perbandingan jenis pekerjaan mereka, sehingga membantu responden untuk menyesuaikan jawaban mereka.
4. Metode pertanyaan terbuka open-ended questions, yaitu suatu metode dimana individu ditanyakan nilai maksimum WTP mereka tanpa adanya
penyaranan nilai awal pada mereka. Responden seringkali menemukan kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut, khususnya bagi responden
yang tidak memiliki pengalaman tentang hal-hal yang menjadi bahan pertanyaan dari pewawancara.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kartu pembayaran payment card, karena menurut beberapa penelitian, metode ini
terbukti lebih mudah dipahami responden mengenai maksud dan tujuan dari penelitiannya dibandingkan dengan metode yang lain. Metode ini menggunakan
selang nilai yang disajikan pada sebuah kartu yang memungkinkan jenis pengeluaran responden dalam kelompok pendapatan yang ditentukan oleh
perbandingan jenis pekerjaan mereka, sehingga membantu responden untuk menyesuaikan jawaban mereka.
4.4.4.2 Teknik Penentuan WTP
Tahap-tahap dalam melakukan penelitian untuk menentukan WTP dengan menggunakan CVM dalam penelitian ini meliputi Hanley dan Spash, 1993 :
1. Membentuk Pasar Hipotetik Hypotetical Market Dalam penelitian ini, pasar hipotetik yang dibentuk adalah suatu pasar
dengan pelayanan irigasi yang berbeda dengan kondisi saat ini. Responden sebelumnya telah menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi tentang
pentingnya air irigasi, kelembagaan P3A, dan kualitas pelayanan irigasi yang diterima.
Alat survei yang biasa digunakan adalah kuesioner, yang memberikan deskripsi jika seluruh konsumen akan membayar untuk peningkatan pelayanan
irigasi dan bagaimana besarnya pembayaran itu ditentukan. Informasi yang diberikan kepada responden meliputi keseluruhan aspek dari pasar hipotetik
bersama-sama dengan informasi bagaimana hal tersebut disediakan oleh barang yang dinilai keberadaannya.
Proses pembentukan pasar hipotetik, terlebih dahulu responden diminta untuk mendengarkan atau membaca suatu pernyataan tentang kondisi jaringan
irigasi saat ini, dimana sebagian saluran irigasi mengalami penurunan kualitas yang disebabkan antara lain karena adanya sedimentasi dan pintu-pintu air yang
rusak. Dijelaskan pula bahwa kondisi ini terjadi karena kemampuan pembiayaan jaringan irigasi oleh pemerintah terbatas.
Selanjutnya, responden diminta mendengarkan atau membaca pernyataan tentang pelayanan irigasi dengan kondisi yang lebih baik, misalnya adanya
pemeliharaan saluran irigasi secara rutin, perbaikan tanggul-tanggul yang rusak dan tenaga operasional air, maka keluar masuknya air melalui saluran dapat sesuai
dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman. Oleh karena itu, perlu adanya penetapan iuran pengelolaan irigasi di tingkat petani. Berdasarkan pernyataan
tersebut akan diperoleh ukuran perilaku konsumen dalam situasi hipotetik. 2. Memperoleh Nilai Penawaran Bids
Jika alat survei telah dibuat, maka teknik perolehan nialai penawaran dalam CVM dapat dilakukan melalui dua teknik permainan atau pendekatan
penawaran nilai bidding game. Pendekatan yang dimaksud yaitu pendekatan menyatu atau terfokus permainan tawar menawar untuk memperoleh suatu angka
yang disepakati dan pendekatan tunggal. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan menyatu atau terfokus
dengan memberikan beberapa nilai tawaran iuran pengelolaan irigasi saat ini dan meminta responden untuk memilih nilai tertinggi yang bersedia ia bayarkan untuk
peningkatan pelayanan irigasi. Dengan demikian, dapat diketahui nilai WTP yang sebenarnya dari individu yang bersangkutan terletak dalam kelas atau interval
antara nilai yang dipilih dengan nilai WTP berikutnya yang lebih tinggi. Disamping itu, responden dapat dengan mudah memilih nilai yang ditawarkan
menggunakan interval tertentu. 3. Menghitung Dugaan Rataan WTP Expected WTP, EWTP
WTP
i
dapat diduga dengan menggunakan nilai tengah dari kelas atau interval WTP responden ke-i. Berdasarkan jawaban responden dapat diketahui
bahwa WTP yang benar adalah berada anatara jawaban yang dipilih batas bawah kelas WTP dengan WTP berikutnya batas atas kelas WTP. Pada tahap ini
biasanya diabaikan adanya penawaran sanggahan protest bids. Penawaran sanggahan adalah respon dari responden yang bingung untuk menentukan jumlah
yang mereka ingin bayarkan karena mereka tidak mempunyai keinginan untuk ikut serta dalam peningkatan pelayanan irigasi. Selanjutnya dugaan rataan WTP
dihitung dengan rumus Jordan dan Elnagheeb, 1993 dalam Arianti, 1999:
................................................. 3 EWTP =
i n
i
W
∑
=1
P
fi
dimana : EWTP = dugaan rataan WTP
W
i
= batas bawah kelas WTP kelas ke-i P
fi
= frekuensi relatif kelas yang bersangkutan n
= jumlah kelas interval i
= kelas interval WTP; i = 1,2,3,...n 4. Menentukan total WTP TWTP
Total WTP dapat digunakan untuk menduga WTP populasi secara keseluruhan dengan rumus Pearce dan Turner, 1989 dalam Arianti, 1999:
......................................... 4
dimana : TWTP = kesediaan populasi anggota P3A untuk membayar
WTP
i
= kesediaan responden sampel untuk membayar n
i
= jumlah luas lahan sampel yang bersedia membayar sebesar WTP N
= jumlah luas lahan sampel P
= jumlah luas lahan populasi P3A i
= sampel; i = 1,2,3,.....,n 5. Pengevaluasian CVM
Hal ini memerlukan pendekatan seberapa besar tingkat keberhasilan dalam pengaplikasian CVM. Apakah hasil survei mengandung tingkat penawaran
sanggahan yang tinggi? Apakah ada bukti bahwa responden benar-benar mengerti mengenai pasar hipotetik? Seberapa besar tingkat kesalahan responden dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan? Seberapa baik pasar hipotetik yang digunakan untuk menangkap setiap aspek dalam barang lingkungan? Asumsi apa
yang digunakan untuk dapat menghasilkan nilai rata-rata dan bentuk pengumpulan penawaran? Seberapa baik penanganan permasalahan yang terjadi diasosiasikan
dengan CVM? TWTP =
P N
n WTP
i n
i
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
∑
=1
Pengevaluasian model CVM dapat dilihat dari tingkat keandalan releability
fungsi WTP untuk mengetahui apakah CVM yang dilakukan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya dari ukuran penelitian anggota P3A.
4.4.5 Analisis Fungsi WTP