awal proyek secara keseluruhan. Biaya investasi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Biaya investasinya terdiri dari biaya perizinan, pembelian lahan,
bangunan, peralatan, mesin dan sarana pendukung lainnya. Bangunan yang dibangun terdiri dari CIGAR seluas 1x90x30 m, dengan
biaya sebesar Rp 2.001.660.000 dan tanah seluas 1 Ha dengan harga Rp. 40.000.000. Bangunan atau konstruksi untuk peralatan dan mesin akan dibangun
oleh pihak konsultan yang merupakan paket teknologi, perincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rincian Biaya Investasi Paket Teknologi Instalasi Pembangkit Listrik Biogas
B. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan pada proyek instalasi biogas terdiri dari biaya gaji tetap pekerja ahli dan operasional, perawatan, dan PBB. Perincian biaya
tetap selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Pengeluaran untuk gaji tenaga kerja ahli satu orang per tahun sebesar Rp 24.000.000, untuk gaji tenaga kerja
operasional dua orang per tahun sebesar Rp 24.000.000. Biaya perawatan untuk mesin dan peralatan yang dikeluarkan per tahun sebesar Rp 120.000.000 dan
No Uraian Satuan Jumlah
HargaSatuan Rp
Total Investasi
Rp 1 Lahan
Ha 1
40000000 40000000
2 CIGAR dan Sistem
Penanganan Gas Paket
1 2001660000
2001660000 3
Tangki Pencampur dengan Elemen Pemanas
Paket 1
1179060000 1179060000
4 Generator Paket
1 3629494000 3629494000
5 Kontraktor Paket
1 1056995300 1056995300
6 Pekerjaan Sipil
Paket 1
1051100000 1051100000 Total Investasi Rp
8958309300
untuk PBB per tahun sebesar Rp 2.000.000. Rincian biaya tetap pada proyek instalasi biogas dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rincian Biaya Tetap Instalasi Energi Listrik Biogas Tahunan
C. Biaya Variabel
Biaya variabel dalam instalasi biogas meliputi biaya feces bahan baku atau limbah ternak, biaya tenaga kerja pelaksana, biaya packaging dan biaya
pemasaran. Jumlah biaya variabel pada tahun ke tahun di asumsikan sama dengan biaya tahun pertama. Biaya variabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
Bahan baku
feces berupa limbah ternak yang dibutuhkan untuk energi
listrik biogas sebesar 55.800 ton per tahun dengan asumsi harga Rp 25kg, biaya yang dikeluarkan untuk feces bahan baku per tahun sebesar Rp 1.395.000.000.
Tenaga kerja pelaksana digunakan untuk memproduksi limbah biogas yang berupa ampas atau sludge menjadi pupuk organik, dengan sistem borong untuk
efisiensi biaya penanganan limbah biogas. Biaya tenaga kerja pelaksana Rp 250kg digunakan untuk proses limbah
biogas hingga menjadi pupuk organik siap jual, target per bulan 465 ton pupuk organik biaya yang dikeluarkan per tahun sebesar Rp 1.395.000.000. Pupuk
organik yang siap jual dikemas dengan kemasan 25kg, biaya yang dikeluarkan untuk packaging pertahun sebesar Rp 267.840.000. Untuk biaya pemasaran
dibebankan sebesar Rp 25kg dari total pupuk organik yang siap jual, dengan No Uraian
Total 1 Tenaga
kerja ahli
24.000.000 2 Tenaga kerja operasional
24.000.000 3 Biaya
perawatan 120.000.000
4 PBB 2.000.000
Total Biaya Tetap 170.000.000
target penjualan perbulan sebesar 465 ton, biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran per tahun sebesar Rp 139.500.000.
Jumlah biaya variabel yang dikeluarkan dalam satu tahun untuk operasional instalasi biogas yang dikonversi ke energi listrik dan pengolahan
limbah biogas menjadi pupuk organik adalah sebesar Rp 3.755.340.000. Rincian biaya variabel yang dikeluarkan per tahun dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rincian Biaya Variabel Instalasi Biogas Energi Listrik Tahunan
7.2 Kriteria Kelayakan Finansial
Analisis kriteria kelayakan finansial digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek. Dalam penelitian ini digunakan beberapa kriteria kelayakan usaha
yaitu NPV, Net BC, IRR dan Payback Period. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menggunakan tingkat suku
bunga deposito sembilan persen. Tingkat suku bunga sembilan persen merupakan tingkat suku bunga deposito rata-rata di beberapa Bank Pemerintah yang berlaku
selama tahun 2008. Kriteria ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kelayakan proyek tersebut, jika investor menggunakan modal sendiri untuk
melaksanakannya. Arus
tunai cash flow
dengan tingkat suku bunga sembilan persen dapat dilihat pada lampiran 5. Berdasarkan cash flow tersebut dapat di analisis
kelayakan finansial berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Tabel No Uraian
Total Rp
1 Feces Bahan Baku Biogas 1.395.000.000
2 Tenaga Kerja Pelaksana 1.395.000.000
3 Packaging 267.840.000
4 Pemasaran 139.500.000
Total 3.197.340.000
berikut menunjukkan hasil analisis kelayakan finansial usaha proyek instalasi biogas dengan tingkat suku bunga sembilan persen.
Tabel 12. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Instalasi Biogas dengan Diskon Faktor 9
No Indikator Kelayakan
Nilai 1 NPV
Rp 11.401.465.948
2 IRR 19
3 Net BC 2,272 4 Payback Period tahun
3,084 Berdasarkan perhitungan analisis kelayakan instalasi biogas dengan
populasi sapi 5000 ekor, dengan tingkat diskonto sembilan persen nilai NPV yang dihasilkan dari proyek instalasi biogas adalah sebesar Rp 11.401.465.948 dalam
asumsi bahan baku feces beli Rp 25kg, artinya bahwa nilai sekarang present value
dari pendapatan yang diterima bernilai positif selama 12 tahun pada tingkat diskonto sembilan persen. Dengan hasil analisis NPV tersebut ternyata proyek
instalasi biogas dalam mengelola limbah ternak sapi ini dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
Net BC yang dihasilkan pada tingkat diskonto sembilan persen yaitu
sebesar 2,272 dengan asumsi bahan baku feces beli Rp 25kg. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan
manfaat bersih sebesar Rp 2,272 atau dapat disebutkan bahwa pendapatan bersih yang diperoleh adalah sebesar 2,272 kali dari biaya yang dikeluarkan.
Hasil analisis tersebut juga menunjukkan bahwa nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 19 persen dengan asumsi bahan baku feces beli Rp 25kg. Nilai ini
menunjukkan bahwa investor tidak akan rugi jika dana yang dimiliki digunakan untuk investasi pada proyek instalasi biogas. Kemampuan proyek untuk
mengembalikan modal yang digunakan lebih besar dari discount factor yang