berdampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, karena kehadiran karyawan
berkaitan dengan produktivitas yang dicapai perusahaan. Untuk mengetahui sejauh mana kinerja karyawan pada PT. Sumbetri Megah
Medan, maka dapat dilihat dari tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang perusahaan miliki, dalam hal ini sumber daya manusia khususnya
karena kinerja yang dicapai sumber daya manusia atau karyawan pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap kinerja perusahaan.
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat PT. Sumbetri Megah Medan mengalami masalah penurunan kinerja tidak mencapai target yang diinginkan perusahaan.
Universitas Sumatera utara
Tabel 1.2 Persentase Pencapaian Kinerja PT. Sumbetri Megah Medan
Tahun 2011-2013 No
Tahun Target
Rp Juta Realisasi
Rp Juta Persentasi
Pencapaian
1 2011
551.995 547.731
99,22
2 2012
861.207 833.027
96,72
3 2013
656.311 612.475
93,32
Sumber : PT. Sumbetri Megah Medan 2014
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat rata-rata kinerja karyawan yang tidak mencapai target dan terjadi penurunan kinerja setiap tahunnya. Dilihat dari persentase pencapaian
kinerja karyawan dari tahun 2011-2013 kinerja karyawan belum tercapai secara maksimal sesuai dengan target yang ditentukan, antara lain tahun 2011 persentase
pencapaian sebesar 99,22 pada tahun 2012 persentase menurun menjadi 96,72 dan pada tahun 2013 persentase pencapaian mengalami penurunan kembali menjadi
93,32. Maka menurut data yang diperoleh pada Tabel 1.2 dapat dilihat realisasi kinerja karyawan setiap tahunnya mengalami penurunan dan target yang dicapai belum
tercapai secara maksimal sehingga terjadinya penurunan kinerja.
Berdasarkan uraian ini, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Sumbetri Megah Medan”.
1.2 Perumusan Masalah