Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

65 secara serempak terhadap variabel dependen CAR, BOPO, NPL, LDR, NIM. Hasil dari Uji F adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Hipotesis Secara Serempak Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 67.081 5 13.416 50.598 .000 a Residual 18.295 69 .265 Total 85.376 74 a. Predictors: Constant, NIM, LDR, CAR, NPL, BOPO b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh nilai F hitung sebesar 50,598 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan α = 5 adalah 2,35. Nilai F hitung 50,598 F tabel 2,35 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan demikian berarti H 1 diterima dan H ditolak, atau dapat dinyatakan CAR, BOPO, NPL, LDR, NIM berpengaruh signifikan terhadap ROA Perusahaan Perbankan.

4.2.4.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing - masing variabel independen secara parsial yang terdiri atas CAR, BOPO, NPL, LDR,NIM terhadap ROA. Hasil uji t dapat kita lihat pada Tabel 4.7 berikut ini: 66 Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 9.353 .770 12.147 .000 CAR -.128 .022 -.357 -5.912 .000 BOPO -.084 .007 -.782 -11.688 .000 NPL -3.952 .064 .000 .000 1.000 LDR .001 .005 .016 .251 .802 NIM .238 .038 .384 6.342 .000 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data diolah Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df = n – k = 75 – 6 = 69. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 69 adalah 1,995. 1. Pengujian CAR X 1 terhadap ROA Y menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,05 dan t hitung adalah -5.912 dimana t hitung -5.912 t tabel 1,995, maka H diterima dan H 1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas ROA Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengujian BOPO X 2 terhadap ROA Y menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,05 dan t hitung adalah -11.688 dimana t hitung -11.688 t tabel 1,995, maka H 1 ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial BOPO berpengaruh negatif 67 dan signifikan terhadap Profitabilitas ROA Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengujian NPL X 3 terhadap ROA Y menunjukkan signifikansi 1,000 α 0,05 dan t hitung adalah 0,000 dimana t hitung 0,000 t tabel 1,995, maka H 1 ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda negatif, maka secara parsial NPL berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas ROA Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 4. Pengujian LDR X 4 terhadap ROA Y menunjukkan signifikansi 0,802 α 0,05 dan t hitung adalah 0,251 dimana t hitung 0,251 t tabel 1,995, maka H diterima dan H 1 ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas ROA Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 5. Pengujian NIM X 5 terhadap ROA Y menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,05 dan t hitung adalah 6.342 dimana t hitung 6.342 t tabel 1,995, maka H 1 diterima dan H ditolak. Artinya karena tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas ROA Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4.2.4.3. Koefisien Determinasi R