Kompetensi Dasar pada Materi Penyangga dan Hidrolisis Penelitian yang Mendukung

laboratorium harus jelas sehingga siswa melakukan percobaan dengan cara yang tepat dan sebagai hasilnya mereka bisa memperoleh pengetahuan, pemahaman, keahlian dan sikap kebenaran ilmiah. Selain itu, petunjuk – petunjuk keamanan harus diikuti oleh semua partisipan di laboratorium, termasuk penggunaan bahan kimia, peralatan dan limbah kimia. Diktat praktikum yang akan dikembangkan dalam peneltian ini mencakup berbagai komponen diktat pada umumnya. Namun, ada komponen berbeda yang ingin ditonjolkan dalam pengembangan ini yakni pada pendekatan penulisannya yang berbasis Guided Discovery- Inquiry bervisi SETS. Selain itu, dalam pengembangan buku panduan atau diktat ini harus memenuhi beberapa aspek yaitu aspek didaktif, kontruksi dan teknik. Aspek didaktif yang berarti harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif salah satunya menekankan pada proses menemukan konsep-konsep, sehingga dapat memotivasi siswa untuk mencari tahu. Aspek konstruksi yaitu aspek yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang hakekatnya harus dapat dimengerti oleh siswa. Aspek teknik yang berhubungan dengan tulisan seperti cetak tebal, cetak miring dan lain sebagainya.

2.6 Kompetensi Dasar pada Materi Penyangga dan Hidrolisis

Materi yang akan dimuat dalam pengembangan model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Discovery-Inquiry bervisi SETS ini menyangkut beberapa kompetensi dasar yang mengacu pada kurikulum 2013. Kompetensi dasarnya KD adalah sebagai berikut: KD: 3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis Indikator: • Menentukan ciri-ciri berbagai jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan. • Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi. KD: 4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis. Indikator: • Mengukur pH larutan garam yang mengalami hidrolisis. • Menyimpulkan jenis–jenis garam yang dapat terhidrolisis berdasarkan percobaan. • Menyimpulkan sifat garam termasuk netral, asam atau basa berdasarkan percobaan. KD: 3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Indikator : • Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup. KD: 2.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga. Indikator : • Membandingkan pH larutan penyangga dan non-penyangga setelah penambahan sedikit asam kuat, sedikit basa kuat dan pengenceran. • Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan. Selain KD yang tertulis di atas, dikarenakan pengembangan diktat praktikum ini bervisi SETS maka harus mengikuti pedoman pengembangan bahan ajar yang bervisi SETS juga termasuk RPP dan silabusnya sehingga ada beberapa KD tambahan sebagai berikut : 1 Memberi contoh penerapan larutan penyangga dalam kaitannya dengan SETS. 2 Menjelaskan konsep hidrolisis garam pada kehidupan sehari- hari termasuk keterkaitannya dalam SETS.

2.7 Penelitian yang Mendukung

Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu: 1 Nazillatur Rohmiyati 2010 menyatakan bahwa pembelajaran dengan Discovery- Inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan presentase ketuntasan belajar siswa 86,84 . 2 Urwatin 2009 dalam Nufus 2011:15 menyatakan hasil penelitiannya bahwa rata- rata hasil belajar kimia dengan pembelajaran Guided Discovery- Inquiry aspek kognitif sebesar 75,52, aspek afektif sebesar 81,45 dan aspek psikomotorik sebesr 81,21.

2.8 Diktat Praktikum Berbasis Guided Discovery-Inquiry Bervisi