hanya paham akan materi kimia saja tetapi keterampilan-keterampilan proses sainsnya dapat dikembangkan.
2.9 Kerangka Berpikir
Keberadaan diktat praktikum kimia mempunyai peran yang penting sebagai acuan dalam kegiatan di laboratorium. Namun, tidak semua sekolah
mempunyai diktat praktikum kimia, contohnya di SMA I Kajen yang hanya mengandalkan petunjuk praktikum dari LKS. Hal itu membuat kegiatan
pembelajaran di laboratorium menjadi kurang inovatif. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan model diktat praktikum
SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS. Model diktat praktikum berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS disusun sedemikian rupa
sehingga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran di laboratorium. Penyusunan diktat praktikum ini melalui beberapa
tahap yaitu mengumpulkan referensi, merancang diktat sampai akhirnya tercipta produk yang diuji validitasnya oleh tim ahli. Setelah itu model diktat praktikum
berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS diujikan pada skala kecil dan skala luas guna mengetahui efektivitas terhadap peningkatan keterampilan proses
sains siswa dan tanggapan siswa terhadap model diktat praktikum tersebut. Adanya pengembangan produk ini diharapkan dapat memberikan nuansa
baru dalam pembelajaran kimia dan untuk kedepannya pembelajaran di laboratorium yang masih menggunakan metode konvensional dapat digantikan
dengan metode yang lebih inovatif yaitu dengan menggunakan model diktat paraktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Hasil Observasi: 1. Tidak tersedia bahan ajar khusus
untuk kegiatan praktikum, siswa hanya menggunakan LKS yang mempunyai
banyak kekurangan apabila dijadikan sebagai acuan kegiatan praktikum.
2. Bahan ajar yang digunakan belum dilengkapi dengan aspek keselamatna
kerja di laboratorium dan penjelasan mengenai penggunakan alat.
3. Pembelajaran di laboratorium masih konvensional.
4. Kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya terpusat pada siswa.
Produk model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-
Inquiry bervisi SETS layak digunakan untuk meningkatkan keterampilan
proses sains siswa. Pengembangan model
diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided
Diccovery-Inquiry bervisi SETS
Perlu dikembangkan bahan ajar yang berupa: Model diktat praktikum yang berbasis model pembelajaran yang inovatif dilengkapi dengan pengenalan teknik
laboratorium kimia serta menekankan siswa untuk aktif dan terampil dalam menyelidiki dan menemukan sendiri konsep – konsep yang dipelajarinya.
Uji kelayakan model diktat praktikum kimia kelas SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi
SETS Kelebihan :
1. Dilengkapi aspek keselamatan kerja dan cara menggunakan
alat yang baik. 2. Terdapat peta konsep dengan
subtansi yang dipelajari 3. Disusun berdasarkan metode
pembelajaran Guided Diccovery-Inquiry
berpendekatan SETS 4. Terdapat ilustrasi terkait
dengan materi. 5. Terdapat bagian yang
menugasi siswa untuk mengobservasi dan
menganalisis masalah. Studi Pustaka:
1. Aktamis dan Ergin 2008 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan sains adalah untuk membiasakan
individu untuk menggunakan keterampilan proses sains
2. “The basis of science teaching is understanding that natural phenomena and the nature of science
requires inquiring and discovering Balim, 2008: 2.
3. Guided discovery GD has been recommended for teaching the contents of senior secondary school
chemistry curriculum” Oloyede,2010:1. 4. Di antara cara mencapai kompetensi yang
diharapkan, untuk pembelajaran sains para pendidik dianjurkan juga menggunakan pendekatan SETS
atau salingtemas
sekaligus sebagai
visi pembelajaran disamping pendekatan
Binadja: 2005a.
1. Rata- rata skor validasi pakar mencapai lebih dari 143 dengan kategori sangat layak atau layak.
2. Model diktat praktikum kimia SMA berbasis Guided Diccovery-Inquiry bervisi SETS afektif
terhadap peningkatan keterampilan proses sains. 3. Rata- rata skor tanggapan siswa lebih dari
37 dengan kategori sangat layak atau layak.
2.10 Hipotesis