2.8. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.8.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Volatilitas harga saham merupakan variabel laten yang dapat diukur menggunakan pengembalian return-based maupun rentang harga range-based.
Contoh model estimasi volatilitas yang didasarkan pada return adalah GARCH. Model GARCH dibangun menggunakan data harga penutupan. Li dan Hong
2010 menyebutkan bahwa model GARCH berguna untuk memodelkan perubahan varians pada data time series serta dapat digunakan untuk peramalan.
Namun, model GARCH mengabaikan informasi penting dari pergerakan harga intraday
. Husnan 1994:280 mengatakan bahwa pasar modal yang efisien merupakan
pasar dimana harga sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan. Apabila harga
– harga selalu mencerminkan semua informasi yang relevan, maka harga
– harga tersebut akan berubah apabila informasi baru muncul. Li dan Hong 2010 menyebutkan bahwa model GARCH tidak dapat menangkap
kondisi tersebut. Contohnya adalah ketika harga penutupan hari ini sama dengan harga penutupan pada hari sebelumnya, maka return sama dengan nol. Padahal,
variasi selama perdagangan hari ini mengalami perubahan. Model estimasi volatilitas yang didasarkan pada rentang harga range-based
menggunakan estimator berupa harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan. Yang dan Zhang 2000 menjelaskan bahwa varians dari estimator
yang didasarkan pada harga penutupan close-to-close dapat dikurangi dengan menambahkan periode n. Hal tersebut berarti bahwa volatilitas dapat berubah
secara perlahan dengan mengikuti periode waktu. Kondisi tersebut tidak dapat digunakan karena data time series tidak stasioner untuk jangka panjang.
Yang dan Zhang 2000 menjelaskan bahwa tingkat akurasi dari estimasi volatilitas dapat diperbaiki dengan menggunakan alternatif lain yaitu,
menggunakan informasi yang tersedia seperti harga tertinggi, terendah, dan pembukaan. Penggunaan informasi harga tersebut dapat menjelaskan pergerakan
acak random walk dari harga saham. Buescu et al.2011 menggunakan HLOC prices
untuk mengestimasi volatilitas dari harga saham yang acak serta mempertimbangkan adanya loncatan harga pembukaan pada hari selanjutnya
opening jumps. Pergerakan volatilitas menjadi salah satu fokus bagi pelaku pasar. Bekaert dan
Harvey 1997 menyatakan bahwa volatilitas pasar modal di pasar berkembang emerging markets umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara
maju. Hasil penelitian Bae et al. 2003 menunjukkan indeks investability yang lebih tinggi ukuran indeks keterbukaan untuk pemodal asing memiliki volatilitas
return yang lebih tinggi di emerging markets. Wang 2007 menyebutkan bahwa
perdagangan yang dilakukan oleh investor asing memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan volatilitas pasar. Kepemilikan saham emiten oleh investor
asing juga berpengaruh signifikan pada tingkat volatilitas return emiten yang bersangkutan.
Penelitian ini menghitung perkiraan volatilitas indeks harga saham sektoral dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Buescu et al. 2011.
Perhitungan tersebut menggunakan estimator atau variabel manifest berupa harga
tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Sumber: Peneliti Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis
Langkah 1 Mengumpulkan data harian HLOC prices indeks harga saham sektoral yang
ada di BEI periode 4 Maret 2013 - 4 Maret 2015.
Langkah 2 Melakukan uji normalitas Jarque-Bera pada indeks harga saham sektoral.
Langkah 3 Melakukan uji stasionaritas ADF unit root pada indeks harga saham
sektoral. Langkah 4
Menghitung volatilitas historis indeks harga saham sektoral.
Langkah 5 Menghitung estimasi volatilitas menggunakan model Buescue et al. 2011.
Langkah 6 Membandingkan hasil perhitungan estimasi volatilitas dan volatilitas
historis indeks harga saham sektoral. Langkah 7
Menyimpulkan apakah model estimasi volatilitas dapat memberikan hasil yang efisien untuk diterapkan di pasar modal Indonesia.
Langkah 8 Menjelaskan pergerakan volatilitas indeks harga saham sektoral di pasar
modal Indonesia.
2.8.2. Pengembangan Hipotesis