interpolasi, interpretasi instruksi pengarahan dan masalah. Pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berfikir dimana
objek dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui sesuatu hal dan melihat  dari  berbagai  segi  yang  dimiliki  oleh  tenaga  pendidik
profesional  dengan  tugas  utama  mendidik,  mengajar,  membimbing, mengarahkan,  melatih,  menilai,  dan  mengevaluasi  pada  jenjang
pendidikan anak usia dini hingga menengah jalur pendidikan formal.
2.2 Sumber Belajar
2.1.1 Pengertian Sumber Belajar
Pembelajaran merupakan suatu proses sistematis yang terdiri dari  banyak  komponen.  Adapun  komponen  dalam  proses  tersebut
diantaranya  adalah  pendidik,  peserta  didik,  rencana  pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar.
Menurut  Sudjana  dan  Rivai  2009:  76  sumber  belajar  itu tidak  lain  adalah  daya  yang  bisa  dimanfaatkan  guna  kepentingan
proses belajar-mengajar, baik secara langsung langsung maupun tidak langsung,  sebagian  atau  secara  keseluruhan.  Pengertian  yang  lebih
luas  tentang  sumber  belajar  dikemukakan  oleh  Dale  dalam  Sudjana dan  Rivai,  2009:76  yang  menyakatan  bahwa  pengalaman  itu  adalah
sumber belajar. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut menunjukan bahwa
pada  hakekatnya  sumber  belajar  memiliki  makna  yang  sangat  luas,
seluas  hidup  itu  sendiri,  tidak  hanya  terbatas  pada  sumber  yang berbentuk  tulisan  atau  buku,  tetapi  juga  orang  dan  wujud-wujud
tertuntu  lain  selama  hal  tersebut  dapat  mendukung  dan  dimanfaatkan untuk  keberhasilan  pengajaran.  Karena  segala  sesuatu  yang  dialami
peserta didik dianggap sebagai sumber belajar.
2.1.2 Manfaat Sumber Belajar
Dalam kegiatan belajar ada banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan,  baik  didalam  kelas  maupun  dilingkungan  sekitar,  dan
semuanya  bermanfaat  untuk  kepentingan  meningkatkan  pemaham peserta didik. Berikut adalah manfaat belajar:
1.  Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: a.  Mempercepat  laju  pembelajaran  dan  membentuk  guru  untuk
menggunakan waktu secara lebih baik. b.  Mengurangi  beban  guru  dalam  menyajikan  informasi
sehingga  lebih  banyak  membantu  dan  meningkatkan  gairah belajar peserta didik.
2.  Memberikan  kemungkingan  pembelajaran  yang  sifatnya  lebih individual dengan jalan:
a.  Mengurangi kontrol guru yang kaku dan konfensional. b.  Memberikan  kesempatan  pada  peserta  didik  untuk
berkembang sesuai dengan perkembangannya. 3.  Memberikan dasar ilmiah dengan jalan:
a.  Perencanaan program pembelajaran lebih sitematis.
b.  Pengembangan  bahan  pembelajaran  dengan  dilandasi penelitian.
4.  Lebih memanfaatkan pembelajaran dengan jalan: a.  Meningkatkan kemampuan sumber belajar.
b.  Penyajian informasi dan bahan secara lebih konkret. 5.  Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a.  Mengurangi  kesenjangan  antara  pembelajaran  yang  bersifat verbal atau abstrak dengan realitas yang bersifat konkret.
b.  Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6.  Memungkinkan  penyajian  pembelajaran  yang  lebih  luas,  dengan
menyajiakan  informasi  yang  mamapu  menembus  tasa  geografis Hidayah, 2013.
2.1.3 Jenis-jenis Sumber Belajar