BIOFILTER 6 kompos, tanah dan kulit kayu karet

52 16 konsentrasi sulfat kembali meningkat menjadi 60.2 ppm. Peningkatan terus berlanjut sampai di hari ke-23 dengan konsentrasi 83.9 ppm. Namun, pada hari ke-30 terjadi penurunan konsentarsi sulfat menjadi 63.8 ppm. Secara umum terjadi penurunan konsentrasi sulfat dari awal sampai hari ke-30. Konsentrasi nitrat dan sulfat juga berdampak pada penurunan pH. Hari ke-0 pH dari masing-masing lubang yaitu 7.29 pada lubang ke-1; 7.33 pada lubang ke-2 dan 7.38 pada lubang ke-3. Pada hari ke-30 pH menurun menjadi 6.83 pada lubang ke-1; 6.95 pada lubang ke-2 dan 7.08 pada lubang ke-3 Kandungan karbon dalam biofilter 5 mengalami peningkatan sampai hari ke-16, setelah hari ke-16 terjadi penurunan kandungan karbon sampai hari ke-30. kandungan karbon hari ke-0 adalah 22, kemudian meningkat sampai hari ke-16 menjadi 31. Setelah hari ke-16 kandungan karbon menurun sampai hari ke-30 menjadi 27.5. Meskipun terjadi penurunan dan kenaikan kandungan karbon, jumlah bakteri heterotrof relatif stabil. Stabilnya jumlah bakteri ini karena karbon dalam media mencukupi kebutuhan bakteri heterotrof.

G. BIOFILTER 6 kompos, tanah dan kulit kayu karet

1. Kinerja penghilangan Amoniak NH

3 Kinerja penghilangan amoniak pada biofilter 6 selama pengoperasian dapat dilihat pada Gambar 22. Kinerja bakteri biofilter 6 dalam penghilangan amoniak sangat baik meskipun tidak ada penambahan sludge sebagai sumber mikroba nitrifikasi. Pada biofilter 6 ini kemampuan biofilter untuk mempertahankan efisiensi tetap 100. Dapat dilihat pada gambar 22 a. Stabilnya efisiensi penghilangan ini dikarenakan pada biofilter ini sudah terbentuk biofilm. 53 Populasi bakteri dalam biofilter 6 dapat dilihat pada gambar 22 d. Jumlah bakteri ini menunjukkan hubungan aktivitas mikrobiologi dengan efisiensi penghilangan gas. Populasi bakteri Nitrosomonas sp pada hari ke-0 adalah 4.18 selg-contoh, kemudian naik populasinya sampai hari ke-16 menjadi 8.04 selg-contoh. Pada hari ke-23 sampai ke-30 terjadi penurunan populasi bakteri menjadi 4.18 selg-contoh. Penurunan populasi bakteri karena adanya penurunan kadar air. Seperti di lubang tiga hari ke-23 penurunan mencapai 11. Populasi bakteri Thiobacillus sp log cfu tidak tumbuh pada hari ke-9 dan ke-16. Pada hari ke-16 Thiobacillus sp tumbuh hanya pada lubang tiga sebanyak 2.86 cfug-contoh, kemudian pada hari ke-30 bakteri tumbuh pada setiap lubang. Bakteri dari hari ke-30 sampai hari ke-54 berkisar antara 2.48 cfug-contoh – 4.85 cfug-contoh. Bakteri heterotrof lebih stabil dibandingkan bakteri Nitrosomonas sp dan Thiobacillus sp. Populasi bakteri heterotrof pada lubang satu sekitar 7 cfug-contoh – 8.65 cfug-contoh, pada lubang dua berjumlah sekitar 5.85 cfug-contoh – 7 cfug-contoh dan pada lubang tiga berjumlah sekitar 5 cfug-contoh - 10 cfug-contoh. Populasi bakteri pada lubang satu dan dua jumlahnya relatif lebih banyak karena kadar air pada kedua lubang ini lebih tinggi dibandingkan lubang tiga. 54 Gambar 22. Kondisi dan kinerja penghilangan NH 3 biofilter enam a inlet-outlet, b efisiensi dan kadar air, c pH, d jumlah bakteri. 100 200 300 400 500 600 700 7 14 21 28 k o n s en tr as i p p m 20 40 60 80 100 7 14 21 28 ef isie n s i K .A ir 4 6 8 7 14 21 28 pH 2 4 6 8 10 12 7 14 21 28 hari ke- log c fu da n M P N Thio L-1 Thio L-2 Thio L-3 heterotrof L-1 heterotrof L-2 heterotrof L-3 Nitrosomonas sp lubang 1:pH dan kadar air lubang 2:pH dan kadar air lubang 3:pH dan kadar air efisiensi inlet outlet a b c d 55

