Asumsi Dasar Analisis kelayaka usaha instalasi biogas dalam mengelola limbah ternak sapi potong (PT. Widodo Makmur Perkasa, Cianjur)
9. Kurs rupiah terhadap dolar adalah Rp 9.140 10. Harga seluruh input dan output yang digunakan dalam analisis ini adalah
konstan, yang berlaku pada tahun 2008. 11. Dalam satu bulan diasumsikan 30 hari dan setahun terdiri dari 12 bulan.
12. Tanah merupakan modal investasi yang diperlukan sebagai tempat pembuatan instalasi. Tanah yang diperlukan untuk instalasi 1 ha, untuk menghitung
kelayakan usaha proyek instalasi biogas maka perlu harga jual tanah Rp 40.000 per m
2
13. Bahan baku biogas adalah limbah ternak feces 14. Perhitungan produksi dalam penelitian ini diasumsikan dilakukan di awal
proses dan seterusnya secara kontinyu sama. 15. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dan
biaya variabel diasumsikan dikeluarkan pada tahun ke-1, dimana dimulai kegiatan produksi.
16. Harga jual limbah ternak sebagai output dari biogas diasumsikan sebesar Rp 25kg.
17. Produk yang dihasilkan diasumsikan semua laku terjual dan habis terpakai 18. Produk sampingan berupa pupuk organik yang dihasilkan 15.500 kg per hari
19. Harga pupuk organik Rp 950 per kg 20. Tingkat suku bunga yang digunakan untuk Discount Faktor dalam analisis
finansial adalah sembilan persen. Tingkat suku bunga ini digunakan berdasarkan tingkat suku bunga deposito beberapa Bank Pemerintah di
Indonesia selama setahun.
21. Pajak pendapatan yang digunakan adalah pajak progresif berdasarkan UU No. 17 Tahun 2000, yaitu:
Penghasilan ≤ Rp 50 juta akan dikenakan pajak sebesar 10 persen
Penghasilan Rp 50 – 100 juta dikenakan pajak sebesar 15 persen Penghasilan
≥ Rp 100 juta dikenakan pajak sebesar 30 persen
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan
PT. Widodo Makmur Perkasa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penggemukan fattening dan perdagangan trading sapi
pedaging. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1997 di mulai di Klaten dengan nama Koperasi Majelis Taklim Widodo Makmur. Kegiatan perusahaan pada awal
berdirinya hanya melakukan perdagangan sapi lokal yang didatangkan dari Madura untuk kebutuhan daging di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat
khususnya Jakarta. Kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan pada tahun pertama semakin meningkat yang ditandai dengan bertambahnya populasi sapi
yang ada sehingga dibutuhkan lahan lebih luas sebagai tempat penampungan ternak sekaligus tempat penggemukan. Kebutuhan tersebut menjadi latar belakang
perusahaan untuk dilanjutkan di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat pada tahun 1999.
Kondisi pasar ternak sapi sepanjang tahun 2000 semakin membaik dikarenakan permintaan daging sapi meningkat, maka pada tahun 2001
perusahaan melakukan ekspansi usaha di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas kandang 10.000 ekor. Sapi yang digemukkan adalah sapi impor dari
Australia, dikarenakan permintaan akan daging sapi impor semakin meningkat dan sebaliknya jumlah populasi sapi bakalan lokal semakin meningkat. Pada
tahun 2004 perusahaan berubah nama menjadi PT. Widodo Makmur Perkasa. Peningkatan jumlah sapi impor tersebut, mendorong perusahaan
mendirikan cabang feedlot di daerah Cianjur, Jawa barat pada tahun 2007 yang disebut PT. Pasir Tengah dengan kapasitas kandang 12.000 ekor dan luas lahan
kurang lebih 50 ha. Anak perusahaan ini didirikan sebagai antisipasi terhadap penyediaan ternak untuk kota Jakarta, Bandung dan sekitarnya, karena kebutuhan
daging sapi untuk konsumsi penduduk Jakarta belum terpenuhi serta memanfaatkan peluang pasar sapi potong.