Prinsip yang diterapkan oleh guru- guru di sini terhadap evaluasi proses dan hasil belajar yang terpenting dilaksanakan berdasarkan
kemampuan guru dan siswa di masing- masing sekolah. Berdasarkan studi dokumentasi, terlihat guru PKn sudah mampu mengadministrasikan penilaian
proses dan hasil belajar secara berkesinambungan, yaitu dalam bentuk rekapan- rekapan nilai dan akan di sampaikan kepada siswa dalam bentuk
rapor. Studi dokumentasi diperkuat dengan hasil wawancara, yang dijelaskan
oleh Ibu Suci guru PKn SMA 14 Semarang, yaitu : “ ... evaluasi dilakukan berdasarkan karakteristik siswa dan guru di
sekolah ini, agar dikedua belah pihak tidak mengalami kesulitan yang justru akan menghambat proses belajar mengajar. Setelah melakukan
penilaian,
guru juga
merekap nilai-
nilai siswa
dan mendokumentasikannya
dalam bentuk rapot...” wawancara tanggal 7 Februari 2013 .
i. Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Kepentingan
Pembelajaran
Guru PKn pasca sertifikasi harus dapat memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Berdasarkan studi dokumentasi
yang dilakukan, guru terlihat sudah memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi tersebut untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik.
Tujuan dari evaluasi adalah menentukan tuntas atau tidaknya siswa menguasai materi yang telah disampaikan guru. Siswa yang belum tuntas dalam
melaksanakan evaluasi maka wajib melakukan remidial untuk memperbaiki nilai yang belum tuntas.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu Handa guru SMP 1 Semarang, menjelaskan :
“... remidial dilakukan guru tidak hanya menggunakan tes tertulis, berbagai strategi dilakukan mbak, misalkan guru memberi tugas untuk
meringkas materi dan meberi kesimpulan atas apa yang diringkas dan guru juga menggunakan metode tes lisan yaitu siswa menghadap guru
satu persatu...” wawancara tanggal 8 Februari 2013 .
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa berbagai strategi remidial sudah dilakukan. Diantaranya, tes tertulis, studi pustaka atau meringkas materi, dan
ulangan lisan. Evaluasi ini tentunya dilaksanakan guna memperbaiki kualitas hasil belajar yang kurang maksimal. Guru berarti telah mampu menggunakan
informasi hasil penelitian dan evaluasi untuk menentukan ketuntatasan belajar.
Berdasarkan wawancara dan telaah dokumen yang dilakukan, bahwa guru juga selain mengadministrasikan hasil evaluasi dan penilaian, guru juga
aktif melaporkan hasil penilaian kepada pemangku kepentingan misalnya kepada kepala sekolah.
Seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Edita guru PKn di SMA 11 Kota Semarang, yaitu :
“ .... tentunya kami selalu melaporkan hasil penilaian terhadap perkembangan siswa melalui hasil ulangan harian, hasil ulangan
semester dan perkembangan perilaku siswa kepada kepala sekolah dan
kepada orang tua siswa juga....” wawancara tanggal 11 Desember 2012 .
Berdasarkan penjelasan di atas, guru selalu melaporkan hasil penilaian kepada pemangku kepentingan. Contoh pemangku kepentingan adalah kepala
sekolah dan orang tua siswa. Hal ini dilakukan agar koordinasi antar pemangku kepentingan tidak terhambat. Masing- masing pemangku
kepentingan dapat mengetahui perkembangan kemampuan masing- masing siswa.
Senada dengan penjelasan Ibu Handa guru PKn di SMP 1 Semarang, yaitu :
“...... di sini jika nilai ulangan harian siswa di bawah rata- rata dan juga sudah melakukan remidial, maka kami melakukan pemanggilan orang
tua siswa, berharap dapat bekerjasama dengan orang tua peserta didik dengan guru mencari tahu langsung apa masalah yang dihadapi siswa
ini, kemudian guru harus memberi kesempatan kepada siswa dengan melaksanakan remidial baik secara tertulis maupun dengan tugas
rumah....” wawancara tanggal 08 Februari 2013 .
Berdasarkan penjelasan
di atas,
guru berharap
dapat mengkomunikasikan dan bekerjasama dengan orang tua siswa agar kendala
yang dihadapi siswa dapat diketahui. Sehingga, guru dapat mencari strategi yang tepat untuk melaksanakan metode kepada siswa.
j. Melakukan Tindakan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas