Mengingat  kajian  geografi  adalah  permukaan  bumi  beserta isinya,  maka  alangkah  bainya  jika  dalam  belajar  geografi  peserta
didik  banyak  melakukan  pengamatan  terhadap  lingkunga.  Dal pmbelajaran  geografi  lingkungan  merupakan  sumber  dan  media
belajar  yang  baik,  peserta  didik  diberi  kesempatan  yang  seluas- luasnua untuk aktof menggali informasi mengenai segala sesuai yang
ada  di  sekitarnya  dan  kemudian  diasosiasikan  dengan  pengetahuan yang telah mereka peroleh di sekolah.
2.3.4 Teknik Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Menurut  Sudjana  dan  Rivai  dalam  buku  “Media  Pengajaran” 2009,  beberapa  cara  bagaimana  mempelajari  lingkungan  sebagai
media dan sumber belajar adalah sebagai berikut: 1.  Survey,  yakni  siswa  mengunjungi  lingkungan  seperti  masyarakat
setempat  untuk  mempelajari  proses  sosial,  budaya,  ekonomi, kependuudkan,  dan  lain-lain.  Kegiatan  belajar  dilakukan  siswa
memlui  observasi,  wawancara  dengan  beberapa  pihak  yang dipandang  perlu,  mempelajari  data  atau  dokumen  yang  ada,  dan
lain-lain.  Hasilnya  dicatat  dan  dilaporkan  di  kelas  untuk  dibahas bersama  dan  disimpilkan  oleh  guru  dan  siwa  untuk  melengkapi
bahan  npengajaran.  Pengajaran  yang  dapat  dilakukan  untuk kegiaatan  survey  terutama  bidang  studi  ilmu  sosial  dan
kemsyarakatan, seperti ekonomi, sejarah, kependudukan, hukum, sosiologi, antropologi, dan kesenian.
2.  Camping atau kemah, kegiatan ini memerlukan waktu yang cukup sebab  siswa  harus  dapat  emhghayati  bagaimana  kehidupan  alam
seperti  suhu,  iklim,  suasana,  dan  lain-lain.  Kemah  cocok  untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan
fisika.  Siswa  dituntut  merekam  apa  yang  ia  alami,  rasakan,  lihat dan  kerjakan  selama  kemah  berlangsung.  Hasilnya  dibawa  ke
sekolah untuk dibahas dan dipelajari bersama-sama. 3.  Field  trip  atau  karyawisata.  Dalam  pengertian  pendidikan,
karyawisata  adalah  kunjungan  siswa  keluar  kelas  untuk mempelajari  onjek  tertentu  sebagai  bagian  integral  dari  kegiatan
kurikulum di sekolah. Sebelum karyawisata dilakukan, sebaiknya direncanakan objek yang akan dipelajari dan cara mempelajarinya
serta  kapan  sebaiknya  dipelajari.  Objek  wisata  haus  relevan dengan bahan pengajaran.
4.  Praktek  lapangan,  dilakukan  oleh  para  siswa  unruk  memperoleh keterampilan  dan  kecakapan  khusus.  Misalnya  siswa  SPG
diterjunkan  ke  sekolah  dasar  untuk  melatih  kemampuan  sebagai guru  di  sekolah.  Siswa  SMEA  dikirim  ke  perusahaan  untuk
mempraktekkan  pembukuan,  akuntansi,  dan  lian-lain.  Dengan demikian  praktek  lapangan  berkenaan  dengan  keterampilan
tetentu sehingga lebih tepat untuk sekolah-sekolah kejuruan. 5.  Mengundang  narasumber.  Cara  ini  berbeda  dengan  cara
sebelumnya. Jika sebelukmua kelas atau pembelajaran diwake ke
masyarakat,  namun  pada  cara  ini  narasumber  baik  tokoh masyarakat  atau  orang  yang  berkompeten  di  bidannyalah  yang
diundang  ke  sekolah  untuk  memberikan  penjelasan  mengenai keahliannya  di  hadapan  siswa.  Kriteria  narasumber  dilihat  dari
keahliannya  dalam  suatu  bidang  tertentu  yang  diperlukan  bukan jabatan atau kedudukannya saja.
6.  Proyek  pelayanan  dan  pengabdian  pada  masyarakat.  Car  aini dilakukan  apabila  sekolah  guru  dan  siswa  secara  bersama-sama
melakukan  kgiatan  memberikan  bantuan  kepada  masyarakat seperti  pelayanan,  penyuluhan,  partisipasi  dalam  kegiatan
masyarakat, dan kegiatan lain yang diperlukan. Proyek pelayaan pada  masyarakat  mengandung  yang  baik  bagi  siswa  dan
masyarakat setempat.
2.5 Pariwisata