41
leverages the benefits of both processes and make them mutually reinforcing. This integration also aligns the efforts of strategic planning and risk
management committees in the accomplishment of the strategic planning goals that relate to promoting the financial strength of an institution and, ultimately,
to the achievement of its expressed vision. Integration also aligns efforts to promote an institution’s financial strength and achieve its expressed vision.
2.5. Keranngka Teoretik
Tahu dan tempe merupakan makanan bagi sebagian besar rakyat
Indonesia. Disamping sangat disukai karena rasanya yang enak dan harganya yang relatif terjangkau, tahu dan tempe memiliki nilai gizi yang sangat baik. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa tahu dan tempe sangat berperan bagi kesejahteraan dan gizi masyarakat Indonesia.
Hal ini berarti pula bahwa produsen tahu dan tempe berperan besar dalam peningkatan kesejahteraan dan gizi masyarakat. Akan tetapi produsen tahu dan
tempe di Indonesia rata-rata masih berskala kecil sehingga untuk memperkuat kekuatan tawar menawar terhadap pemasok kedelai maupun terhadap konsumen,
maka para produsen tersebut bergabung dalam sebuah wadah koperasi.
Di wilayah Kota Semarang, produsen tahu dan tempe tersebut bergabung dalam wadah Primer Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia PRIMKOPTI
Semarang Barat. Saat ini berbagai permasalahan krusial dihadapi oleh PRIMKOPTI Semarang Barat. Permasalahan ini dimulai sejak berubahnya sistem
tataniaga kedelai dari monopoli BULOG menjadi pasar bebas. Pada saat monopoli BULOG, koperasi sangat diuntungkan karena memiliki disparitas harga dengan
harga pasar. Akan tetapi di era pasar bebas seperti sekarang ini, tataniaga kedelai di Indonesia masih sangat tergantung pada pasokan impor sehingga harga kedelai
42
menjadi sangat berfluktuasi dan muncul berbagai pemasalahan lain seperti adanya indikasi penurunan loyalitas anggota akibat tuntutan ekonomi serta situasi
persaingan sebagai distributor kedelai menjadi sangat ketat.
Oleh karena itu, PRIMKOPTI Semarang Barat harus memiliki strategi
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang serta
meminimumkan kelemahan dan ancaman yang terjadi. Tahapan formulasi strategi
meliputi tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Pada tahap input, koperasi akan diidentifikasi kekuatan dan kelemahan internalnya
yang meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen. Selain itu, pada tahap input
diidentifikasi pula peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal seperti ekonomi; sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, teknologi dan kompetitif persaingan perusahaan sejenis, bargaining
position pemasok, bargaining position pembeli, produk subtitusi. Kemudian
tahap pencocokan untuk menyusun alternaltif strategi yang mungkin berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah diidentifikasi pada tahap
sebelumnya. Tahap terakhir adalah tahap pengambilan keputusan yang
dimaksudkan untuk membuat strategi terbaik.
43
Gambar 2.5. Kerangka Teoretik Persaingan di pasar
kedelai Harga kedelai
berfluktuasi Kurangnya loyalitas
anggota
ARSITEKTUR STRATEGI Audit Internal
1. Manajemen 2. Pemasaran
3. Keuangan 4. Operasi
5. Penelitian dan Pengembangan 6. Sistem Informasi Manajemen
Audit Eksternal
1. Ekonomi 2. Sosial, budaya, demografi,
lingkungan 3. Politik, pemerintah, hukum
4. Teknologi 5. Kompetitif
- Persaingan perusahaan sejenis - Bargaining position pemasok
- Bargaining position pembeli - Produk subtitusi
- Pesaing baru
Matriks IFE Matriks EFE
FORMULASI STRATEGI
Matriks SWOT Matriks IE
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Dasar Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang menerangkan kebenaran. Penemuan kebenaran melalui kegiatan penelitian dapat dilakukan melalui dua
pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Menurut
Moleong 2005: 6 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tantang apa yang dialami subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Menurut Denzin dan Lincoln 2005: 71 penelitian ini tidak
mengutamakan besarnya populasi, bahkan sangat terbatas. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka
tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data bukannya kuantitas data.
3.2. Fokus Penelitian
Agar peneliti tidak terjebak oleh ambisi yang berlebihan maka perlu ada fokus sebagai upaya pembatasan atau delimitasi dari penelitian. Ada dua fungsi