AMONIAK NH BAKTERI PENGOKSIDASI AMONIAK NH

8 kulit kayu karet, dan serasah daun karet dipilih dengan alasan kemudahannya dalam memperoleh bahan tersebut. Selain itu, menurut Buckman dan Brady 1982, bahwa bahan tambahan ini bisa menjadi sumber bahan organik bagi mikroorganisme karena jaringan asli seperti sisa akar, bagian atas dari tumbuhan seperti daun dan kulit batang menjadi sasaran penyerangan hebat oleh organisme tanah. Hasil penguraian ini lebih kokoh dan seperti agar-agar yang dibentuk oleh mikroorganisme dan dirubah dari jaringan tumbuhan asli menjadi humus.

D. AMONIAK NH

3 Amoniak adalah senyawa dari nitrogen dan hidrogen dengan formula NH 3 . Pada suhu dan tekanan standar amoniak berbentuk gas. Amoniak bersifat toksik, dan korosif untuk beberapa bahan, dan memiliki bau tajam. Amoniak adalah gas tidak berwarna dengan karakteristik bau menyengat. Amoniak mudah dicairkan, menjadi uap cair pada suhu -33,7 o C dan menjadi solid pada suhu-75 o C berupa masa kristal putih Wikipedia, 2002. Tabel 3. Dampak amoniak Konsentrasi dari berat molaritas klasifikasi 5-10 2,87 - 5,62 molL Iritasi 10-25 5,62 - 13,29 molL Korosif 25 13,29 molL Berbahaya bagi lingkungan Sumber : Wikipedia 2002. Menurut Solichin 1988, dalam industri lateks pekat amoniak digunakan sebagai bahan anti pembeku yaitu bahan yang digunakan untuk mencegah terjadinya prakoagulasi lateks di kebun dan selama perjalanan ke tempat pengolahan. Amoniak digunakan oleh industri karet dengan pertimbangan sebagai berikut: 9 ™ Mudah didapat di toko-toko bahan kimia, obat dan alat pertanian. ™ Harganya cukup murah dibandingkan dengan bahan anti pembeku lainnya. ™ Tidak menimbulkan pengaruh sampingan terhadap mutu produk akhir karena mudah dihilangkan dari lateks. ™ Bisa digunakan hampir semua jenis produk karet, kecuali jenis crepe saja. ™ Untuk pengawetan jangka panjang bisa dicampurkan dengan bahan pengawet sekunder. Amoniak NH 3 dari inlet Emisi Biomassa mikroba Nitrit NO 2 - Emisi : NO NH 3 N 2 O N 2 Bahan Pengisi Amonium NH 4 + Nitrat NO 3 - Leaching denitrifikasi Nitrifikasi absorpsi mineralisasi desorpsi imobilisasi Gambar 2. Transformasi nitrogen yang terjadi dalam biofilter Brady, 1990. 10

E. BAKTERI PENGOKSIDASI AMONIAK NH

3 Peningkatan konsentrasi amoniak di atmosfer berasal dari aktivitas mikroba, industri amoniak, pengelolaan limbah, dan pengelolaan batubara Manik, 2003. Keadaan lingkungan yang aerobik akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi amoniak menjadi nitrit NO 2 - dan selanjutnya dioksidasi menjadi nitrat NO 3 - . Organisme yang melaksanakan nitrifikasi diantaranya Nitrosomonas sp yang mengubah amoniak menjadi nitrit. Organisme yang mengubah nitrit menjadi nitrat adalah Nitrobacter Wikipedia, 2005. Menurut Schlegel dan Schmidt 1994 Nitrifikan penitrifikasi adalah bakteri gram-negatif yang disatukan dalam keluarga Nitrobacteraceae. Bakteri Nitrosomonas sp merupakan bakteri kemolitrotropik yang menggunakan CO 2 sebagai sumber karbon di dalam sintesa biomassanya. Tabel 4. Bakteri-bakteri pengoksidasi amoniak dan nitrit Pengoksidasi amoniak Pengoksidasi nitrit Nitrosomonas europaea Nitrobacter winogradsky Nitrosococcus oceanus Nitrobacter agilis Nitrosapira briensis Nitrospina gracilis Nitrosolobus multiformis Nitrococcus mobilis Sumber : Schlegel dan Schmidt 1994. Menurut Buckman dan Brady 1982 perubahan enzimatik pada proses nitrifikasi disajikan sebagai berikut: 2NH 4 + + 3O 2 2NO 2 - + 2H 2 O + 4H + energi 2NO 2 - + O 2 2NO 3 - + energi Menurut Broadbent dan Tyler 1957 di dalam Buckman dan Brady 1982 bahwa dalam keadaan lembab dan suhu tanah yang baik terjadi 11 nitrifikasi pada kecepatan yang sangat cepat. Kecepatan harian terdapat dari 6 sampai 22 pon nitrogen per 2 juta pon tanah, kalau 100 pon nitrogen dalam bentuk amonium ditambahkan, kecepatan jauh lebih tinggi. Nitrosomonas sp merupakan bakteri kemolitrotrof berbentuk batang dengan metabolisme aerobik. Walaupun mereka tidak tumbuh dengan fotosintesis, mereka biasa melakukan metabolisme dengan mengurai amoniak. Membran dalam sel bakteri menggunakan elektron dari atom nitrogen amoniak untuk menghasilkan energi. Oleh karena itu, untuk melengkapi divisi sel, Nitrosomonas sp. harus mengkonsumsi amoniak dalam jumlah banyak Wikipedia, 2005. Gambar 3. Nitrosomonas sp

F. HIDROGEN SULFIDA

Dokumen yang terkait

Viabilitas dan Kemampuan Bakteri Kitinolitik Bacillus sp. BK17 dalam Formulasi Tablet untuk Mengurangi Layu Fusarium pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

1 76 46

Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Tanaman Mentimun

0 78 54

Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Pertumbuhan Curvularia sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Mentimun

1 51 54

Viabilitas dan Kemampuan Bakteri Kitinolitik NR09 Dan Bacillus sp. BK17 Pada Berbagai Media Pembawa Dalam Menghambat Pertumbuhan Sclerotium rolfsii Dan Fusarium oxysporum Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

0 52 72

Kemampuan Bakteri Antagonistik Dalam Menghambat Infeksi Saprolegnia sp. Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

2 51 71

Kemampuan Bakteri Kitinolitik Dalam Menghambat Infeksi Aspergillus sp. Pada Ikan Nila (Oreochromisniloticus)

3 48 68

Pengaruh Penambahan Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dari Bakteri Rhizobium sp. Yang Diinokulasikan Ke Dalam Dolomit Sebagai Carrier Terhadap Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L)

7 101 62

Kajian Aplikasi Bakteri Nitrosomonas sp. pada Teknik Biofilter Untuk Penghilangan Emisi Gas Amoniak

2 28 131

Penghilangan Gas H2s Dengan Teknik Biofilter Menggunakan Bahan Pengisi Kompos Dan Arang Aktif H2s Gas Removal By Biofilter Using Compost And Activated Carbon As Packing Materials Vol 19, No 3, 2011

0 4 7

Biofiltrasi Gas Amonia Menggunakan Nitrosomonas Sp. dan Nitrobacter Sp. untuk Industri Karet

0 0 14