Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan atau

Berdasarkan hasil wawancara dengan 30 petani responden, terdapat 37 persen petani 11 petani menyatakan pelayanan irigasi saat ini tidak baik. Hal ini disebabkan masih terjadinya sedimentasi di saluran irigasi sehingga menyebabkan aliran air tidak lancar dan tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kondisi lain yang mengakibatkan belum dirasakannya pelayanan irigasi yang baik adalah kurangnya pengamanan penjagaan di pintu-pintu air, sehingga menyebabkan sering terjadinya pencurian air yang dilakukan oleh petani dan terdapat 63 persen petani 19 petani menyatakan pelayanan irigasi saat ini sudah baik.

6.2.2 Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan atau

Ketidaksediaan Petani Membayar Iuran Pengelolaan Irigasi Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel penjelas terhadap peluang petani bersedia atau tidak bersedia membayar iuran pengelolaan irigasi dalam model penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode analisis Logistic Regression Model atau fungsi logit. Analisis tersebut menggunakan lima variabel yang menerangkan diperoleh hasil bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh nyata terhadap kesediaan petani membayar iuran dengan taraf nyata α 15 persen. Hasil selengkapnya disajikan pada Tabel 8 dan Lampiran 2. Tabel 8. Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan atau Ketidaksediaan Petani Membayar Iuran Pengelolaan Irigasi No Parameter Koefisien P-Value Odds Ratio 1 Konstanta -3,56295 0,383 - 2 Pendapatan RpMT 0,0000017 0,570 1,00 3 Pengalaman usahatani tahun 0,111747 0,244 1,12 4 Produktivitas Lahan tonMT 3,70191 0,077 40,52 5 Tingkat Pendidikan tahun -1,72634 0,116 0,18 6 Pelayanan 1,35967 0,429 3,89 Log-Likelihood = -7,821 Test that all slopes are zero: G = 11,391; DF = 5; P-Value = 0,044 Goodness-of-Fit Tests Method Chi-Square DF P Pearson 17,6630 24 0,819 Deviance 15,6428 24 0,901 Hosmer-Lemeshow 4,6789 8 0,791 Sumber: data primer diolah Ket: nyata pada taraf 15 Berdasarkan hasil log-likelihood sebesar -7,821 manghasilkan statistik G sebesar 11,391 dengan nilai P sebesar 0,044 yang berarti secara serentak variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh nyata terhadap peluang petani bersedia atau tidak mambayar iuran pelayanan irigasi. Selain itu, dengan melihat pada statistik Pearson, Deviance, dan Hosmer-Lemeshow sebesar 0,819; 0,901; dan 0,791 dimana nilai P tersebut lebih besar dari α = 15 persen, maka model regresi yang dihasilkan cukup layak. Variabel produktivitas lahan PL berpengaruh nyata pada α =10 persen dengan arah positif yang berarti bahwa semakin bertambahnya produktivitas lahan petani maka petani cenderung bersedia untuk membayar iuran. Nilai odds ratio produktivitas lahan sebesar 40,52 mengindikasikan bahwa jika lahan petani lebih produktif 1 ton maka kecenderungan kesediaan petani untuk membayar iuran pengelolaan irigasi akan 40,52 kali lebih besar dibandingkan dengan petani yang lahannya kurang produktif. Variabel tingkat pendidikan TP berpengaruh nyata pada α =15 persen dengan arah negatif yang berarti bahwa semakin tingginya tingkat pendidikan petani maka petani semakin memperkecil tingkat kesediaan petani untuk membayar iuran. Fenomena ini dapat terjadi karena sebagian besar karakteristik petani responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah, sehingga mereka cenderung menerima kebijakan yang akan diberlakukan. Lain halnya dengan petani responden yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi, mereka cenderung mempertimbangkan terlebih dahulu kebijakan yang akan diberlakukan. Hal ini didasarkan pada semakin tingginya tingkat pendidikan petani maka semakin berkembang pola pikir yang dimiliki petani. Nilai odds ratio tingkat pendidikan petani sebesar 0,18 mengindikasikan bahwa jika tingkat pendidikan petani lebih tinggi 1 tahun maka kecenderungan kesediaan petani untuk membayar iuran pengelolaan irigasi akan 0,18 kali lebih kecil dibandingkan dengan petani yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Variabel lain yang diduga berpengaruh nyata adalah pendapatan PDPTN, pengalaman usahatani PGLM, dan pelayanan irigasi PLYN tapi ternyata secara statistik tidak berpengaruh nyata.

VII. PENILAIAN NILAI EKONOMI AIR IRIGASI 7.1 Kontribusi Air Irigasi