Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Profitabilitas Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

25

2.9. Kerangka Konseptual

2.9.1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Profitabilitas

ROA Menurut Peraturan Bank Indonesia, CAR Capital Adequancy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari sumber - sumber diluar bank. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 8, jika rasio CAR sebuah bank berada dibawah 8 berarti bank tersebut tidak mampu menyerap kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan usaha bank, kemudian jika rasio CAR diatas 8 menunjukkan bahwa bank tersebut semakin solvable. Dengan kata lain, semakin besar jumlah modal bank yang dapat dioperasionalkan. Kondisi ini tentunya akan memberikan peluang bagi bank untuk dapat melakukan ekspansi kredit dengan segala konsekuensinya. Jika bank mampu melakukan ekspansi kredit dengan baik, maka pendapatan bunga bank akan meningkat. Menurut Barus dan Sulistyo 2011 CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

2.9.2. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional

BOPO terhadap Profitabilitas ROA BOPO digunakan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. Rasio yang semakin 26 meningkat mencerminkan kurangnya kemampuan bank dalam menekan biaya operasionalnya yang dapat menimbulkan kerugian karena bank kurang efisien dalam mengelola usahanya Bank Indonesia, 2004. Bank yang efisien dalam menekan biaya operasionalnya dapat mengurangi kerugian akibat ketidakefisienan bank dalam mengelola usahanya sehingga laba yang diperoleh juga akan meningkat. Semakin besar rasio BOPO menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam menghasilkan laba menurun karena bank tidak efisien dalam pengelolaan biaya operasionalnya. Menurut Sukarno dan Syaichu 2006 dan Arimi dan Mahfud 2012 BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

2.9.3. Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Profitabilitas ROA