Hasil Studi Terdahulu Analisis kelayaka usaha instalasi biogas dalam mengelola limbah ternak sapi potong (PT. Widodo Makmur Perkasa, Cianjur)
Tabel 4. Hasil Studi Terdahulu
No Penulis Tahun Judul
Tujuan Alat
Analisis Hasil
1 Rahmawati, E
2007 Studi Kelayakan
Pendirian Industri
Biodiesel Terpadu dari
Jarak Pagar Untuk
mengetahui kelayakan
pendirian industri
pengolahan jarak pagar
Pasar, Manajemen,
Finansial Layak untuk
dikembangkan
2 Nursari, S 2007 Analisis
Kelayakan Finansial
Proyek Biodiesel
Kelapa Sawit Menganalisis
tingkat kelayakan
secara finansial
proyek biodiesel
kelapa sawit NPV, IRR,
Net BC, Payback
Period, Switching
Value Layak untuk
dilaksanakan
3 Maryanto, B 2006 Analisis
Kelayakan Investasi
Pengembangan Pabrik
Biodiesel Desa Pangkalan
Baru, Riau Menganalisis
kelayakan investasi
pengembangan pabrik
biodiesel NPV, IRR,
Net BC, Payback
Period Layak untuk
dilaksanakan
4 Wulandari, I 2007 Analisis
Kelayakan Proyek
Instalasi Biogas Dalam
Mengelola Limbah
Ternak Sapi Perah
Menganalisis tingkat
kelayakan proyek
instalasi biogas
Aspek pasar, aspek
teknis, aspek
sosial, aspek
finansial Layak untuk
dilaksanakan
Hasil penelitian Rahmawati 2007, menunjukkan bahwa industri biodiesel yang terbuat dari jarak pagar dengan menggunakan analisis finansial, diperoleh
beberapa parameter kelayakan yang meliputi NPV sebesar Rp 9.973.949.052, IRR sebesar 35,52 persen, Net BC 2,42 dan PBP selama 5 tahun 8 bulan. Keseluruhan
penelitian kriteria kelayakan tersebut menunjukkan bahwa pendirian pabrik biodiesel dipadukan dengan pemanfaatan produk lain berupa bungkil jarak pagar
dan gliserol di kawasan Pabrik Gula Jatitujuh layak untuk didirikan oleh PT. RNI.
Nursari 2006 dalam penelitian yang berjudul analisis kelayakan finansial proyek biodiesel kelapa sawit pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan,
menunjukkan bahwa prospek pembangunan pabrik biodiesel kelapa sawit adalah sangat baik. Dari hasil kriteria investasi yang digunakan berturut-turut sebagai
berikut: NPV = Rp 11.358.940.000, IRR = 30 persen, Net BC = 1,57 dan Payback Period
= 3,43 tahun. Berdasarkan hasil analisis Switching Value menunjukkan bahwa harga output terendah 2,2 persen, dan kenaikan harga bahan
baku tertinggi 2,7 persen masih dapat dilaksanakan. Maryanto 2006, dalam penelitian yang berjudul analisis kelayakan
investasi pengembangan pabrik biodiesel desa Pangkalan Baru, Riau menunjukkan hasil kelayakan usaha pengembangan pabrik biodiesel dengan skala
10.000 kg.hari standar input, dengan tingkat diskonto 13 persen nilai NPV Positif sebesar Rp 34.453.254.998, nilai Net BC sebesar 5,98. Nilai IRR sebesar
110 persen lebih besar dari tingkat diskonto yang ditentukan. Nilai payback period
adalah satu tahun satu bulan. Berdasarkan analisis kelayakan finansial untuk pengembangan pabrik biodiesel layak untuk dilaksanakan.
Wulandari 2007, dalam penelitian yang berjudul analisis kelayakan proyek instalasi biogas dalam mengelola limbah ternak sapi perah kasus di
Kelurahan Kebon Pedes menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 10,797,029,9, Net BC
sebesar 1,41 pada tingkat diskonto 16 persen, IRR sebesar 24,17 persen, payback period
selama 10,5 tahun. Berdasarkan analisis finansial tersebut, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan.
Dari hasil penelitian terdahulu, prospek biodiesel layak untuk dilaksanakan. Penelitian Wulandari berbeda dari ketiga peneliti yang lain, yaitu
tentang instalasi biogas dari limbah sapi perah, itu pun layak untuk dilaksanakan. Berbeda dengan penelitian terdahulu terutama penelitian Wulandari, penelitian
tentang analisis usaha instalasi biogas ini selain menganalisis kelayakan finansial juga menganalisa biogas untuk dikonversi ke energi listrik.
Lebih lanjut penelitian ini dilakukan pada peternakan skala besar dengan populasi sapi lebih dari 5000 ekor, berbeda dengan penelitian Wulandari yang
skala peternakannya rumah tangga dengan populasi sapi tiga sampai empat ekor. Biogas yang dihasilkan, diubah menjadi energi listrik untuk kebutuhan perusahaan
sendiri dan industri disekitar lokasi proyek. Hasil sampingan dari instalasi biogas berupa pupuk organik mempunyai nilai jual tinggi.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Pengertian Proyek
Proyek menurut Gray 2002 adalah kegiatan-kegiatan atau seluruh aktivitas yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan
dengan menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat benefit dan merupakan suatu titik tolak starting point dan suatu titik akhir ending point.
Kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi baru yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah, badan-badan swasta atau organisasi-organisasi sosial atau
perorangan. Rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek adalah siklus
proyek. Siklus proyek terdiri dari tahap-tahap identifikasi, persiapan dan analisis penilaian, pelaksanaan dan evaluasi Gittinger, 1986. Evaluasi adalah alat yang
sangat penting dalam suatu proyek yang sedang berjalan dan dapat dilakukan dalam beberapa kali selama pelaksanaan proyek tersebut. Penilaian terhadap suatu
proyek pada dasarnya untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dilaksanakan atau dipertahankan kelangsungan hidupnya.