2. Kinerja Penghilangan Hidrogen Sulfida H

2 S Kinerja penghilangan hidrogen sulfida pada biofilter 6 selama pengoperasian dapat dilihat pada Gambar 23. Efisiensi penghilangan hidrogen sulfida pada biofilter 6 ini mampu mempertahankan efisiensi di atas 94 sampai hari ke-17. Pada hari ke-18 pagi efisiensi turun menjadi 75 dan sore harinya turun lagi menjadi 67. Namun, pada hari ke-19 pagi efisiensi naik kembali menjadi 99. Efisiensi kembali turun pada sore harinya menjadi 74. Selanjutnya efisiensi dapat bertahan diatas 90. Efisiensi rata-rata biofilter 6 adalah 97. Penurunan efisiensi ini bisa disebabkan karena tingginya konsentrasi inlet sejak dari awal pegoperasian yang terakumulasi dalam jumlah besar sehingga bakteri tidak mampu untuk mendegradasi secara baik pada hari ke-18. Bakteri yang sudah mulai tumbuh sejak hari ke-19 Gambar 22 d dapat menaikkan efisiensi kembali. Gambar 23. Kinerja penghilangan H 2 S biofilter enam a inlet-outlet, b efisiensi. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 7 14 21 28 ko n s en tr a s i p p m 20 40 60 80 100 7 14 21 28 hari ke- e fis ie n s i inlet outlet a b 56

3. Kandungan Nitrogen, Sulfur dan Karbon dalam Media Biofilter

Perubahan konsentrasi nitrogen, sulfur dan karbon selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 24. Konsentrasi nitrat dalam media mengalami penambahan dari hari ke-9 sampai hari ke-30. Pada hari ke-9 konsentrasi nitrat 611.8 ppm, kemudian naik sampai hari ke-30 menjadi 2956.5 ppm, sedangkan konsentrasi sulfat menurun pada hari ke-9 menjadi 72.9 ppm dari 101.4 ppm pada hari ke-0, namun naik kembali pada hari ke-16 yaitu 91.92 ppm sampai hari ke-23 yaitu 110.8 ppm. Konsentrasi menurun pada hari ke-30 menjadi 107.4. Secara keseluruhan nitrat dan sulfat mengalami kenaikkan. Peningkatan konsentasi sulfat juga menurunkan pH seperti juga nitrat. Penambahan konsentrasi nitrat juga diikuti dengan penambahan nitrogen total dalam media biofilter. Nitrogen total pada hari ke-0 bernilai 5400 ppm, kemudian pada hari ke-30 nilai nitrogen total adalah 11000 ppm. Peningkatan sulfat tidak diikuti dengan peningkatan sulfur total dalam media. Pada hari ke-0 kandungan sulfur dalam media sebanyak 3097 ppm, sedangkan pada hari ke-30 kandungan sulfur dalam media menurun menjadi 3040.5 ppm. Penambahan konsentrasi nitrat dan sulfat ini menyebabkan penurunan pH. Pada lubang satu penurunan pH terjadi hari ke-0 dengan nilai pH 7.45 sampai hari ke-30 menjadi 6.79. Pada lubang dua penurunan pH terjadi dari awal sampai akhir. Pada lubang dua di hari ke-0 pH bernilai 7.62 menurun sampai hari ke-30 menjadi 6.86. Hal yang sama terjadi pada lubang tiga dimana pH menurun dari hari ke-0 yang bernilai 7.71 menjadi 7.22 pada hari ke-30. 57 Kandungan karbon dalam media mengalami penurunan dan kenaikan. Kandungan karbon mengalami kenaikan dari hari ke-0 32 sampai hari ke-9 34.5, kemudian mengalami penurunan sampai hari ke-16 32. Kenaikan terjadi kembali sampai hari ke 23 37, mengalami penurunan kembali sampai hari ke-30 30. Gambar 24. Kandungan beberapa unsur dalam biofilter enam a Nitrogen, b Sulfur, c Karbon. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 7 14 21 28 k o ns e nt ra s i ppm 1000 2000 3000 4000 7 14 21 28 k o n sen tr asi p p m 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 7 14 21 28 hari K a ndunga n K a rbon N total Nitrat ion am onioum S total sulfat a b c 58

H. KAPASITAS PENGHILANGAN N DAN S OLEH BIOFILTER

Dokumen yang terkait

Viabilitas dan Kemampuan Bakteri Kitinolitik Bacillus sp. BK17 dalam Formulasi Tablet untuk Mengurangi Layu Fusarium pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

1 76 46

Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Mentimun

0 78 54

Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun

1 51 54

Viabilitas dan Kemampuan Bakteri Kitinolitik NR09 Dan Bacillus sp. BK17 Pada Berbagai Media Pembawa Dalam Menghambat Pertumbuhan Sclerotium rolfsii Dan Fusarium oxysporum Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

0 52 72

Kemampuan Bakteri Antagonistik Dalam Menghambat Infeksi Saprolegnia sp. Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

2 51 71

Kemampuan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Infeksi Aspergillus sp. Pada Ikan Nila (Oreochromisniloticus)

3 48 68

Pengaruh Penambahan Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dari Bakteri Rhizobium sp. Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai Carrier Terhadap Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L)

7 101 62

Kajian Aplikasi Bakteri Nitrosomonas sp. pada Teknik Biofilter Untuk Penghilangan Emisi Gas Amoniak

2 28 131

Penghilangan Gas H2s Dengan Teknik Biofilter Menggunakan Bahan Pengisi Kompos Dan Arang Aktif H2s Gas Removal By Biofilter Using Compost And Activated Carbon As Packing Materials Vol 19, No 3, 2011

0 4 7

Biofiltrasi Gas Amonia Menggunakan Nitrosomonas Sp. dan Nitrobacter Sp. untuk Industri Karet

0 0 14