Analisis Pendapatan Usahatani Nilai Kontribusi Air Irigasi Water Value Usahatani Padi

Uji wald mengikuti sebaran normal baku dengan kaidah keputusan menolak H jika W Z α2 atau p-value α.

4.4.1.2 Interpretasi Koefisien

Dalam kajian hubungan antar variabel kategori dikenal adanya ukuran asosiasi atau ukuran keeratan hubungan antar variabel kategori. Salah satu ukuran asosiasi yang dapat diperoleh melalui analisis regresi logit adalah odds ratio. Odds berarti rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari variabel respon Firdaus Farid, 2008. Odds ratio mengindikasikan seberapa besarnya peluang kejadian sukses pada suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok lainnya. Odds ratio merupakan interpretasi dari peluang. Koefisien yang bertanda negatif menunjukkan nilai odds ratio yang lebih kecil dari satu mengindikasikan bahwa peluang kejadian tidak sukses akan lebih besar dari peluang kejadian sukses, sedangkan koefisien yang bertanda positif menunjukkan nilai odds ratio yang lebih besar dari satu mengindikasikan bahwa peluang kejadian sukses akan lebih besar dari peluang kejadian tidak sukses. Jika nilai odds ratio sama dengan satu mengindikasikan kedua kelompok memiliki peluang yang sama besar berkaitan dengan munculnya kejadian sukses Firdaus Farid, 2008.

4.4.2 Analisis Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani dibedakan menjadi 2, yaitu: pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Secara umum pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya produksi yang telah dikeluarkan. Penerimaan usahatani merupakan nilai dari total produksi yang dihasilkan. Penerimaan usahatani dibagi menjadi 2, yaitu penerimaan tunai usahatani dan penerimaan total usahatani. Penerimaan tunai usahatani adalah nilai uang yang diterima dari penjualan pokok usahatani, yaitu jumlah produk yang dijual dikalikan dengan harga jual produk. Penerimaan total usahatani merupakan keseluruhan nilai produksi usahatani baik dijual, dikonsumsi, dan dijadikan persediaan. Biaya produksi juga dibagi menjadi 2, yaitu biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai di dalam usahatani adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi kebutuhan usahatani, yang meliputi pembelian sarana produksi, upah buruh tani, sewa ternak atau traktor, pembelian alat-alat, pembayaran pajak, dan yang lainnya. Biaya yang diperhitungkan yaitu pengeluran yang tidak dapat dibayarkan, diantaranya penggunaan tenaga kerja dalam keluarga dan biaya penggunaan lahan bagi petani pemilik jika seandainya petani tersebut harus menyewa lahan pada orang lain. Jumlah dari dua macam pengeluaran tersebut disebut sebgai pengeluaran usahatni total. Secara umum pendapatan bersih usahatani dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut Soekartawi, 2006 : .................. 1 dimana : π = Besarnya pendapatan bersih petani Rp A = Output produksi Kg p = Harga dari output produksi per satuan kg, kuintal, dll X 1 = Variabel masukan produksi tetap yang digunakan ∑ = m i 1 c j X j = Jumlah biaya tunai Rp j = 1,...,n, π = ApF X 1,......., X m ; Z 1,......, Z n - ∑ = m i 1 c j X j - ∑ = n j 1 f j X j ∑ = n j 1 f j X j = Jumlah biaya yang diperhitungkan Rp

4.4.3 Nilai Kontribusi Air Irigasi Water Value Usahatani Padi

Menurut Young 1996, nilai air irigasi water value menggambarkan kontribusi nilai ekonomi air irigasi dari produksi pertanian. Water value ini merupakan salah satu nilai dari sumberdaya alam yang dapat menandakan tingkat kemampuan petani untuk membayar iuran pengelolaaran air irigasi. Secara empiris nilai air irigasi memberikan keterangan yang penting pada tingkat kemampuan petani untuk membayar biaya program pemulihan, seperti program pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi, karena besarnya nilai irigasi ini juga menggambarkan besarnya pendapatan non irigasi dalam usahatani padi. Penilaian air irigasi ini dapat dilakukan melalui pendekatan Product Exhaustion Theorem, yaitu dilakukan dengan menilai kontribusi air irigasi dari selisih antara nilai output produksi dengan nilai input produksi non irigasi yang dihasilkan. Dapat dinyatakan dengan persamaan rumus sebagai berikut Young, 1996: .......................... 2 dimana: P w x Q w = Nilai kontribusi air irigasi water value Y = Jumlah output produksi kg P y = Harga output produksi Rp ∑ = n j 1 P j x Q j = Jumlah biaya produksi non irigasi yang digunakan Rp seperti: sarana produksi, tenaga kerja, sewa lahan, dll j =1,....n Nilai kontribusi air irigasi ini dihitung untuk dibandingkan dengan besarnya iuran pengelolaan irigasi yang bersedia dibayarkan oleh petani pemakai air. Iuran pengelolaan irigasi dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan P w x Q w = Y x P y – ∑ = n j 1 P j x Q j pendekatan Willingness to Pay WTP petani, dengan tujuan agar penentuan besarnya iuran pengelolaan irigasi dapat ditetapkan sesuai dengan kemampuan petani yang didasarkan pada satuan luas lahan petani.

4.4.4 Willingness to Pay Petani terhadap Peningkatan Pelayanan Irigasi