dibangun jaringan irigasi di tempat itu dan sekaligus untuk mempersiapkan mereka untuk memanfaatkan nantinya. Langkah yang demikian ini telah ditempuh
oleh Ditjen Pengairan dengan kegiatan yang disebut institutional profile pada tahap awal dari pengembangan. Pada tahap konstruksi hendaknya juga dilibatkan,
terutama pada pembangunan jaringan tersier sehingga tercipta rasa ikut memiliki. Sedangkan pada tahap operasi dan pemeliharaan inilah peranserta yang lebih
besar diharapkan. Bentuk peran serta tersebut dapat sebagai partisipasi yang berkonotasi ikut
serta dalam kontribusi yang bersifat lebih aktif memberikan sesuatu. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa kondisi ekonomi petani Indonesia masih
memprihatinkan. Karena itu masih perlu dicari rumusan yang “pas” terhadap partisipasi petani ini. Satu hal penting yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa
peranserta ini hendaknya bukan atas dasar paksaan tetapi atas dasar kesadaran. Untuk itu perlu penyuluhan sebagai pembuka kesadaran sangat penting artinya.
Mengingat petani kita belum cukup mampu ekonominya, maka konsep peranserta petani dengan cara gotong royong tanpa kompensasi pada waktu pembangunan,
perlu ditinjau kembali.
2.4 Operasi dan Pemeliharaan OP Irigasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif
sistem pengelolaan jaringan irigasi terdiri dari operasi, pemeliharaan, dan rehabilitasi. Namun, pada dasarnya sistem pengelolaan irigasi hanya meliputi dua
kegiatan pokok, yaitu operasi dan pemeliharaan OP jaringan irigasi. Kegiatan operasi, didefinisikan sebagai cara pengaturan perencanaan dan pelaksanaan
pembagian air sepanjang tahun dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman yang ditanam di setiap lokasi daerah irigasi.
Untuk mendapatkan manfaat penggunaan air semaksimal mungkin pengaturan pembagian air dilakukan dengan sistem golongan dan giliran. Sedangkan kegiatan
pemeliharaan terutama berfungsi untuk mempertahankan kondisi fisik jaringan irigasi agar dapat berfungsi secara baik, sebagai sarana pendukung kegiatan
operasi Sugianto,1991. Operasi dan pemeliharaan irigasi merupakan suatu pekerjaan dalam
pengelolaan irigasi yang bersifat lestari dan mandiri. Lestari berarti pelaksanaan OP dilakukan secara rutin, teratur, terus-menerus dalam satuan waktu tertentu.
Sedangkan mandiri artinya pekerjaan OP berasal dari petani dengan dibantu oleh pemerintah dan penerima manfaat air irigasi lainnya Notoatmodjo, 1991.
Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2004, pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder beserta pembiayaan pelaksanaan OP menjadi tanggung
jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta partisipasi masyarakat petani. Untuk sistem irigasi tersier menjadi tanggung jawab perkumpulan petani pemaki
air P3A. Masalah-masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan bidang OP
jaringan irgasi adalah: 1 infrastruktur, kegiatan OP jaringan irigasi sangat ditentukan oleh kondisi fisiknya baik maka biaya OPnya menjadi lebih murah,
2 sumberdaya manusia, masalah petugas OP merupakan hal serius yang dihadapi pada saat ini, jumlah dan mutu petugas yang di bawah standar akan sulit
dicapai kinerja jaringan irigasi yang maksimal, 3 dana OP, masalah dana ini masih sangat memprihatinkan karena jumlah dan ketersediaannya selalu masih
jauh dari ketersediaannya, 4 petani pemanfaat, sebagian besar petani belum mampu mengelola jaringan tersier secara tepat guna, berdaya guna, dan berhasil
guna sehingga masih banyak yang menggunakan air secara berlebihan, mangabaikan pemeliharaan saluran dan bangunan irigasi, dan sebagainya, 5
instansi terkait stakeholder, kurang adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antara aparat pemerintah dengan para petani pemakai air sehingga timbul ego
sektoral yang tinggi dan penyusunan program yang tidak terpadu. Oleh karena itu, agar upaya mempertahankan swaembada pangan, khususnya beras dapat
terwujud, maka perlu adanya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang efisien Soenarno, 1998.
Secara garis besar berdasarkan Rancangan Peraturan Pemerintah Tahun 2004 tentang irigasi, kegiatan OP merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk meningkatkan rasa memiliki, rasa tanggung jawab dan kemampuan perkumpulan petani pemakai air dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas
dan keberlanjutan sistem irigasi.
2.5 Pertimbangan Pengenaan Iuran Pengelolaan Irigasi