Definisi Investasi Investor Investasi

11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Investasi

2.1.1. Definisi Investasi

Definisi investasi menurut Jogiyanto 2008:5 adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Menurut Manurung 2006, investasi pada dasarnya adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Aset tersebut berupa aset riil real asset dan aset keuangan financial asset. Menurut Tandelilin 2010:2, investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Gumanti 2011:20 menjelaskan investasi sebagai kegiatan yang dimaksudkan untuk menunda konsumsi hari ini untuk dikonsumsi pada waktu mendatang, dengan harapan nilai di waktu mendatang lebih tinggi daripada nilai yang ditemui hari ini. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi adalah penundaan konsumsi pada saat ini sehingga dapat mengalokasikan dana yang tidak terpakai untuk membeli sebuah aset yang dapat dijual di masa mendatang, dengan harapan mendapatkan nilai yang lebih tinggi atas aset tersebut.

2.1.2. Investor

Samsul 2006:160 menjelaskan investor yang sebenarnya adalah seseorang yang membeli saham untuk jangka panjang, yaitu untuk disimpan dan dijual setelah beberapa bulan. Tandelilin 2010:72 mendefinisikan investor pemodal adalah pihak yang menginvestasikan dana pada sekuritas. Menurut Gumanti 2011:3, seseorang dikatakan sebagai investor bilamana yang bersangkutan bersedia untuk tidak mengkonsumsi hari ini atas sesuatu dengan maksud untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi baik di masa mendatang. Investor adalah individu atau institusi yang melakukan aktivitas investasi. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa investor adalah seseorang yang menggunakan dana yang dimiliki untuk keperluan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini, yang dimaksud investor adalah seseorang yang menggunakan dana yang dimiliki untuk membeli efek di pasar modal. Samsul 2006:161 mengklasifikasikan tipe investor berdasarkan kesediaannya menanggung risiko, yaitu 1 tipe investor yang berani mengambil risiko, yang disebut risk taker,atau risk lover, atau risk seeker; 2 tipe investor yang takut atau enggan menanggung risiko, yang disebut risk averter; dan 3 tipe investor yang takut tidak dan berani tidak, atau disebut risk moderate. Risk moderate hanya berani menanggung risiko yang sebanding dengan return yang akan diperolehnya. Samsul 2006:160 mengatakan bahwa selain tipe investor yang telah disebutkan, terdapat investor yang disebut sebagai spekulator atau day trader. Day trader adalah investor yang membeli saham pada pagi hari dan segera menjual pada saat harga naik, yang kenaikannya melebihi biaya transaksi jual beli pada hari yang sama atau dalam beberapa hari berikutnya. Tandelilin 2010:72 menjelaskan bahwa investor dapat dibedakan ke dalam investor perseorangan individual investor atau investor institusional institutional investor. Investor perseorangan adalah investor yang mewakili dirinya sendiri seperti pengusaha, karyawan, ibu rumah tangga, dan lainnya. Sedangkan investor institusional berupa perusahaan asuransi, reksa dana, dana pensiun, dan lainnya. Tandelilin 2010:72 juga mengelompokkan investor berdasarkan asal negara, yaitu investor lokaldomestik dan investor asing. Investor domestik adalah investor perseorangan maupun investor institusional yang berasal dari dalam negeri. Sedangkan investor asing adalah investor perseorangan maupun investor institusional yang berasal dari negara lain.

2.1.3. Jenis - jenis Investasi