Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik

m enggunakan waktu di hari berikutnya...” wawancara tanggal 8 Januari 2013 . Berdasarkan penjelasan di atas, kendala yang ditemui oleh guru dalam mengimplementasikan rancangan pembelajaran di kelas adalah waktu. Waktu yang kurang tersebut dapat diatasi guru dengan menggunakan waktu istirahat untuk melanjutkan metode pembelajaran yang belum selesai. Strategi untuk mengatasi kendala tersebut di lakukan sesuai dengan karakteristik sekolah dan siswa.

d. Menyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik

Pada penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, guru harus mampu memberikan motivasi kepada siswa betapa pentingnya belajar. Guru harus mampu menyiapkan pembelajaran yang dapat menarik rasa ingin tahu siswa dan menerapkan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik dalam situasi pembelajaran riil. Pembelajaran yang mendidik tidak hanya mempengaruhi perubahan- perubahan pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga pada aspek pribadi siswa secara menyeluruh. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di Kota Semarang yaitu Bapak Suroto guru PKn di SMK 9 Semarang, mengatakan: “ kami guru PKn di sekolah ini sudah mengimplementasikan prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik, dengan cara dan pendekatan pembelajaran yang mendukung pembelajaran yang mendidik yaitu PAIKEM Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, menurut kami guru harus dapat menjadi sesorang fasilitator dan kami memberikan peluang yang seluas- luasnya kepada siswa untuk memanfaatkan berbagai sumber yang ada, misalkan jika di sekolah ini siswa lebih berperan aktif di kelas, dengan bimbingan guru, siswa terkadang diberi permasalahan yang riil yang tentunya disesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan, kemudian siswa membentuk kelompok pro dan kontra, keduanya mencari pendapat dan saling menguatkan pendapat dengan melihat materi yang sudah ada. Jadi salah satu metode penyampaian materi menjadi lebih tersampaikan dan mudah dipahami siswa, karena siswa diberi keleluasaan berpikir dan berpendapat, sedangkan guru dapat menjadi pelurus dan penengah diskusi ” wawancara tanggal 27 Januari 2013 . Berdasarkan penjelasan di atas, guru PKn di Kota Semarang sudah mengetahui dan mampu mengimplementasikan pembelajaran yang kooperatif yaitu membantu siswa agar dapat saling berinteraksi, mencapai tujuan yang spesifik, kelas juga tetap dalam kontrol guru, dan berpusat pada siswa. Guru di Kota Semarang juga sudah mengembangkan komponen- komponen rancangan pembelajaran berdasarkan asas kebutuhan siswa dan sekolah. Guru juga sudah mengimplementasikan pendekatan yang mendukung pembelajaran yang mendidik yaitu PAIKEM Pembelejaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan . Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rochimudin, dalam hal pengembangan komponen- komponen rancangan pembelajaran mengatakan : “ .... pada mata pelajaran PKn khususnya, kami di sini mengembangkan komponen- komponen rancangan pembelajaran dalam bentuk pembelajaran berbasis IT, di sini penggunaan IT sudah cukup baik bahkan tugas kelompok untuk membuat film dokumenter sudah terealisasi di sini, ulangan harian juga sudah menggunakan media internet seperti siswa harus mengambil soal yang ada di web, kemudian siswa mengerjakannya dan langsung dapat dikirim di e-mail kami, tentunya akses internet dibatasi siswa hanya dapat membuka soal di website, kami juga melakukan pengawasan yang ketat agar metode ini dapat terealisasi dengan baik..... wawancara tanggal 11 Desember 2013 . Berdasarkan penjelasan di atas, guru PKn sudah mengembangkan rancangan pembelajaran berbasis IT. Pembelajaran berbasis IT digunakan oleh guru PKn untuk mengimplementasikan pembelajaran yang mendidik di kelas. Guru memberi tugas siswa dengan memanfaatkan internet, yaitu mengirimkan tugas melalui e-mail dan membuat film dokumenter yang kemudian ditayangkan bersama di dalam kelas. Melalui tugas berbasis IT siswa juga dapat menyalurkan bakat IT untuk kepentingan pembelajaran. Berbeda dengan kondisi sekolah di SMK Nusa Bakti dan SMA Nusa Bakti, sekolah ini belum menggunakan media berbasis IT secara maksimal. IT yang baru digunakan adalah LCD dan media power point, karena salah satu tugas guru pasca sertifikasi adalah pengembangan media pembelajaran. Sekolah diberi kesempatan untuk mengembangkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik masing- masing sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Anita di SMA Nusa Bakti, menjelaskan: “ Saya sudah menggunakan media pembelajaran dan sumber pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan karakteristik siswa dan sekolah ini, saya menggunakan LCD untuk merealisasikan metode power point dalam menyampaikan materi- materi yang sesuai disampaikan dengan metode ini. Sumber belajar yang digunakan juga menggunakan buku- buku paket PKn dan menggunakan media- media masa seperti surat kabar dan berita di TV. Media- media tersebut juga mudah didapat dan tidak menyulitkan siswa. Di sekolah ini, kami tidak mau menyulitkan dan membebani peserta didik dengan biaya yang mahal atau sesuatu yang sulit untuk didapatkan. Sehingga peserta didik tidak merasa tertekan kalau mengikuti pelajaran PKn ” wawancara tanggal 13 Desember 2012 . Senada dengan yang disampaikan oleh Ibu Nurul guru PKn SMK Nusa Bakti Semarang, mengatakan : “ ... dalam memberi motivasi belajar kepada siswa, saya membuat metode power point yang menarik dan mendidik. Selain guru memanfaatkan media yang ada, guru dan siswa merasa tidak kesulitan dalam mengimplementasikan pembelajaran yang mendidik dengan media y ang ada di sekolah ...” wawancara tanggal 17 Januari 2013 . Salah satu siswa di SMK Nusa Bakti yang bernama Edi Purwanto, menambahkan : “.... tugas- tugas yang diberikan guru PKn baik tugas di kelas maupun di luar tidak menyulitkan kita, justru membuat kita senang dan menambah pengetahuan kita...” wawancara tanggal 17 Januari 2013 . Berdasarkan penjelasan di atas, guru sudah mampu memanfaatkan media dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik sekolah dan siswa. Pembelajaran yang mendidik dapat diimplementasikan di sekolah manapun dengan tidak menyulitkan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

e. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Kepentingan