108
4.2. Pembahasan
4.2.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Internal
Analisis lingkungan internal menghasilkan enam kekuatan dan lima kelemahan yang masing-masing harus ditanggapi dengan baik agar dapat
memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman. Sejumlah kekuatan dan kelemahan tersebut merupakan hasil analisis lingkungan internal PRIMKOPTI
Semarang Barat yang terdiri dari analisis faktor manajemen, pemasaran, keuangan, operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi
manajemen. Faktor-faktor kekuatan PRIMKOPTI Semarang Barat, antara lain:
1 Pengurus yang berpengalaman.
Pengurus saat ini merupakan pengurus periode ke-12 yang terpilih untuk kedua kalinya dalam Rapat Anggota tanggal 20 November 2008 untuk
masa jabatan lima tahun. Sebelumnya para pengurus telah menjadi bagian dari PRIMKOPTI Semarang Barat selama belasan tahun. Berbagai pengalaman
mengenai perkedelaian di Indonesia, penanganan anggota pengrajin tempe tahu, karyawan serta kepengurusan PRIMKOPTI Semarang Barat telah
mereka ketahui sebelumnya. Berdasarkan pengalaman yang ada tersebut, mereka dapat memutuskan kebijakan-kebijakan terbaik untuk PRIMKOPTI
Semarang Barat. 2
Hubungan baik dengan pemerintah dan KOPTI lain. PRIMKOPTI Semarang Barat dalam operasionalnya berhubungan baik
dengan pihak pemerintah terutama pembina dari Dinas Koperasi dan UMKM
109
Kota Semarang. Hubungan baik ini terjalin dalam bentuk pelatihan pembinaan, pemberian saran, ataupun dalam bentuk silaturahmi biasa.
Hubungan baik juga terjalin dengan KOPTI lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya usaha yang saling menunjang seperti kerjasama dengan
PRIMKOPTI Kabupaten Semarang dalam pembelian ragi untuk pembuatan tempe ataupun kerjasama dengan Pusat Koperasi Produsen Tempe dan Tahu
Indonesia PUSKOPTI Jawa Tengah yang menyediakan kedelai bagi seluruh PRIMKOPTI di Jawa Tengah.
3 Satu-satunya distributor kedelai berbentuk koperasi di Kota Semarang Barat.
Bentuk koperasi yang dimiliki oleh PRIMKOPTI Semarang Barat memiliki kekuatan tersendiri karena koperasi bukan hanya suatu organisasi
ekonomi saja namun juga organisasi sosial. Artinya koperasi tidak mencari keuntungan untuk diri sendiri seperti umumnya perusahaan swasta namun
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. 4
Letak kantor dan gudang yang strategis. Kantor dan gudang yang berada di
Jalan Madukoro III195 Semarang
merupakan wilayah yang strategis karena berada di pusat kota dan memiliki akses jalan yang sangat bagus. Selain itu, letak kantor dan gudang
PRIMKOPTI Semarang Barat juga berada pada satu wilayah. Kedua hal ini memudahkan koordinasi antar anggota, karyawan, pengurus maupun pihak
eksternal. 5
Memiliki USP yang berkembang sangat baik
110
PRIMKOPTI Semarang Barat memiliki beberapa usaha lainnya selain usaha distribusi kedelai, seperti unit usaha simpan pinjam USP, penyewaan
gedung olah raga, aula, rumah toko, rumah serta kendaraan. Usaha-usaha tersebut telah menjadi penunjang untuk menutupi sebagian biaya operasional
yang dikeluarkan oleh PRIMKOPTI Semarang Barat. Saat ini usaha pendukung yang berkembang sangat baik ialah USP yang dibuktikan dengan
perkembangan jumlah nasabah dan perkembangan jumlah modal pinjaman. 6
Fasilitas memadai. Fasilitas yang dimiliki PRIMKOPTI antara lain gedung kantor,
gudang, gedung olahraga, kendaraan dinas berupa dua buah motor dan satu buah mobil, dua buah kendaraan angkutan kedelai, komputer, serta sarana
komunikasi berupa telepon dan faksimili. Fasilitas tersebut sangat mendukung dalam menjalankan segala aktivitas PRIMKOPTI Semarang Barat.
Faktor-faktor kelemahan PRIMKOPTI Semarang Barat, antara lain: 1
Kurangnya loyalitas anggota. Penurunan anggota aktif dari tahun ke tahun mengindikasikan
kurangnya komitmen anggota kepada PRIMKOPTI Semarang Barat. Kesadaran berkoperasi yang kurang terlihat juga dari anggota PRIMKOPTI
yang sering kali membeli kedelai kepada pesaing jika ditawarkan harga kedelai yang sedikit lebih murah.
2 Kurangnya manfaat yang diterima anggota setelah tidak bekerjasama dengan
BULOG.
111
Program-program yang dijalankan pada saat kerjasama dengan BULOG sebagian besar ditangguhkan. Program-program yang saat ini belum
bisa dijalankan lagi antara lain program bantuan beasiswa kepada mahasiswai IKOPIN, bantuan beasiswa perangsang kepada siswai SMPSMA serta
program infaq haji. Selain itu, anggota juga kurang merasakan manfaat harga karena PRIMKOPTI menetapkan harga jual kedelai sama dengan harga pasar.
3 Biaya usaha yang relatif tinggi.
Berdasarkan data PRIMKOPTI Semarang Barat 2009, komponen biaya usaha PRIMKOPTI Semarang Barat yang diurutkan dari komponen
biaya terbesar antara lain biaya organisasi 24,4 , biaya operasional usaha 23,66 , biaya pegawai 21,14 , biaya kendaraan 9,2 , biaya bangunan
9,08 , biaya peralatan 7,11 , biaya kesejahteraan anggota 5,15 , biaya telepon dan listrik 0,14 , dan biaya umum lainnya 0,12.
Jika dibandingkan dengan pesaing, biaya yang dikeluarkan oleh koperasi akan relatif lebih tinggi karena PRIMKOPTI Semarang Barat
memiliki suatu sistem manajemen yang lebih kompleks. Pesaing yang hanya berupa usaha perseorangan tidak memiliki biaya organisasi dan biaya
kesejahteraan anggota, serta biaya pegawai yang sebesar PRIMKOPTI Semarang Barat.
4 Tidak melakukan riset.
Riset mengenai keadaan pasar, persaingan usaha, pemasaran dan sumber daya manusia merupakan dasar menuju keunggulan kompetitif
112
organisasi. PRIMKOPTI Semarang Barat saat ini belum melakukan riset tersebut secara independen.
5 Belum menggunakan SIM secara terpadu.
Sistem Informasi Manajemen SIM berguna untuk menggabungkan informasi-informasi dari pihak intenal dan eksternal PRIMKOPTI untuk
mendukung keputusan organisasi. PRIMKOPTI Semarang Barat belum menggunakan SIM secara terpadu karena PRIMKOPTI belum melakukan
evaluasi eksternal. Padahal untuk memperoleh keputusan manajerial yang baik dibutuhkan seluruh informasi tersebut dari semua fungsi bisnis.
Kekuatan dan kelemahan tersebut secara ringkas tersaji pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.8. Hasil Analisis Lingkungan Internal PRIMKOPTI Semarang Barat
Indikator Kekuatan Kelemahan
Manajemen 1. Pengurus berpengalaman
2. Memiliki hubungan baik
dengan pemerintah KOPTI lain
1. Kurangnya loyalitas anggota
Pemasaran 3. Satu - satunya distributor
kedelai berbentuk koperasi di Kota
Semarang Barat
4. Letak kantor dan gudang
yang strategis 2. Kurangnya manfaat yang
diterima anggota setelah tidak bekerjasama dengan
BULOG
Keuangan 3. Biaya usaha yang relatif
tinggi Operasi 5.
Memiliki USP yang berkembang sangat baik
6. Fasilitas memadai
_ Penelitian dan
Pengembangan _
4. Tidak melakukan riset Sistem Informasi
Manajemen _
5. Belum melakukan SIM secara terpadu
Sumber : Data Primer
113
4.2.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman Eksternal