IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAS PENCEMAR DAN KARAKTERISTIK BAHAN PENGISI
a. Gas Pencemar
Hampir semua kegiatan manusia memasukkan pencemar ke dalam atmosfer. Menurut Neiburger et al. 1995, pencemaran udara dapat
didefinisikan sebagai terdapatnya zat dalam atmosfer yang bersifat racun, mengganggu, berbahaya bagi manusia atau bersifat merusak terhadap
nabatah nabati, hewan dan tanah. Oleh karena kegiatan manusia menghasilkan gas pencemar maka dibutuhkan pembatasan agar tidak
terlalu menggangu kesehatan manusia, hewan maupun lingkungan sekitar. Berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 13 tahun
1995 ada beberapa baku mutu emisi yang harus dipenuhi oleh beberapa akitvitas manusia termasuk dalam pengolahan pabrik lateks pekat yang
dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Emisi yang terdapat pada pabrik karet
Gas Satuan Nilai batas emisi
Kep- 13MenLH31995
Dalam ruang lateks pekat
luar ruang
lateks pekat
Gudang lump
Indriasari, 2005
NH
3
ppm 2
137.8 4
98.361 H
2
S ppm
0.02 1.025
0.035 0.542 SOx
ppm 0.8
0.031 NOx
ppm 1
0.031
b. Karakteristik Bahan Pengisi
Bahan pengisi merupakan bahan utama dalam biofilter, karena biofilter bekerja dengan menggunakan pori-pori media padat untuk
21 mendukung hidup mikroorganisme dan memberikan akses untuk
kontaminan dalam aliran udara Devinny et al., 1999. Berikut merupakan kondisi bahan pengisi yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 8. Karakteristik bahan pengisi yang digunakan Biofilter
Berat Basah
g Kadar
Air pH
N total S total
ppm C total
1 9141 50.76
7.25 0.48 3885.3 25.05
2 9411 53.08
7.32 0.43 3153.3 27.9
3 9825 56.28
7.22 0.57 3265.8 22.13
4 10342 60.58
7.49 0.56 3322 30.87 5 8998
47.28 7.33 0.51 3434.8
21.87 6 10652
62.47 7.59 0.54 3096.8
32.28 Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa berat
basah pada masing-masing kolom berkisar antara 8998-10652 gram, sedangkan kadar air pada masing-masing biofilter berkisar antara 47-62.
Kadar air seperti ini cukup baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Secara umum diperlukan sekali media yang memiliki kapasitas air tinggi dan sifat
media organik yang mungkin memiliki kandungan air 40 sampai 60 ketika jenuh Devinny et al., 1999. Prosentase kadar air setiap biofilter memiliki
kadar air di atas 40. Kondisi ini sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Nilai pH dari hasil pengukuran masing-masing bahan pengisi untuk biofilter berkisar antara 7.22-7.59. Nilai pH untuk masing masing biofilter
hampir mendekati netral. Kondisi ini sangat baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme hidup dengan baik pada kondisi pH antara
6 sampai 8 Kleinjan, 2005. Berdasarkan pengukuran, kandungan nitrogen total dalam bahan
pengisi biofilter berkisar antara 0.43-0.57. Nilai dari karbon total berkisar antara 21-32. Menurut Degorce-Dumas et al. 1997, kompos memiliki nilai
C total sebesar 37-50, kemudian nilai sulfur total yang berada dalam media biofilter berkisar antara 3000-3900 ppm. Ketiga unsur ini dibutuhkan oleh
ketiga mikroorganisme yang ada dalam biofilter ini untuk menghasilkan
22 energi. Nitrogen untuk bakteri Nitrosomonas sp, sulfur untuk bakteri
Thiobacillus sp dan karbon organik untuk bakteri heterotrof.
B. BIOFILTER 1 kompos, tanah, sekam dan sludge