Berdasarkan temuan di lapangan, guru dapat melaksanakan beberapa isi kompetensi inti pedagogik yaitu memahami
karakteristik peserta didik dan berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun dengan peserta didik. Salah satu upaya agar guru mampu
memenuhi aspek kompetensi pedagogik tersebut, guru mengikuti seminar- seminar.
Seperti yang disampaikan oleh Ibu Anita guru PKn SMA Nusa Bhakti Semarang bahwa :
“.....saya pernah mengikuti seminar pluralisme. Sehingga guru dapat menerapkan konsep plural ke dalam sekolah dan guru
dapat memberikan pengetahuan untuk bersikap tidak membeda- bedakan antar teman. Peserta dari kegiatan ini
antara lain dari guru-guru dan dari kalangan pendidikan....
” Wawancara tanggal 13 Desember 2012 .
Berdasarkan penjelasan di atas, guru mengikuti seminar yang mempunyai banyak manfaat. Seminar yang mempunyai tema
tentang pluralisme tersebut, bertujuan agar guru mampu bersikap objektif dan tidak membeda-bedakan peserta didik dari aspek
agama maupun dari aspek lainnya.
b. Jangka Panjang Berkelanjutan
1 Teaching Clinic
Teaching Clinic merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan “potensi diri” guru bersertifikat pendidik profesional
kompetensi pedagogik sebagai bekal peningkatan komitmen diri terdahap tugas profesional yang diembannya. Kegiatan tersebut
diadakan di Kota Semarang pada bulan April 2011. Contoh kegiatan Teaching Clinic adalah peserta memperagakan proses
pembelajaran. Selama proses pembelajaran tersebut peserta dapat bertukar pikiran dan berdiskusi atau tanya jawab dalam menanggapi
peserta yang sedang memperagakan proses pembelajaran tersebut, sehingga guru mampu menambah pengetahuan dan referensi
bagaimana proses belajar mengajar di kelas . Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Tri Waluyo selaku kepala
bidang PTK di Dinas Pendidikan Kota Semarang bahwa : “Salah satu pembinaan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan
Kota Semarang adalah Teaching Clinic yang kemarin baru dilaksanakan pada bulan April 2011. Pada kegiatan kali ini
peserta diberi bimbingan untuk memperagakan pembelajaran” wawancara tangggal 03 Juni 2011.
2 Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP
MGMP adalah Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Pada saat pertemuan MGMP, guru-guru dapat bertukar pikiran ataupun
mendiskusikan bersama berbagai masalah yang dihadapinya dalam proses pembelajaran atau dalam materi pembelajaran. Tujuan dari
MGMP adalah dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas guru yang bersangkutan.
Seperti yang dikatakan oleh Bapak Bambang Kumoro selaku Ketua MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran Kota Semarang
bahwa : “Pembinaan kompetensi guru salah satunya dari kegiatan
yang dilaksanakan oleh MGMP, contohnya dengan adanya seminar di dalam seminar itu guru-guru dapat saling
berkomunikasi dan bertukar pikiran sehingga guru dapat meningkatkan kualitas guru tersebut
” wawancara tanggal 04 Juni 2011.
Jadwal pertemuan
MGMP tidak
terjadwal yaitu
menyesuaikan situasi kalau ada kegiatan dan biasanya pertemuan tersebut dilaksanakan di Hotel Dafam, Hotel Ibis, ataupun di
Bandungan selain di sekolah. Peserta MGMP adalah semua guru PKn di Kota Semarang. Kegiatan yang pernah dilaksanakan adalah
workshop tentang pengembangan silabus, dalam kegiatan ini peserta saling berkomunikasi atau berinteraksi dengan peserta lain
untuk mendiskusikan pokok pembahasan dalam kegiatan tersebut. Selain itu dijelaskan bahwa, MGMP PKn Kota Semarang
bekerjasama dengan Jerman, dalam program kerjasama tersebut diadakan kegiatan kerjasama yang dilaksanakan pada bulan Januari
2012, antara lain : simulasi dalam menciptakan suasana proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.
Kegiatan simulasi ini menjadikan guru sangat berantusias dan saling berinteraksi dengan
peserta lain untuk mengutarakan pendapat atau menampilkan hasil perencanaan pembelajaran mereka dalam menciptakan suasana
proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.
c. Rencana Program Pembinaan