Pangkey 2013
Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan Pada PT. Sinar Galesong
Pratama Malalayang. Untuk mengukur
seberapa besar pengaruh variabel
X terhadap variabel Y.
Purposive random
sampling Semangat Kerja dan Disiplin
Kerja berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja
karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama.
Soegihartono 2012
Pengaruh Kepemimpinan dan
Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja dengan Mediasi
Komitmen
di PT Alam Kayu Sakti Semarang.
Untuk menganilisis pengaruh
kepemimpinan dan kepuasan kerja
terhadap komitmen pada perusahaan PT.
Alam Kayu Sakti Semarang.
Purposive random
sampling Kepemimpinan dan kepuasan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dengan
Mediasi Komitmen
di PT Alam Kayu Sakti Semarang.
2.5 Kerangka Konseptual
2.5.1 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja karyawan adalah pernyataan : “Seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja
yang produktif atau produktivitas menghasilkan kepuasan”. Jika diterapkan dalam suatu organisasi maka dapat dikatakan organisasi dengan karyawan yang terpuasakan
cenderung lebih efektif, sehingga produktivitas semakin meningkat Robbins, 2008:114.
Menurut Gibson 2007:67 kepuasan kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaan mereka, yang berpangkal dari aspek kerja, yaitu upah gaji, kesempatan
promosi serta faktor lingkungan kerja seperti gaya penyelia, kebijakan dan prosedur,
Universitas Sumatera utara
kondisi kerja. Terdapat tiga pandangan tentang hubungan kepuasan dengan prestasi satisfaction and job performance, yaitu :
1. Kepuasan kerja menimbulkan prestasi. 2. Prestasi menimbulkan kepuasan kerja.
3. Adanya unsur imbalan, tetapi tidak ada hubungan yang kuat. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan karyawan terhadap pekerjaanya yang
tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaanya yang dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut, sedangkan karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja
akan menimbulkan sikap agresif, atau sebaliknyaakan menunjukkan sikap menarik diri dari kontak dengan lingkungan sosialnya, Sutrisno, 2011:80. Seorang karyawan akan
merasa puas dalam kerja apabila tidak terdapat perbedaan atau selisih antara apa yang dikehendaki karyawan, dengan kenyataan yang mereka rasakan.
2.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pentingnya peranan disiplin kerja terhadap kinerjaproduktivitas karyawan dikemukakan oleh Musanef 2002:116 yang berpendapat bahwa : “Disiplin juga tidak
kalah pentingnya dengan prinsip-prinsip yang lainnya, artinya disiplin setiap pegawai selalu mempengaruhi hasil prestasi kerja. Oleh sebab itu dalam setiap organisasi perlu
ditegaskan disiplin pegawai-pegawainya. Melalui disiplin yang tinggi produktivitas kerja pegawai pada pokoknya dapat ditingkatkan. Oleh sebab itu perlu ditanamkan
kepada setiap pegawai disiplin yang sebaik–baiknya”. Kedisiplinan adalah salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi.
Dikatakan sebagai faktor yang penting karena disiplin akan mempengaruhi kinerja
Universitas Sumatera utara
karyawan dalam organisasi. Semakin tinggi disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Pada umumnya disiplin yang baik apabila karyawan selalu
datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Maka
karyawan tersebut akan menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan kinerja yang memuaskan. Disiplin adalah kesadaran sikap seseorang yang secara sukarela menaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya Hasibuan, 2006:193. Jadi seseorang akan mematuhi mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas
paksaan dan kesedihan.
2.5.3 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja