Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Capital Adequacy Ratio CAR

6 - masing sebesar 0,07, 0,93, 0,44, dimana dalam hal ini besarnya rasio ROA perusahaan tersebut tidak memenuhi batas wajar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 1,5. Hal ini berarti perusahaan - perusahaan tersebut belum mampu meningkatkan keuntungan melalui aktiva yang dimiliki. Rasio LDR yang dimiliki oleh PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk tahun 2009 dan 2010 masing - masing sebesar 101,29 dan 108,42, dimana dalam hal ini besarnya rasio tersebut melebihi batas wajar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 78 - 100. Hal ini berarti bank tersebut belum mampu membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan melalui kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. Dari fenomena dan teori yang diungkapkan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang profitabilitas perbankan. Penelitian ini membatasi penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi Return on Asset, yaitu Capital Adequacy Ratio, Biaya OperasionalPendapatan Operasional, Non Performing Loans, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin. Selanjutnya penelitian ini diberi judul “Faktor - faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin berpengaruh Terhadap Profitabilitas Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”? 7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin berpengaruh Terhadap Profitabilitas Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dan manfaat dari penelitian diharapkan dapat memberi manfaat kepada beberapa pihak antara lain: 1. Bagi Investor dan Calon Investor Sebagai dasar dalam rangka menilai profitabilitas bank yang tercermin dalam rasio keuangan, dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi terutama disektor perbankan. 2. Bagi PerusahaanEmiten Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan profitabilitas perusahan. 3. Bagi Peneliti Sebagai tambahan pengetahuan, wawasan, serta informasi mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan acuan untuk penelitian - penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan profitabilitas perbankan. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Profitabilitas Menurut Weygandt et al., 1996, rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Rasio profitabilitas dianggap sebagai alat yang paling valid dalam mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena rasio profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan tingkat risiko. Semakin besar risiko investasi, diharapkan profitabilitas yang diperoleh semakin tinggi pula. Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan Kuncoro, 2002. Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak earning before tax yang tinggi karena semakin tinggi laba perusahaan semakin flexible perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Sehingga earning before tax perusahaan akan meningkat bila kinerja keuangan perusahaan meningkat. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset. 9

2.1.2. Return on Asset ROA

Return on Asset merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh dari seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan. Dendawijaya 2009:118 menjelaskan bahwa rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aset. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, ROA merupakan salah satu cara perusahaan mengukur profitabilitasnya, semakin meningkat ROA maka perusahaan memiliki laba yang tinggi. Bank Indonesia menyatakan bahwa bank harus memiliki rasio ROA minimal 1,5 jika bank memiliki ROA dibawah 1,5 maka bank dalam bermasalah. ROA = Laba sebelum pajak Total Assets x 100

2.2. Pengertian Bank

Pengertian bank terdapat pada pasal 1 Undang - Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang - Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang menjelaskan bahwa Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. 10 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak Booklet Perbankan 2012:3. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktifitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan Kasmir, 2008, 25. Menurut G.M Verryn Stuart dalam Dendawijaya 2009:14 Bank adalah suatu badan usaha yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat - alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat - alat penukar baru berupa uang giral. Dengan demikian kegiatan bank yaitu mengumpulkan uang dari masyarakat yang mempunyai kelebihan uang dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan uang dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

2.2.1. Tugas dan Fungsi Bank

Pada dasarnya tugas pokok bank menurut Undang - Undang RI No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup orang banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya adalah Siamat, 2005:276: 1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi 11 2. Menciptakan uang 3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat 4. Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.

2.2.2. Jenis - jenis Bank

Adapun jenis perbankan yang ditinjau berdasarkan status antara lain: Kasmir, 2008:20: 1. Dilihat dari segi fungsinya a. Bank Umum Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkreditan Rakyat Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Dilihat dari segi kepemilikannya a. Bank Milik Pemerintah Bank milik pemerintah yaitu bank yang baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungannya dimiliki oleh pemerintah. 12 b. Bank Milik Swasta Nasional Bank milik swasta nasional, merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula. c. Bank Milik Asing Bank milik asing, merupakan cabang bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. d. Bank Milik Campuran Bank milik campuran, merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional, dimana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia. 3. Dilihat dari segi status a. Bank Devisa Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. b. Bank Non devisa Bank non devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. 4. Dilihat dari segi menentukan harga a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional Bank yang berdasarkan prinsip konvensional, yaitu bank yang dalam mencari 13 keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya didasarkan pada dua metode, yaitu spread based dan fee based. b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah Bank yang berdasarkan prinsip syariah merupakan bank yang menetapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain baik dalam hal penyimpanan dana, pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

2.2.3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan beberapa lembar kertas dengan angka- angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset - aset nyata yang mendasari angka - angka tersebut Brigham dan Houston, 2006:44. Secara umum, tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut Kasmir, 2004:240: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis - jenis aktiva yang dimiliki. 2. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis - jenis kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis - jenis modal bank waktu tertentu. 4. Memberikan informasi keuangan tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber - sumber pendapatan bank tersebut. 14 5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya - biaya yang dikeluarkan berikut jenis - jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. 6. Memberikan informasi tentang perubahan - perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban dan modal suatu bank. 7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

2.3. Capital Adequacy Ratio CAR

Menurut Dendawijaya 2009:118 Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank di samping memperoleh dana dari sumber - sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain - lain. Dengan kata lain CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, dalam hal ini berupa pemberian kredit. CAR dapat digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6 23.DPNP tanggal 31 Mei 2004 Lampiran 1a, rasio CAR dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut risiko modal bank adalah total modal yang berasal dari bank yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. 15 Modal inti yaitu modal milik sendiri yang diperoleh dari modal disetor oleh pemegang saham. Modal inti terdiri dari modal disetor, agio saham, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan, laba tahun lalu, laba tahun berjalan, dan bagian kekayaan anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, modal kuasa, dan pinjaman subordinasi. Sedangkan ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dengan ATMR administratif. Sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8. Angka tersebut merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara internasional berdasarkan Standar Bank for International Settlement BIS. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei 2004, rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut: CAR = Modal Bank Asset tertimbang menurut Risiko x 100

2.4. Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO