6
C. BAHAN PENGISI
Dalam memilih media biofilter ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi diantaranya kandungan nutrien anorganik, kandungan organik, kimia
dan aditif, kadar air, pH, porositas, karakteristik penyerapan, tambahan bakteri, peralatan mekanik, bau dari bahan pengepak, biaya pengepakan dan
umur hidup, pembuangan pengepak Devinny et al., 1999. Sedangkan menurut Hirai et al. 2001, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
pemilihan bahan pengisi untuk biofilter antara lain mempunyai kapasitas penyangga air yang tinggi, mempunyai tingkat porositas yang tinggi,
mempunyai daya memadat yang rendah, tidak mengalami penurunan kinerja walaupun kadar air menurun, tidak berubah dalam jangka panjang, ringan,
murah, mampu menyerap gas penyebab bau, dan mempunyai kapasitas penyangga tinggi terhadap produk akhir yang bersifat asam.
Berbagai material digunakan sebagai bahan pengisi biofilter dengan berbagai tingkatan efektifitas, antara lain kompos, potongan kayu, kulit kayu,
gambut, tanah dan campuran pasir, carbon aktif, batu lahar, dan organik sintetik Boswell, 2004. Menurut Schmidt et al. 2004 untuk
mengoperasikan biofilter yang efektif, lingkungan media harus baik untuk pertumbuhan mikroba dan menjaga agar porositas tetap tinggi untuk
memudahkan penyediaan aliran udara. Tabel 2. Karakteristik bahan pengisi Biofilter
Sumber : Schmidt et al., 2004 Material
Porositas Kapasitas kelembaban
Kapasitas Nutrien
Umur Pemakainan
Komentar Gambut
Rata-rata baik baik
baik Sumber
yang baik bagi
mikroorganisme Tanah Jelek
baik baik baik
kompos Rata-rata baik
baik baik
Kepingan kayu
Baik Rata-rata Rata-rata Rata-rata
Penambahan dilakukan untuk
meningkatkan porositas
Jerami Baik Rata-rata Buruk Buruk
7 a. Kompos
Ketika kompos sebagai fasilitas biofilter didisain dan dioperasikan secara tepat, kompos dapat menghilangkan lebih dari 90 senyawa berbau
Spencer, 2003. Hal ini dikarenakan kompos memiliki karakter seperti pH netral, kandungan organik yang baik, dan menyimpan air dengan baik
Devinny, 1999. Biofilter menggunakan beberapa tipe biomasa organik atau kompos
sebagai substrat dan media atau ”bed” untuk mendukung dan pertumbuhan biofilm mikroba yang akhirnya dapat menyelesaikan degradasi senyawa
yang ditargetkan Boswell, 2004. b. Tanah
Tanah dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada biofilter sebab sangat murah, sangat mudah didapat, tersedia dalam jumlah yang
melimpah, serta mengandung populasi mikroba yang tinggi Devinny et al., 1999. Selain itu, tanah juga memiliki bahan organik yang
merupakan sumber tenaga yang utama untuk mikroorganisme dalam tanah. Tidak adanya bahan organik akan membuat aktivitas biokimia
terhenti Buckman dan Brady, 1982. Kadar dan komposisi udara dalam tanah sebagian besar
ditentukan oleh hubungan tanah dan air. Udara tanah yang terdiri dari campuran gas bergerak menuju ke pori-pori yang belum diduduki air.
Jika diberi air, yang mula-mula diisi air adalah pori-pori besar lalu pori- pori sedang Buckman dan Brady, 1982. Tanah secara alamiah bersifat
hidrofilik dan tidak sulit untuk merehidrasi dibandingkan kompos atau gambut dalam rangka pengeringan yang kurang hati-hati Devinny et al,
1999. c. Bahan Pengisi Tambahan
Bahan pengisi tambahan yang ditambahkan dalam media biofilter berfungsi untuk meningkatkan porositas campuran kompos dan tanah
yang digunakan. Bahan tambahan yang diberikan terdiri dari sekam,
8 kulit kayu karet, dan serasah daun karet dipilih dengan alasan
kemudahannya dalam memperoleh bahan tersebut. Selain itu, menurut Buckman dan Brady 1982, bahwa bahan tambahan ini bisa menjadi
sumber bahan organik bagi mikroorganisme karena jaringan asli seperti sisa akar, bagian atas dari tumbuhan seperti daun dan kulit batang
menjadi sasaran penyerangan hebat oleh organisme tanah. Hasil penguraian ini lebih kokoh dan seperti agar-agar yang dibentuk oleh
mikroorganisme dan dirubah dari jaringan tumbuhan asli menjadi humus.
D. AMONIAK NH