memperhitungkan insentif bagi orang-orang yang turut serta dalam mensukseskan pelaksanaan proyek. Sebab, tidak ada gunanya untuk melaksanakan proyek yang
menguntungkan dilihat dari sudut perekonomian sebagian keseluruhan, jika para petani yang menjalankan aktifitas produksi tidak bertambah baik keadaannya.
Perbedaan yang mendasar dalam analisis finansial dengan analisis ekonomi terdapat di beberapa komponen, yaitu harga, pajak, subsidi dan bunga.
Analisis finansial menggunakan harga pasar untuk unsur-unsur biaya maupun hasil. Analisis ekonomi menggunakan harga bayangan atau shadow price, ialah
harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomi yang sesungguhnya bagi unsur-unsur biaya maupun hasil. Perhitungan bunga berdasarkan analisis
finansial dibedakan sebagai berikut: 1. Bunga yang dibayar kepada kreditur dianggap sebagai biaya, sedang
pembayaran kembali hutang dari luar proyek dikurangkan dari hasil bruto sebelum didapatkan arus manfaat.
2. Bunga atas modal proyek input or paid to entity tidak dianggap sebagai biaya, karena merupakan bagian dari “finansial return” yang diterima oleh
modal proyek. Pajak merupakan biaya yang dibayarkan kepada instansi pemerintah,
sehingga pajak dalam analisis finansial harus dikurangkan dari manfaat proyek. Perhitungan pajak dalam analisis ekonomi adalah bagian dari hasil netto proyek
yang diserahkan kepada pemerintah untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan. Subsidi dalam analisis finansial juga
menurunkan biaya proyek, jadi menambah nilai manfaat proyek. Pengaruh subsidi terhadap harga pasar untuk perhitungan analisis ekonomi adalah menurunkan
harga barang-barang input, maka besarnya subsidi harus ditambah pada harga pasar barang-barang input tersebut.
3.1.6 Kriteria Keputusan Investasi
Keputusan suatu investasi berjalan atau tidak, menggunakan pertimbangan “Kriteria Keputusan Investasi”. Kriteria keputusan investasi terdiri dari berbagai
metode-metode yang telah menghitung manfaat suatu proyek berdasarkan perkiraan arus manfaat biaya benefit-cost flow perusahaan yang telah
didiskontokan selama umur proyek. Kriteria-kriteria tersebut adalah: Net Present Value
NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit and Cost Rasio Net BC dan Payback Period atau masa pengembalian investasi MPI. Setiap kriteria
dipakai untuk menentukan diterima tidaknya suatu proyek atau dipakai untuk memberikan urutan berbagai usul investasi menurut keuntungan masing-masing.
Net Present Value NPV atau keuntungan bersih dari arus uang saat ini
merupakan jumlah nilai kini dari arus keuntungan bersih net revenue tahunan komulatif mulai saat investasi dimulai t=0 sampai dengan berakhirnya masa atau
waktu suatu proyek t=n. NPV berkembang seiring dengan perkembangan umur proyek. Indeks tahun perlu dilakukan untuk menunjukkan nilai NPV pada tahun
ke-n dari umur proyek. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya NPV adalah tingkat suku bunga yang dipakai, besarnya biaya investasi, pendapatan dan biaya
produksi. Kriteria lain adalah IRR yaitu rata-rata tingkat keuntungan internal
tahunan perusahaan yang melaksanakan investasi. Keuntungan utama kriteria IRR adalah perhitungannya tidak tergantung pada tingkat discount rate sosial yang
berlaku. IRR merupakan discount rate yang membuat NPV sama dengan nol,
tetapi tidak ada hubungannya sama sekali dengan discount rate yang dihitung berdasarkan data diluar proyek sebagai social opportunity cost faktor produksi
modal yang berlaku umum di masyarakat Gray, 2000. Nilai
Net BC menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada
setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Kriteria investasi Net BC merupakan indeks efisiensi yang perhitungannya mempergunakan data yang sama seperti
NPV. Net BC sebagai indek efisiensi dalam penggunaan modal tidak terpengaruh pada skala proyek. Kriteria ini merupakan keunggulan Net BC dalam menghitung
secara tepat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah dalam suatu proyek, sehingga besar-kecilnya suatu proyek tetap akan
menunjukkan nilai efisiensi proyek. Payback period
atau masa pengembalian investasi MPI merupakan jangka waktu yang di perlukan untuk pembayaran kembali seluruh investasi yang
dikeluarkan. MPI terjadi pada saat nilai NPV berubah dari nilai negatif menjadi positif, dapat diartikan juga sebagai jangka waktu pada saat NPV sama dengan
nol.
3.1.7 Analisis Kepekaan Sensitivitas
Salah satu keuntungan dari analisis proyek yang dilakukan secara cermat adalah dapat diketahui kapasitas hasil proyek bila ternyata terjadi hal-hal di luar
perencanaan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis sensitivitas, yaitu meneliti kembali suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi
akibat keadaan yang berubah-ubah Gittinger, 1986. Hal ini bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada sesuatu