Beberapa kelompok tidak berani melaporkan hasil diskusi di depan kelas
Masih ada siswa yang bergurau saat diskusi berlangsung 3
Hasil Belajar Hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran CTL
pada siklus II, secara keseluruhan siswa sudah mengalami ketuntasan dalam belajar dengan rata-rata 78,69. Jika dilihat secara
individu nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 60 dan nilai yang tertinggi yaitu 100. Dengan pejabaran sebagai berikut : siswa
yang memperoleh nilai 100 sejumlah 1 orang, dengan persentase 4,34 dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 90
sejumlah 4 orang, dengan persentase 17,39 dan dinyatakan tuntas. siswa yang memperoleh nilai 80 sejumlah 11 orang, dengan
persentase 47,82 dan dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 70 sejumlah 5 orang, dengan persentase 21,73 dan
dinyatakan tuntas. Siswa yang memperoleh nilai 60 sejumlah 2 orang, dengan persentase 8,69 dan dinyatakan tidak tuntas . Dan
tidak ada siswa yang memperoleh nilai kurang dari 50. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa persentase
ketuntasan hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran CTL pada siklus II sebesar 91,30 , sehingga sudah memenuhi
indikator keberhasilan, oleh karena itu peneliti tidak melanjutkan penelitian pada siklus berikutnya.
d. Revisi
Melihat hasil observasi ketrampilan guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model
pembelajaran CTL pada siklus II, maka perlu diadakan perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, perbaikan tersebut
antara lain :
1 Ketrampilan Guru
a Pertemuan 1
Guru harus bisa mengkondisikan siswa dengan sebaik- baiknya agar pembelajaran dapat berjalan sesuai waktu yang
ditentukan dan lebih bermakna. Dalam kegiatan inti, guru perlu membimbing siswa
pelaksanaan tanya jawab sehingga siswa lebih berani dalam mengungkapkan pendapat atau menjawab petanyaan.
b Pertemuan 2
Guru harus mampu dalam pengkondisian siswa agar pembelajaran dapat berjalan tepat waktu sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai Dalam kegiatan inti, guru membimbing pelaksanaan tanya
jawab saat diskusi atau saat guru mempersilahkan bagi siswa yang belum memahami materi untuk bertanya
2 Aktivitas Siswa
a Pertemuan 1
Memotivasi siswa, agar dapat lebih aktif dalam menanggapi apersepsi, dalam bertanya ataupun hal-hal yang terkait
dengan pembelajaran Membimbing siswa agar mau berlatih berani bertanya atau
menjawab pertanyaan Membimbing siswa secara keseluruhan, agar siswa berani
melaporkan hasil diskusi kelompok b
Pertemuan 2 Memusatkan perhatian siswa agar konsentrasi siswa dapat
terpusat pada materi disaat awal pembelajaran Melatih dan membimbing siswa dalam hal melaporkan hasil
diskusi atau materi yang disampaikan Memberi teguran bagi siswa yang bergurau saat diskusi
berlangsung
3 Hasil Belajar
Perbaikan yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu memberi tugas kepada siswa berupa soal yang dikerjakan
dirumah, dan memotivasi siswa agar rajin belajar.
B. Pembahasan 1.
Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan hasil belajar siswa serta refleksi setiap siklus pada proses pembelajaran IPA melalui
pembelajaran model CTL, yaitu sebagai berikut :
a. Hasil Observasi Ketrampilan Guru
Hasil observasi guru pada siklus I pertemuan 1 memperoleh skor 24 dengan kriteria baik B. Pada siklus I pertemuan 2 terjadi
peningkatan skor menjadi 28 dengan kriteria baik B. Peningkatan ini terjadi karena pada siklus I pertemuan 1, guru kekurangan waktu,
dikarenakan banyak siswa yang bergurau dengan temannya dan juga banyak siswa yang kurang aktif sehingga pembelajaran berjalan pasif
yang mengakibatkan guru kurang konsentrasi dalam menjelaskan materi pelajaran.
Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok saja sehingga kelompok yang lain merasa tidak diperdulikan dan guru kurang aktif
dalam membimbing diskusi kelompok sehingga diskusi kurang menyenangkan. Sedangkan pada siklus I pertemuan 2, guru juga masih
kekurangan waktu dalam mengelola pembelajaran dan kurang aktif dalam membimbing kelompok.
Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan 1 memperoleh skor 29 dengan kriteria sangat baik A. Pada siklus II pertemuan 2 terjadi
peningkatan skor menjadi 30 dengan kriteria sangat baik A. Peningkatan ini terjadi karena pada siklus II pertemuan 1 guru masih
kekurangan waktu, dikarenakan beberapa kelompok masih asyik bermain sendiri tanpa memperhatikan arahan guru sehingga